Hari ini aku harus melakukan penerbangan Jakarta - Yogyakarta. Aku akan mengisi materi di sana terkait perkembangan budaya atau pertukaran budaya. Saka akan ikut bersama ku dia akan aku bawa kemana pun termasuk kali ini. Aku mengambil penerbangan pagi sekali karena kemarin aku banyak sekali agenda mendadak dari kantor.
"Assalamualaikum, aduh anak umma masih ngantuk ya nak? Sini umma gendong dulu" aku mulai mengambil saka yang sudah rapih tetapi dia masih mengantuk akhirnya bersandar si tempat tidur lucu sekali.
"Sisi sudah siap semuanya? Kita harus berangkat sekarang" aku mulai mengambil tas kecil saka dan mulai membawanya ke luar.
"Sudah bu" sisi mulai muncul dari dalam dengan membawa 1 koper kabin. Kita tidak akan lama di jogja besok pagi atau nanti malam pun kita akan pulang lagi. Kenapa aku mengajak saka aku ingin dia paham betul dengan pekerjaan ku dan membiasakan saka untuk naik pesawat, meskipun kalau berada di pesawat saka seringkali di sangka anak usia 2,5 - 3 tahun.
"Mba nia saya pamit dulu ya, arya kita jalan sekarang ya" aku mulai melangkah menuju mobil dan mulai menyelimuti saka.
****
"Umma ke dalam dulu ya saka sama mba sisi oke? Kalau mau ke dalam nanti masuk aja ya mba" aku mulai memberitahu saka yang masih setia berada di dalam mobil dia tidak mau turun. Setelah mengatakan hal tersebut dan menerima ucapan dari saka aku mulai melangkah masuk.
Ternyata ini acara yang cukup besar dan aku melihat banyak sekali anak-anak yang melakukan pertukaran pelajar. Berbicara menggunakan 2 bahasa membuatku biasa saja seperti berbicara pada umumnya dan lebih santai juga. Banyak kegiatan uang yang di lakukan dan juga banyak hal baru yang aku dapatkan. Mereka mendapatkan sebuah materi dari ku dan aku mendapatkan pengalaman baru dan juga ilmu baru ketika aku harus menyampaikan materi kepada anak-anak lainnya.
Setelah mengisi materi selama 1 jam akhirnya aku bisa keluar dari acara tersebut. Aku melihat saka sedang mengeksplor rasa ingin tahu dia dengan mengelilingi parkiran sambil membawa boneka gajah kesayangannya. Bahkan dia mulai melambaikan tangan kepada mahasiswa yang melintas di depannya. Aku berjalan untuk menghampiri saka yang masih setia tertawa.
"Assalamualaikum anak umma" aku mulai berjongkok di dekat saka.
"Waalaikumussalam umma" saka mulai menghampiri ku dan memelukku.
"Kenapa sayang? Seneng ya di sini, rewel gak mba?" Aku mulai mengajak saka untuk masuk kedalam mobil.
"Saka mau makan umma, tadi saka dapet kotak yang gak tau apa isinya belum saka buka itu kan buat umma dari kakak" ah anak ini memang selalu begitu tadi aku meminta jatahku di berikan kepada saka saja.
"Enggak rewel bu, tadi sudah saya suruh untuk di makan tapi saka tidak mau dan bilang itu punya ibu" masya Allah.
"Aduh anak umma laper, nanti kalau ada yang ngasih di suruh umma, makan ya sayang itu buat saka, pinter banget sih nak kamu ini ayo mba kita makan dulu ini perut bulat minta makan" kami melakukan perjalanan menuju ke rumah makan.
****
"Umma saka makan sendiri ya" saka mulai menatapku dan mulai meyerahkan piringnya.
"Boleh sayang, sebentar umma ambilkan ya buat saka" aku mulai mengambil makanan yang saka sukai untuk makanan yang bertulang atau bercangkang aku selalu mengupasnya dan memisahkan terlebih dahulu.
Dredd...dredd
"Assalamualaikum Umma, fauzan, rehan, haris dan revan senin ke jakarta ya kita mau ketemu sama dede saka sekalian kita juga mau pamit untuk berangkat ke pondok" salah satu pesan dari anak asuh ku fauzan, dia mengirimi ku pesan singkat mungkin dia tau aku sedang bekerja hingga dia mengirimi ku pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KA.HA (Kania & Hafiz)
General FictionAku Kania Bahira Hari-hari ku penuh dengan warna abu-abu dan Hitam. jika kalian menanyakan kamu suka apa Kania aku suka hitam dan minuman favorit ku Americano. Namun, semua hal itu berubah setelah aku bertemu dengan 2 sosok yang menjadi kan hidupku...