Bab 7

6.3K 523 19
                                    

Kata-kata Rena terdengar pedas di telinga Elora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata-kata Rena terdengar pedas di telinga Elora. Dia memilih tidak membalas ucapan Nona keluarga Trevil itu. Kemungkinan yang ada dirinya malah dianggap kurang ajar. Elora menyandar ke bantalan sofa, mencoba membuat tubuhnya rileks. Sejak tadi tanpa sadar tubuhnya terasa kaku sejak Rena Trevil ke ruangan ini.

Rena kembali duduk, membuka kipas lipat dan berbicara dibaliknya. "Bagaimana kamu bisa terjatuh di sana?"

"Posisi saya dan Elora di dekat pinggiran sungai. Aliran air saat itu cukup deras dan membuat beberapa pijakkan menjadi basah karena cipratan dari bebatuan." Samantha lagi-lagi mewakili jawabannya. Namun Rena sama sekali tidak menoleh ke gadis itu. Kedua matanya tetap menatap Elora yang gadis itu yakin ada percikkan kekesalan di sana.

"Saya tahu kecelakaan itu tentunya tidak sengaja. Saya seharusnya tidak terbawa emosi dan melampiaskannya kepadamu" Rena mengangguk beberapa kali, "Sayangnya, masalah kerajaan tetap tidak berubah tanpa adanya gerakan. Sekecil apa pun itu sumbernya."

Samantha dan Elora saling melirik tetapi masih tak bersuara. Rena terdiam sebentar sebelum melanjutkan kata-katanya. "Ada kabar dari istana bahwa Putri Alexandra akan dipulangkan. Tentunya kalian berdua tahu alasannya."

'Pemberontakan akan dimulai beberapa bulan setelah pertemuan Duke Isander dan Marquess Sbbyl, aku tahu.' Elora merenung tentang pemicu dari konflik utama novel.

'Karena jawaban Duke Isander tidak sesuai keinginan Marquess Sbby, sudah dianggap jawaban di sisi bangsawan pemberontak karena peran keluarga Isander masih terjalin ikatan keluarga dengan anggota kerajaan.' Ia menyusun beberapa informasi di benaknya. Anggota kerajaan yang dimaksud Elora adalah Ratu Neila. Di novel, Elora mengetahui bahwa ibu Pangeran Cyrus adalah bibi dari Azael Isander, yang berarti Ratu Neila adalah adik perempuannya Duke Isander.

Terkadang Elora selalu memikirkan, bagaimana jika Ratu Neila masih hidup? Andai kata ia bisa bertahan dari kematiannya saat melahirkan Putri Alexandra, mungkin Raja Alfon tidak akan menerima nasihat kebijakan perbudakan dari salah satu penasihatnya. Mungkin Ratu Neila melarang suaminya untuk membuang pikiran bodoh yang merugikan rakyat demi keuangan kerajaan. Elora membaca plot sampingan dari sisi Pangeran Cyrus bahwa ayahnya akan selalu mendengarkan ibunya, apa pun itu.

'Sayang sekali. Tokoh novel seperti Ratu Neila disingkirkan, tapi kalau tidak begitu plot utama novel juga tidak bisa berjalan,' pikirnya. Karena pada dasarnya, berkat keputusan Raja ini yang membuat tokoh utama bertemu dengan tiga pangerannya.

Elora kembali ke pikirannya sekarang. Rena menjelaskan kecurigaannya tentang keterlibatan sang Putri yang mendukung keputusan Raja. Dia hampir berdecak ketika mendengar penuturan Rena, sesuai dugaan Elora pada awalnya.

'Begini ternyata rasanya mendengar tokoh favorit dibicarakan buruk. Karakter minor begitu juga masih layak dibela,' ucapnya dalam hati yang muram.

"Lalu untuk Nona Elora. Ini mungkin peringatan terakhir untukmu. Anggap kecelakaanmu menjadi akibat keteledoranmu," seru Rena. Dia menutup kipas lipatnya lalu bangun dan berjalan keluar dari ruangan yang diikuti oleh pelayannya.

Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang