Bab 16

3.8K 401 17
                                    

'Mengapa Jonathan tidak menyukai bunga-bunga Dania? Apa dia kurang senang bunga yang tumbuh liar di hutan?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Mengapa Jonathan tidak menyukai bunga-bunga Dania? Apa dia kurang senang bunga yang tumbuh liar di hutan?'

Elora merenung memikirkan kata-kata Amelli sebelum bertanya, "Kenapa dengan kakak? Dia alergi atau apa?"

Namun Amelli menggeleng, "Tuan khawatir, selain bunga yang dipesan khusus di mansion, kemungkinan ada racun bubuk di bunga-bunga itu." Elora mengambil buket di tangan Amelli dan menatap krisan itu agak lama. Tangannya sudah memegang bawah dagu seraya berpikir bagaimana cara bunga-bunga itu lolos di kamarnya.

Melihat Elora sedang melamun, Amelli mencoba memberi saran. "Lady, kalau boleh saya bisa mengurusnya. Bunga-bunga ini saya rasa bisa dirangkai dengan lavender." Dia sempat bertanya-tanya mengapa Elora tidak tahu hal ini.

Elora melirik Amelli dengan ragu, "Bagaimana kalau kakak curiga?"

"Mungkin nanti bisa trim sedikit? Saya yakin pemilik toko bunga langganan Tuan tidak akan bermasalah jika meminta bantuan untuk merangkai nanti." Elora mengangguk. Ide Amelli bisa dicoba. Ia tak sampai hati menelantarkan bunga anak itu.

"Kalau begitu, kuserahkan padamu. Lusa nanti, kirim pelayan lain untuk menemui Dania. Sebaiknya kamu menemaninya sekali agar mudah bertemu." Amelli mengiyakan lalu mempersilahkan Elora kembali ke kereta lalu ikut masuk setelahnya.

Beberapa minggu kemudian, hari debutante Putri Alexandra tiba. Malam ini, Elora ke istana sendiri karena Jonathan memiliki urusan bisnis di Provinsi Nordiff yang tidak bisa ditinggal. Sebelumnya, pria itu sudah memberi wejangan agak pedas untuk Elora.

"Jangan berbuat ulah, atau ikut dengan orang tidak dikenal. Itu adalah acara yang kamu hadiri sendiri untuk pertama kali. Jauhi juga Lady Colin, aku tahu kamu berpapasan dengannya minggu lalu," peringat Jonathan sebelum meraih jas di punggung sofa. Elora sejak tadi menyandar di pintu ruang keluarga hanya memberi jawaban 'hm'.

Elora sudah bertanya perihal surat dari Samantha ke Jonathan. Awalnya pria itu mengira dirinya masih penasaran dengan isinya tetapi segera disangkal Elora. Dia pun menceritakan ia dan Samantha sekarang bukan lagi teman. Elora juga menceritakan alasan dan kejadiannya ke Jonathan yang alhasil kakaknya marah.

"Surat darinya terdeteksi energi sihir. Saat aku melihat kepala pelayan membawa suratnya ke kamarmu, bros artefak yang masih kupakai karena baru pulang kerja, tiba-tiba menyala ketika tidak sengaja berpapasan. Aku tidak mau mengambil risiko apa pun, jadi dengan bantuan Count Leo, kami pergi ke kuil matahari. Hasilnya diberitahu suratnya mengandung sihir gelap," jelas Jonathan.

Karena Elora memberitahu perilaku Samantha terbongkar, Jonathan hampir sepanjang waktu menyuruhnya belajar di rumah dan meninggalkan akademi. Dia menolak, selain karena tokoh-tokoh utama novel tidak lagi di akademi, ia sekarang berada di tahun kelima.

"Kamu dengar tidak?" Tanya Jonathan lagi. Ia sepertinya menyadari tidak mendengar jawaban Elora ketika gadis itu masih larut dalam lamunannya.

"Elora ...."

Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang