"Lengan saya ...." Rasanya Elora sudah pernah mengatakan itu. Dia mengangkat pergelangan tangannya tinggi-tinggi di antara mereka. 'Pria ini semakin lama ngelunjak,' geram Elora.
"Bukankah aku dulu bilang, jawab pertanyaanku dulu?" Senyum Azael hampir memudar bahkan terkesan tipis. Pria itu bukannya menuruti Elora malah memegang lebih erat dan menariknya lebih dekat.
Elora mengangkat tangannya yang bebas agar dirinya tidak menabrak dada pria itu. Mungkin karena kejadian dulu membuatnya lebih waspada. "Aku tidak menghindarimu. Sejak awal aku tidak pernah berniat untuk dekat," terangnya.
"Lalu kamu memiliki niat itu dengan Count Wyatt? Cocok ... kamu dan dia terlihat bagus bersama." Kata-kata Azael semakin membuat Elora bingung. Seingatnya dia hanya bersapa seperti biasa layaknya bangsawan menyapa. Elora tidak mengerti mengapa Azael terlihat kesal, bahkan pria itu memiringkan senyum terkesan remeh.
Jika Elora tidak begitu mengenal Azael, mungkin dia sudah mengira penyihir ini cemburu. Namun setahu Elora, kata cemburu tidak ada di kamus pribadi Azael. Dia bahkan tidak repot-repot menentang keputusan Natalie Marmoris ketika perempuan itu juga memilih Pangeran Cyrus dan Avery Viltarin. Lalu mengapa kelakuan pria ini begitu kekanakan? Salah apa lagi Elora kali ini?
"Tuan Duke, saya dan Count Wyatt hanya berteman," jelasnya. Elora sebenarnya merasa dia tidak harus menjelaskan hal ini ke Azael. Namun, emosi Azael sekarang hampir mirip gelombang pasang. Elora belum ingin berada di daftar hitam penyihir agung.
"Tidak perlu kamu perjelas." Azael berbalik seraya membawa -hampir menyeret- Elora pergi dari gang.
"Kita mau ke mana? Tolong lengan saya dilepas dulu, Tuan Duke." Elora berulang kali menepuk keras lengan kekar milik Azael yang tentu tidak ada rasanya. 'Kenapa sih dia?'
Azael berhenti tiba-tiba dan menoleh ke Elora. Gadis itu hampir terjungkal. Untung saja langkah kakinya masih bisa Elora tahan. "Kamu maunya ke mana?"
"Kakak akan mencariku." Elora mengedarkan pandangan dan menyadari mereka sudah di area kios-kios festival. Ia hampir menangis lega menemukan sosok Jonathan ternyata masih mengobrol dengan Count Wyatt. Elora yakin dia aman dari omelan Jonathan kali ini.
Elora menoleh ke sebelahnya. Azael juga mengikuti pandangan Elora, tetapi bukan tertuju ke Jonathan. 'Ada masalah apa sebenarnya Azael dengan Leo Wyatt?'
"Sepertinya pujaan Lady masih di sana." Gadis itu memilih diam. Elora sudah menyerah memberitahu yang sebenarnya ke Azael. Pria itu seakan menulikan telinganya dan bersikukuh bahwa Elora dan Count Wyatt adalah pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)
Fantasy○○○ Fantasy - Isekai ●●● Buku 1 : Kerajaan Arden Salisha bertransmigrasi menjadi figuran Elora Chantela dalam novel harem favoritnya, usai mengalami insiden pengeboman. Salisha bisa kembali ke dunia asal, dengan syarat tidak mengganggu alur plot as...