Bab 22

3K 357 33
                                    

Waktu terus berlalu dan Azael tetap tidak terlihat batang hidungnya. Padahal Natalie sudah mengambil kembali keranjang buah yang tadi dia taruh di sebelah kakinya. Perempuan itu melihat sekelilingnya sembari menunjuk arah ke jalan lain ketika ia membaca lagi petunjuk arah.

Elora bangun dari kursi saat Natalie beranjak dari sana. Gadis itu keluar dari toko, ingin memanggil perempuan itu kembali, tetapi suaranya tertahan. Ia lupa tujuannya tetap tidak terlihat di sekitar plot utama. Namun, plot utama pertemuan Natalie dan Azael berubah. Elora tidak yakin kapan lagi mereka akan bertemu.

Peran Azael penting -sangat penting- untuk Natalie. Pria itu melindungi Natalie dengan ketrampilan sihirnya dan bersama dengan Cyrus serta Avery, menjauhkan Natalie dari masalah. Posisi Natalie terlalu bahaya ketika ia ingin kebijakan Raja Alfon disingkirkan. Sebenarnya menurut Elora, dia bisa saja bergabung dengan Duke Trevil. Sayangnya, perempuan itu baru tahu tujuan pemberontakan sang Duke sama dengan dirinya.

Elora pernah berniat ingin mendekati konflik utama, memberi Natalie petunjuk kalau Duke Trevil dan dia sama-sama ingin menghapus sistem perbudakan. Namun, Elora harus ingat dia adalah figuran. Ia tidak bisa terlibat lebih jauh dengan alur utama. 'Sebenarnya, semua tokoh hanya harus saling terbuka. Hampir semuanya mereka pendam,' kesalnya.

Jadi di sinilah dia. Berdiri di tempat Natalie sebelumnya, mendongak ke petunjuk arah beberapa lokasi festival yang sepertinya baru-baru ini dipasang. Di belakang Elora, Amelli tergopoh-gopoh menyusul gadis itu. Ia akhirnya hanya memesan kue untuk dibungkus begitu melihat Elora pergi begitu saja.

"Lady, ada apa?"

Elora melirik Amelli di sampingnya lalu kembali berpaling ke petunjuk di depannya. "Tidak ada. Hanya teringat sesuatu. Kenapa kau ikut keluar?" Tegurnya.

"Saya tidak bisa meninggalkan Lady. Tuan Jonathan sudah berpesan kepada saya sebelumnya," ungkap Amelli. Ia menunduk, kedua tangannya masih menenteng kotak kue pesanan Elora sebelumnya. "Aku hanya sebentar. Ya sudahlah, karena sudah terlanjur keluar tidak ada gunanya lagi ke toko tadi."

Amelli terus meminta maaf dan terdiam segera begitu ia mengangkat wajahnya mendapati Elora melempar tatapan kesal ke dirinya. "Sudah, Amelli. Kau terlalu berlebihan," kata Elora, mengibas tangan ke Amelli. Perempuan itu mengangguk, kali ini tidak bersuara.

Elora menghela napas pelan. Akhirnya dia bisa berpikir tenang lagi. Kedatangan Amelli sempat mengganggunya. Ia melipat kedua tangan ke dada, sesekali mengedarkan pandangan ke alun-alun kota. Suasana kota cukup ramai untuk siang hari ini. Cahaya matahari lebih terik dari kemarin, bahkan Elora juga mulai merasa kepanasan sekarang.

Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang