Bab 12

4.3K 463 39
                                    

Seseorang di balkon kamar Elora adalah Azael Isander

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang di balkon kamar Elora adalah Azael Isander.

Dia mengawasi bayangan gadis itu seraya mengirim sihir kecil lewat udara agar Elora mengantuk dan tertidur. Tidak disangka Elora lupa mematikan lampu kamar dan membuat bayangan tubuh Elora yang tidur masih terlihat walau samar. Di akademi dibuat seperti ini agar ketahuan siapa yang masih terjaga di malam hari walaupun risiko dilihat lebih besar. Sudah pernah diubah karena dianggap tidak menghormati putri bangsawan yang privasinya terganggu. Namun, peraturan itu selalu kembali mengingat beberapa murid melanggar jam malam semakin meningkat.

Pria itu membuat dirinya tidak terlihat dan membuka pintu balkon dengan mudah. Elora yang berbaring tidur masih tenggelam dalam mimpi. Dia mendekatinya dan berdiri di samping tepi tempat tidur, menatap Elora lama.

Azael heran bagaimana Elora bersikap masih menaruh hormat padanya padahal begitu jelas di wajah gadis itu menahan marah. Dan Azael kesal, rencana membuat Elora jatuh ke pesonanya gagal. Malahan yang di dapat oleh Azael adalah bahu dingin dan mungkin rasa jijik karena ia memaksa Elora ke pelukannya.

'Bagaimana kalau langsung membunuhnya saja?' Pikirnya.

Satu tangannya sudah mengumpulkan energi sihir biru gelap membentuk bola dan siap Azael lempar ke Elora. Jika permainan awal menjatuhkan Elora di pesonanya gagal, kenapa tidak langsung menghabisinya?

Namun ia mendengar sayup-sayup dari Elora yang memanggil seseorang dari tidurnya.

"Vania ...."

Gerakan Azael berhenti. Sihir gelap di tangannya memudar ketika dia mendengar suara Elora dan melihat wajah gadis itu basah karena air mata. Elora mengingau dan memanggil seseorang yang tidak dikenal Azael. Dia bertanya-tanya siapa pemilik nama itu, juga mengapa itu membuat Elora menangis dalam tidurnya.

Azael berdecak keras. Bukan saatnya ia memikirkan hal sepele tentang Elora. Niatnya tiba-tiba redup menghilang begitu saja. Dia pun segera menjauh dari tempat tidur dan teleport ke menara sihir.

 Dia pun segera menjauh dari tempat tidur dan teleport ke menara sihir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan kemudian, Elora resmi lulus dari akademi. Ia tidak ikut merayakan acara perpisahan yang diadakan murid satu angkatannya. Elora lebih suka mendekam di mansion dan mendengar omelan panjang Jonathan tiada habis. Itu lebih baik daripada berurusan dengan plot novel nanti. Sayangnya, belum lagi seminggu dia merayakan kebebasannya dari akademi, Jonathan memanggil Elora ke ruang kerjanya.

Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang