Di beberapa waktu lalu dia masih berada di kamarnya. Namun sekarang, ia berada di sebuah tanah lapang meski tidak terlalu luas. “Kita di puncak bukit Provinsi Nordiff.” Azael akhirnya menjawab rasa penasaran Elora. Sepertinya pria itu sejak tadi menatap Elora yang sedang memperhatikan di mana mereka berada.
Sedangkan Elora perhatiannya teralihkan ketika kedua matanya menangkap siluet pemandangan di bawah bukit. Ia baru menyadari, adanya danau yang terlihat dari atas bukit tempat dia dan Azael berada. Air pada danau tampak gemerlap hasil di timpa sinar bulan purnama.
Ia juga mendengar sahut-sahutan serangga bermain. Gadis itu terlena dengan suasana malam itu. Ini pertama kali Elora benar-benar menikmati malam di novel. Memang ketika dirinya masih berada di akademi, dia berhasil menyelinap pergi ke sungai belakang akademi malam-malam. Sayangnya masih ada kekhawatiran kalau-kalau dia ditemukan keluar dari asrama tanpa izin.
Azael melanjutkan langkah yang sempat terhenti tadi. Portal di belakangnya segera menghilang saat mereka berdua menjauh setidaknya satu meter dari jarak tempat teleport. Dia masih menggendong Elora, berhenti di pohon rindang terbesar, dan mendudukkan gadis itu di atas karpet hijau yang tadinya rumput tetapi di buat alas tebal saat itu juga.
Elora merasa ikatan sihir pada suaranya akhirnya terlepas meski tubuhnya tetap membatu. “Apa kamu tidak takut aku melaporkanmu atas penculikan berencana?” Sindir gadis itu. “Kakak akan curiga jika dia tidak menemukanku di kamar.”
“Untuk apa aku takut? Oh dan mengenai kakakmu, dia tidak akan tahu,” kilahnya sambil menutup mulut menahan kuap. Kening Elora berkerut kala ia melihat pria itu menguap. Mengapa Azael memaksanya membawa ke tempat ini padahal jelas-jelas mengantuk?
“Aku tidak mengantuk. Kalau-kalau kamu bertanya,” katanya seraya membaca lembaran perkamen yang Elora tidak tahu sejak kapan ada di tangannya.
“Memangnya kapan aku bertanya?”
“Wajahmu mengatakan begitu,” balas Azael. Ia mengibas tanpa menoleh dari perkamen dan sihir beku di tubuh Elora perlahan menghilang. “Apa kamu tahu kapan Marquess Sbbyl bergabung dengan kelompok pemberontakan Duke Trevil?”
“Kamu yakin bertanya hal itu kepadaku? Aku jelas-jelas tidak tahu menahu dia kapan bergabung.” Karena novel langsung memberitahu posisi Marquess Sbbyl sudah berada di karya Cassie. Entah itu nanti dibahas pada buku kedua atau memang Cassie membiarkan alur berlubang.
“Bukankah semua orang dari Provinsi Nordiff tahu?”
‘Ya, jika kamu bertanya pada Elora asli,’ dengusnya. Saat itu memang Elora merasa begitu bodoh tidak mencari tahu apa pun tentang Marquess Sbbyl , dia malah berkubang di zona garis nyaman. “Anggap saja aku tahu. Mengapa memangnya? “
“Itu seharusnya hari yang sama ketika dia keluar dari istana dan menetap di Provinsi Nordiff sementara waktu.”
“Sebentar. Keluar dari istana? Marquess Sbbyl pernah menjabat di sana?” Azael bukannya memberi dia jawaban malah menatap Elora dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)
Fantasy○○○ Fantasy - Isekai ●●● Buku 1 : Kerajaan Arden Salisha bertransmigrasi menjadi figuran Elora Chantela dalam novel harem favoritnya, usai mengalami insiden pengeboman. Salisha bisa kembali ke dunia asal, dengan syarat tidak mengganggu alur plot as...