Bab 25

2.9K 359 44
                                    

'Ah, sepertinya aku dalam masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ah, sepertinya aku dalam masalah.'

Elora sudah membayangkan nasibnya nanti di mansion. Jonathan menatap dia dan Azael dengan pandangan marah dan dingin, terutama ke pria di sebelahnya. Karena ia tidak ingin mendapat masalah lagi , Elora membuat lebih banyak jarak dengan Azael.

Dia bahkan setengah berlari ke Jonathan, Elora tidak yakin dengan raut wajahnya sekarang, ia meringis seraya berusaha tersenyum. Sayangnya, di mata Jonathan gadis itu malah terlihat tidak bersalah. "Kakak sejak kapan datang?"

"Kalau aku tidak memberitahumu, apa kamu ingin berlama-lama dengan Duke Isander?"

Elora agak merinding begitu mendengar nada suara Jonathan begitu tajam. "Ini sudah larut ...." Jonathan mengulurkan jam saku dari kantungnya yang memang menujukan pukul sepuluh malam. "....lihat?"

Elora hanya bisa mengangguk. Ia tidak ingin mengundang lebih banyak kekesalan Jonathan sekarang. Pandangan kakaknya berpindah ke sosok pria di belakang Elora. Jonathan lagi-lagi membawa dirinya ke belakang punggung.

" Tuan Duke Isander, terima kasih sudah merepotkanmu menemani Elora. Saya janji itu tidak terjadi lagi lain kali," ucap Jonathan sembari menunduk hormat.

"Tidak masalah. Saya tidak keberatan kalau terjadi dua kali, tiga kali, atau lebih." Bola mata Elora membulat mendengar kata-kata Azael. Ia melirik hati-hati ke Jonathan. Elora yakin kakaknya tidak mau ada kesempatan lain antara dia dan Azael seperti malam ini.

Jonathan terdiam sesaat. Maksud dari Azael Isander terlalu jelas ia paham. Pria itu berniat mendekati Elora, tetapi Jonathan sangsi dengan tujuan dari Azael. Sang Duke yang Jonathan kenal memang begitu terbuka, bahkan tidak keberatan menjalin pertemanan dengan putri bangsawan sekali pun. Jonathan tidak ingin Elora menjadi target bermain-main Azael.

"Tidaklah pantas seorang wanita bangsawan berduaan dengan pria yang bukan keluarga atau kekasihnya." Elora menatap Jonathan terkejut. Kakaknya memang tidak salah, tetapi maksud dari Jonathan memberitahu Azael tentang ini, jelas-jelas agar penyihir itu tahu tempatnya. Elora tidak keberatan, justru gadis itu merasa terbantu menjauh dari atensi Azael.

Alis Azael terangkat sebelah, ia akhirnya tersenyum dan mengangguk paham. "Kalau begitu, izinkan saya...."

"Maaf atas ketidaksopanan saya, Tuan Duke. Tapi apa pun niatmu, jawabannya adalah tidak."

"Mengapa Count Chantela langsung mengambil keputusan? Setidaknya kita bertanya dulu ke Lady Elora." Mata emas Azael bergeser ke dirinya dan membuat pandangan mereka bertemu. Dia buru-buru mengalihkan tatapannya ke Jonathan, menarik lengan kakaknya ke kereta.

"Kakak, sebaiknya kita kembali," sarannya. Elora merasa seseorang memberinya lirikan tajam. Ia berusaha mengabaikan Azael dan terus menarik Jonathan kembali ke kereta. Untungnya Jonathan memenuhi keinginannya. Ketika mereka berbalik, kusir kereta sudah membukakan pintu.

Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang