"Dan siapa namamu?" Suara itu agak rendah tetapi masih dingin.
Elora bergerak sedikit dari persembunyian dan mengintip dua orang itu dari balik pohon. Seseorang yang ia nanti akhirnya benar-benar tiba. Pemilik suara adalah Avery Viltarin - putra Duke Viltarin- dari wilayah Provinsi Lavelle. Dia sepertinya memiliki latar belakang paling aman dibandingkan tokoh utama pria lainnya untuk sekarang. Dibandingkan Pangeran Cyrus yang berusaha keras melawan kebijakan hukum kerajaan milik ayahnya, Azael ikut berada di posisi sulit setelah ayahnya meninggal.
Sebagai Duke Isander dari Provinsi Anclona, Azael memiliki kewajiban mendengarkan suara masyarakat dari wilayahnya. Namun, Azael masih keponakan raja. Tanggung jawab ayahnya dibebankan kepada pria itu. Jadi Elora menganggap posisi Avery ter-aman. Untuk saat ini.
"Saya Natalie Marmoris." Elora melihat Natalie berdiri dan membungkuk hormat. Tentu saja Natalie mengenal Avery. Dia agak bingung mengapa keduanya tidak bertemu di Provinsi Lavelle.
"Lady Natalie, apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya Avery. Kedua tangannya tersampir di belakang punggung. Pria itu sepertinya masih menjaga jarak dengan Natalie. Walau begitu Elora masih mengerti mengapa Avery bersikap agak dingin.
Tokoh utama pria kedua ini memang lebih pendiam dibandingkan Pangeran Cyrus apalagi Azael Isander. Dia paling kalem -menurut Elora- tetapi saat di kehidupan pertamanya justru Avery memiliki lebih banyak penggemar. Dia sendiri kurang begitu suka dengan penokohan pria ini. Sedangkan Vania lebih mengagumi Pangeran Mahkota Cyrus.
"Saya hanya berjalan-jalan saja, Tuan...."
"Avery," potong Avery. Elora melipat kedua tangan ke depan dada dan sedikit memiringkan kepala. Ia tidak menyangka Avery menerima kehadiran Natalie begitu mudah sedangkan pria itu bersikap menahan jarak pada siapa pun kecuali keluarganya.
'Sekali lagi, mungkin karena pesona protagonis,' Pikir Elora. Satu alisnya terangkat ketika mereka berhasil melewati perkenalan begitu mudah. Bahkan Avery bersedia duduk di sebelah Natalie.
"Jadi Avery, kamu masih belum menjawab pertanyaan saya."
"Saya hanya bosan. Layla, adik perempuan saya masih ingin bersama teman-temannya."
Elora mundur beberapa langkah. Sepertinya ia bisa meninggalkan mereka berdua sekarang. Dia sudah memastikan pertemuan Natalie dengan tokoh utama pria untuk malam ini sukses. Namun, saat Elora akan berbalik untuk pergi, kakinya tidak sengaja menginjak ranting pohon.
"Siapa di sana?!"
Gadis itu membeku sesaat tetapi segera tersadar ketika mendengar teguran dari Avery di belakangnya. Tubuhnya memang tidak terlihat berkat pohon besar, tempat ia bersembunyi tadi. Jadi tanpa tedeng aling, Elora segera pergi dari sana. Dia tidak berani menoleh belakang karena mendengar langkah kaki seseorang mengejar. Sayangnya sepatu hak Elora terlalu mengganggu, begitu pula dengan gaun yang dipakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)
Fantasy○○○ Fantasy - Isekai ●●● Buku 1 : Kerajaan Arden Salisha bertransmigrasi menjadi figuran Elora Chantela dalam novel harem favoritnya, usai mengalami insiden pengeboman. Salisha bisa kembali ke dunia asal, dengan syarat tidak mengganggu alur plot as...