"Kamu bertemu Duke Azael Isander lagi?"
Elora menurunkan buku bacaaanya ketika mendengar suara Jonathan. Kakaknya menyandar di pintu kamar yang memang sengaja terbuka. Dia menyuruh Amelli menyiapkan cemilan ringan apa pun itu karena dirinya tibat-tiba lapar malam ini.
"Tidak sengaja, Kak."
Elora tidak berniat menyembunyikan tentang hari ini. Ada tiga pengawalnya yang jelas-jelas mengawasi dia seharian dan Amelli juga terlanjur melihat ia dan Azael mengobrol singkat walau dari kejauhan. "Itu benar-benar tidak sengaja," tegasnya lagi.
"Tidak sengaja menari?"
'Sial, mereka mengadunya tidak setengah-setengah,' gusarnya. Ia mengangguk terpaksa, "Mau bagaimana lagi, daripada dikira tidak sopan."
"Tidak sopan?" Jonathan mengulang pengakuan singkat dia, menghampiri Elora dengan tangan bersedekap dada. "Kamu bahkan menjauh dari kehidupan sosialmu sejak akademi tahun kedua, mengapa kamu tidak pakai alasan-alasan omong kosong itu ke Duke Isander?"
'Yang alasan bagus dan mahal saja tidak mempan, apalagi versi murahan?'
"Itu hanya menari. Kakak menemuiku karena ini saja?" Ia tidak mau memperpanjang masalah bersama siapa dia hari ini. Elora juga sama sekali tidak berencana dia berakhir menari dengan Azael.
"Aku sedang memperingatimu, Elora. Ini juga berkaitan dengan Duke Isander. Apa kamu tahu tentang penyerangan di mansion Colin?"
Elora mengangguk. "Aku ada baca surat kabar tadi pagi tentang terror di sana. Tapi yang aku tidak paham, mengapa ini berhubungan dengan Duke Isander, Kak?"
"Mereka menggunakan artefak sihir lagi. Ada jejak sihir kuat yang diselidiki pihak ksatria Duke Trevil kemarin. Kecurigaan masyarakat semakin mengerucut, mengarah ke penyihir jabatan guru besar dan Duke Isander."
'Para kriminal memiliki artefak sihir? Bukankah itu tidak diperkenankan?' Gadis itu jelas syok dengan kabar dari Jonathan. Peluangnya berhasil di dunia novel ia tempati sekarang semakin menipis. "Tapi?" Elora menduga setelah penjelasan panjang lebar dari Jonathan, pasti berakhir berbeda.
"Tapi Raja memberi ultimatum ke media surat kabar, kalau dia tidak ingin ada tuduhan pada Duke Isander karena belum adanya bukti jelas," lanjut Jonathan. "Sudah kubilang dia tidak bisa dipercaya, kamu malah kencan dengannya tadi sore!"
"Aku tidak kencan!"
Jonathan hanya menggeleng sembari mengibaskan tangan seakan kakaknya itu tidak percaya dengan kata-kata Elora. "Sudahlah, jauhi dia kalau bertemu lagi. Juga sebaiknya kamu tidur saja sekarang, tidak perlu menunggu cemilan malammu." Ia berbalik dan pergi ke luar kamarnya.
"Kakak makan ya?" Tuduh Elora. Ia curiga karena malam ini Jonathan lebih kalem dari biasanya, berarti kemungkinan pria itu melakukan sesatu. Dia sudah beranjak bangun menyusul Jonathan tetapi pria itu malah mempercepat langkah kakinya dan menutup pintu kamar begitu Elora hampir dekat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Hanya Ingin Menonton! (FIN)
Fantasy○○○ Fantasy - Isekai ●●● Buku 1 : Kerajaan Arden Salisha bertransmigrasi menjadi figuran Elora Chantela dalam novel harem favoritnya, usai mengalami insiden pengeboman. Salisha bisa kembali ke dunia asal, dengan syarat tidak mengganggu alur plot as...