🌰08

12.2K 1.1K 72
                                    

Sesuai perkataan Zintya dua hari lalu, maka kedua kakaknya kini sudah berada di rumah. Ketika pulang dari sekolah, Kalivia sudah mendapati sebuah mobil yang sangat tidak asing di penglihatannya.

Baru saja memasuki rumah, telinga Kalivia sudah disambut obrolan hangat yang jarang terjadi.

"Tuh, Kali baru pulang." tunjuk Rei saat menyadari Kalivia hanya berdiri diam tanpa ada niat bergabung. Barulah ketika Oliv berseru memanggil namanya, kaki Kalivia perlahan mendekat.

"Ihhh, kangen banget." Oliv menghambur memeluk Kalivia yang dibalas Kalivia tak kalah erat.

"Kak Oliv lama banget gak pulang." ujar Kalivia setelah pelukan keduanya urai.

"Hu'um, Kakak sibuk banget. Eh, kamu gak kangen Kak Gala."

Diingatkan demikian, Kalivia beralih pada kakak tertuanya. Galaxy hanya menatap keduanya tanpa ekspresi. Canggung Kalivia mendekati Galaxy.

"Kak..." Kalivia memeluk kakaknya yang masih duduk di sofa. Tak lama Kalivia merasakan Galaxy membalas pelukannya.

"Tambah gede kamu." katanya tanpa menguraikan pelukannya dari Kalivia.

Melihat interaksi keduanya, mengundang senyum bahagia terukir di wajah Rei dan juga Zintya. Diantara ketiga anak mereka, Galaxy cenderung tertutup dan dingin. Terlihat sulit disentuh tapi sebenarnya lelaki itu akan jadi hangat ketika bersama keluarganya meski tidak ditunjukkan.

"Kalian berapa lama di sini?" tanya Kalivia setelah berhasil menormalkan ekspresi wajahnya.

"3 hari." jawab Oliv sambil menikmati brownis buatan Zintya.

Kalivia ber oh ria, setelahnya dia pamit untuk ke kamar dengan alasan berganti pakaian.

🌰🌰🌰

Malam semakin larut tapi Kalivia masih tidak bisa menutup mata. Ia sedari tadi gelisah atau lebih tepatnya takut.

Masih berusaha menyelami alam mimpi, tiba-tiba pintu kamarnya dibuka. Kalivia membuka mata dan segera melihat siapa yang bertamu malam-malam ke kamarnya.

"Kak Gala." gumam Kalivia dengan cepat bangkit saat kakaknya itu mulai menghampirinya.

"Kenapa belum tidur?" pertanyaan itu Galaxy lontarkan saat berada di samping Kalivia.

"Susah." suara Kalivia seperti tikus kejepit. Dia hanya menunduk sampai ada sebuah tangan mengangkat dagunya.

"Kamu gak kangen Kakak?"

Kalivia beringsut menjauh, tatapan matanya mulai gelisah. "A-aku mau nginap aja di kamar Kak Oliv." tukasnya hendak bangkit tapi Galaxy keburu menahannya bahkan mendorong tubuh Kalivia hingga telentang di atas tempat tidur.

"Kak Gala. Pliss, aku mau keluar." pintanya meronta kecil saat Galaxy mulai mengambil alih tubuhnya.

"Keluarnya nanti. Sekarang puasin Kakak. Kakak rindu banget loh." bisiknya tepat di depan wajah Kalivia. Bahkan bukan cuman itu, Galaxy mulai menggesek-gesekan tubuhnya yang mana kian menambah ketakutan Kalivia malam itu.

"Kak aku mohon. Ini salah. Ini dosa. Aku gak mau." Kalivia berusaha menahan tangan Galaxy yang mulai menjalar kesana kemari. Airmatanya luruh saat Galaxy berhasil memegang salah satu asetnya.

"Persetan dosa, Sayang. Yang Kakak tau, malam ini kamu milik Kakak." usai berkata demikian, Galaxy menyambar cepat bibir Kalivia. Melumatnya kasar tanpa memberi celah bagi Kalivia melawan.

Behind The DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang