Bab 5. kutukan karna ketakutan adalah sugesti

79 10 3
                                    

_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_

Titik terhebat dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Namun itu adalah kebohongan terbesar

_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_'_

Tiyo voc

Ini adalah pertama kalinya setelah 1 tahun aku tak memeluknya, akhirnya gadis itu ada kembali di dalam dekapanku. suaranya terdengar terisak pedih, air matanya membasahi baju kemeja ku hingga tembus menyentuh kulit dada bidangku. Nashwa, kamu adalah gadis yang sangat baik. Selain cantik kamu juga memiliki hati yang sangat lembut, sehingga kamu mempu mencintaiku dengan tulus meskipun sikap ku sudah melukai mu ratusan kali.

Penyesalan, hanya itu kini yang sedang aku rasakan, dadaku sesak mendengar tangisan itu. Aku sangat menyesal telah membuat wanita ku terluka hingga menangis selama 365 hari.

"terimakasih, terimakasih telah kembali"

Kata Kata yang bercampur dengan suara isakan itu membuat aku terkesima, bahkan sampai detik ini, gadisku selalu menantikan ku dengan perasaan yang sama dan tidak berubah sama sekali.

Aku termenung diam, aku tak tau harus berbuat apa, yang ada dipikiran ku saat ini hanya ingin terus memeluknya. Andai waktu bisa di putar Mundur, aku tak ingin terlarut dalam kegelapan itu, karna selama ini cahaya yang selalu bersinar tak pernah redup untuk menerangi kehidupan ku yang gelap gulita.

.......

Sore ini hujan turun, langit yang berwarna jingga serta rintikan hujan kecil membuat kota bandung terlihat penuh dengan history.  2 remaja berseragam SMA terlihat tertawa senang di tengah tengah kemacetan lalu lintas. Gadis berambut pirang itu tersenyum tipis dari balik kaca mobil, seketika ia pun teringat akan kenangan nya beberapa tahun yang lalu ketika dirinya dan Clinton pulang berlari menyebrangi jalan sambil tertawa di sore itu.

Perasaan itupun kembali menerpanya, seorang pria yang begitu baik dan mempesona itu kembali merasuki hati charisa yang paling dalam. Dia rindu, charisa sangat merindukan pria itu.

Tringgggssss📞

Suara daring handphone pun menggema di dalam mobil, memecahkan lamunan charisa yang sedari tadi terus memandang ke arah rintiknya hujan turun di luar.

"halo"

"halo cha, lo dimana?"

"di jalan, ada apa jo?"

"lo kerumah sakit ya sekarang, gua tunggu"

"ada ap-"

Belum sempat berbicara joa pun mematikan telpon itu secara sepihak, charisa pun kebingungan. Suara joa terdengar tergesa gesa, ada apa sebenarnya?

🚐❄

Jam kini menunjukan pukul 7 malam, charisa tergesa gesa berjalan masuk ke dalam rumah sakit, ketika ia sibuk memasukan kunci Mobilnya kedalam tas tiba tiba saja william dan friden berlari masuk ke arah IGD melewatinya. Charisa yang melihatnya pun di buat semakin ke bingungan karna kedua pria itu terlihat berlari tergesa gesa, tanpa berfikir kembali charisa pun segera berjalan mengikuti friden dan william.

Saat ini IGD terlihat ramai, joa dan nashwa terlihat berlari kesana kemari mengambil peralatan medis dengan wajah yang begitu cemas, charisapun penasaran, dengan perlahan charisa pun berjalan ke arah nashwa yang sedang memperhatikan layar indikator dengan tegang.

"wa ada ap-"

Seketika charisa pun terkejut, kedua tangan nya menutupi mulut tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat di depan hadapan nya saat ini.

Anneth Viola LewisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang