9. Cinta dalam hati.

684 82 19
                                    

Ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
Meski 'ku tunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini 'kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
'Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Hari pun sudah larut malam, kedua sepasang kekasih itu terlihat masih saja diam di depan teras rumah menunggu kedatangan kedua sahabatnya yang tak kunjung pulang.

Kini jam menunjukan pukul 11 malam,Sedari tadi Deven dan Anneth terus saja berdiam diri di depan teras, menunggu kepulangan seseorang dengan keadaan resah dan khawatir.

"Mereka belum pulang juga ya dev?" Tanya anneth yang kini terlihat menyenderkan kepalanya di pundak deven, rupanya ia baru saja terbangun dari tidurnya.

"Belum net, udah malem banget lagi" ucap deven terlihat terus memandang ke arah depan, berharap kedua sahabatnya pulang saat ini juga.

"Aku ngantuk, mereka kemana sih" tanya anneth terlihat beranjak dari posisinya menjadi duduk tegak.

"Entah" ucap deven menaikan kedua bahunya yang terasa cukup pegal "kamu kalau ngantuk tidur aja net"

Dengan sigap anneth pun menggeleng dengan cepat sambil menatap ke arah deven.

"Aku temenin kamu sampe mereka pulang"

Lalu deven pun tersenyum mendengar jawaban anneth, percuma ia memaksa gadis ini untuk tidur, karna itu tidak akan membuatnya pergi menuju kamar, gadis ini terlalu keras kepala untuk masalah keinginan nya.

Selang beberapa saat, dari kejauhan dua orang manusia terlihat sedang berjalan menembus kabut kabut yang sudah menutupi jalanan, jika di film film ghost, saat ini suasana ini terlihat sangatlah menyeramkan.

Deven yang melihat kedatangan dua manusia itu pun langsung berdiri tegak, membuat anneth yang sedang berdiri di sampingnya pun mengikuti ke arah mata deven menatap.

Charisa dan William, rupanya kedua manusia itu baru saja sampai di tempat penginapan nya, mereka berdua terlihat sedang asik mengobrol, di sela sela obrolan nya pun charisa terlihat beberapa kali tertawa akibat kekonyolan yang William ciptakan, sepertinya William telah berhasil mengobati sedikit luka di hati nya.

Seketika deven pun tersenyum, ia rasa selain dirinya, William lah yang akan menjadi penyemangat charisa untuk saat ini, terlihat dari tawanya, charisa begitu terlihat sangat bahagia ketika sedang berada di samping William.

Namun untuk menjaganya deven tetaplah menjadi yang utama, berwujud sebagai garda terdepan untuk melindungi sahabat kecilnya.

"Aku rasa charisa baik baik aja" ucap deven tersenyum tipis membuat anneth menoleh ke arahnya.

Anneth tau betul bahwa kekasihnya ini sangatlah mengkhawatirkan sahabat kecil nya itu, raut keresahan nya sedari tadi menampakkan dengan jelas bahwa dirinya sangatlah menyayangi charisa.

Entah itu sebagai sahabat kecil atau tidak anneth pun tak tau, yang jelas anneth sedikit mulai cemburu dengan kedekatan kedua sahabat kecil itu.

"Ya udah kita tidur yuk, aku Anter ke kamar" ucap deven yang kini menoleh menatap anneth.

Seketika anneth pun tersenyum, ia berharap kecurigaan nya terhadap rasa cemburunya tidak akan menjadi sebuah penghalang untuk kisah cintanya.

*

"Ih jangan di cemilan terus dong, ini kan buat kita sarapan, kalau yang lain nya gak kebagian gimana?!"

"Sedikit doang, ini enak banget tau"

Anneth Viola LewisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang