"permisi...permisi beri kami jalan"
Dua orang perawat terlihat sedang terburu buru membawa sebuah ranjang pasien ke depan pintu loby, rupanya beberapa menit lagi seorang pasien korban kecelakaan lalu lintas akan datang.
Sedangkan di dalam ruang staf dokter terlihat friden, joa dan anneth sedang menikmati makanan kantin yang sengaja ia bawa ke dalam ruangan.
"Udah sih net, siapa tau ini bukan tentang masalah perjodohan kan" ucap joa menenangkan anneth yang sedari tadi tak ada henti hentinya risau memikirkan tentang apa yang di ceritakan friden tadi siang.
"Tapi kan gak menutup kemungkinan Jo...cekk gue sayang banget lagi sama deven" cloteh anneth mulai merengek seperti anak kecil.
Hal tersebut tentu saja mengundang tawa, bahkan friden yang terlihat sedang menyeruput sebuah kopi pun terkekeh melirik anneth yang sedang murung itu.
Namun Tiba - tiba saja sebuah pintu terbuka mengejutkan mereka semua, membuat mereka bertiga terkejut menoleh ke arah pintu.
"Maaf dok, 2 menit lagi pasien korban kecelakaan segera tiba" ucap seorang perawat menatap friden, joa dan anneth secara bergantian.
Seketika mereka bertiga pun langsung beranjak berdiri, dan bergegas cepat untuk bersiap siap menyambut pasien yang akan mereka tangani.
Kini anneth terlihat berjalan terburu buru menuju ruang unit UGD, ia akan berusaha sefokus mungkin kepada pekerjaan nya hari ini, ia tak ingin masalahnya dengan deven mengusik pekerjaan nya sebagai dokter.
"Pasien datang" ucap seorang perawat dari balik pintu dan membukanya lalu masuk kedalam.
Seketika anneth pun langsung menghentikan langkahnya terkejut melihat siapa yang datang hari ini,..
*
"Kamu yakin den tentang Tiara itu?" Ucap joa yang kini terlihat sedang mengambil peralatan medisnya.
"Aku sih gak tau Jo dia Dateng kesini untuk perjodohan atau bukan, tapi gak menutup kemungkinan itu semua masuk akal, karna yang aku tau orang tua deven itu suka banget sama dia, apa lagi mamahnya" ucap friden panjang lebar sambil berjalan menuju unit ruang UGD bersama joa.
Joa yang mendengarkan pun hanya mengangguk angguk saja menyauti jawaban friden, namun jika ini semua benar adanya, apakah mungkin deven dan anneth akan terpisahkan kembali?
Ketika mereka berdua berjalan masuk dan membuka kenop pintu, tiba - tiba saja anneth terdiam disana, ia terlihat menatap sesuatu dari arah pasien yang baru saja tiba itu.
"Net kok Lo disini? Pasien nya udah datang loh" ucap joa menepuk pundak anneth dan menatapnya heran mengapa ia malah berdiri disini.
Anneth hanya diam saja tak menjawab ucapan joa, sedangkan friden yang baru saja tiba terkejut melihat siapa pasien yang baru saja datang.
"Tiara!" Ucap friden terkejut hingga membuat joa menoleh menatapnya.
"Hah, Tiara?"
Dengan sigap dan rasa cemas friden pun langsung berlari menghampiri pasien yang di penuhi dengan cairan darah di wajahnya maupun anggota tubuhnya yang terluka lain nya.
Karna melihat reaksi friden joa pun ikut berlari menyusul friden untuk menghampiri pasien tersebut dengan di ikuti anneth di belakangnya.
"Status nya?" Ucap friden menatap seorang perawat yang datang bersama pasien.
"Trauma berat dok, sepertinya lengan nya patah"
"Tanda vital nya?"
"60/70"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anneth Viola Lewis
Teen Fictionnama dia adalah annethia viola Lewis, seorang dokter bedah umum dari universitas rumah sakit terkenal. seorang gadis yang memiliki sejuta keindahan ketika ia sedang tersenyum manis. kehidupan nya begitu sangat terukir indah, ia memiliki lingkungan y...