003. teman universitas

587 82 6
                                    

"terima kasih pak...."

Sebuah mobil berwarna merah terang terlihat berjalan masuk kedalam halaman sebuah rumah besar, dia adalah deven, si pemilik hati yang kini sedang mekar mekar nya.

Bagaimana tidak? Penantian yang selama ini ia nanti nantikan akhirnya kejadian juga, siapa yang tak tau tentang ceritanya? Bahkan seluruh pekerja rumah sakit nableman pun mengetahui cerita kisah cinta dirinya.

"Malam" ucap nya menerobos masuk kedalam dan pergi menuju kamarnya untuk beristirahat.

*

Di sebuah perusahaan terkenal, gedung medis suasta ternama di seluruh penjuru Jakarta terlihat sedang ramai ramai nya, terlihat banyak sekali pengunjung pengunjung yang datang untuk berobat atau pun hanya sekedar cek up saja.

Bahkan seluruh kamar rawat pun terlihat terisi penuh oleh orang - orang sakit.

"Pagi semua" ucap seorang gadis berhijab yang baru saja tiba bersama seorang laki - laki di belakangnya.

"Eh dokter nashwa, pagi dok" ucap salah seorang suster yang terlihat sedang bersiap siap untuk bekerja.

"Ciee Pengantin baru, selamat ya untuk keberhasilan resepsinya kemarin" ucap seorang laki - laki berjas putih berlogokan rumah sakit lain.

Seketika nashwa dan tiyo pun langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut, membuat nashwa dan tiyo mengerutkan keningnya agar bisa melihat dengan jelas siapa laki - laki yang baru saja berbicara itu.

"Sam?" Ucap tiyo membuat nashwa menoleh ke arah nya.

"Kamu kenal?"

Tiyo terlihat terus saja memandang ke arah depan, bahkan sang istri bertanya pun ia tak menjawab nya.

"Sejak kapan suami gue budek" cloteh nashwa kesal mengerucutkan bibirnya.

*

Sedangkan di sebuah ruangan ketua dokter bedah terlihat friden, joa dan anneth sedang berkumpul disana, Awalnya mereka hanya berdua saja, friden dan joa, namun tiba tiba saja anneth datang dengan wajah masam nya.

"Lo Napa sih net? Gue liat cemberut Mulu" cloteh joa yang semakin penasaran mengapa gadis dihadapan nya ini selalu saja menekuk wajahnya sejak tadi pagi.

"Kesel gue Jo" ucap anneth sambil merobek robek selembaran kertas yang tak terpakai.

"Iya kesel kenapa sih?"

"Tadi pagi gue liat deven di mobil sama cewe"

"Ah serius Lo" ucapnya tak percaya.

Tentu saja joa tak percaya, mana mungkin deven dekat dengan wanita lain selain sahabat sahabatnya sendiri, apa lagi sampai benduakan anneth, rasa nya tidak mungkin.

"Serius Jo"

"Lo kenal cewenya?"

"Ngga, tapi gue tau cewe itu"

"Siapa?"

"Nama nya Tiara, kata deven sih temen nya"

Seketika friden yang sedang mengisi sebuah dokumen dokumen miliknya pun terhenti, lalu melirik ke arah anneth dengan wajah terkejut.

"Lo yakin nama nya Tiara?" Ucap friden membuat joa dan anneth menoleh ke arahnya.

Dengan rasa kesal yang menggebu gebu anneth pun mengangguk cepat menjawab pertanyaan friden barusan.

Namun dari sisi lain joa menyadari sesuatu dari tingkah kekasihnya itu,...

Ada apa sebenarnya?

"Kamu kenal Tiara den?" Ucap joa membuat friden kembali mendongkak dan menatap ke arah joa.

Dengan rasa berat hati Friden pun mengangguk cepat, membuat anneth menatap friden secara intens.

"Dia temen satu kelas deven waktu di pakultas dulu, mereka berdua sempet Deket, yang gue tau sih orang tua deven sempet sampe ngejodoh jodohin deven sama dia"

Seketika anneth yang sedari memperhatikan friden berbicara pun terkejut,....

jadi selama 4 tahun ini, deven sempat dekat dengan gadis lain?

"Serius den?" Ucap joa tak percaya.

Dengan wajah yang pegitu penuh keyakinan friden pun mengangguk membuat joa menoleh ke arah anneth dan merangkul sahabatnya itu.

"Kita gak tau kebenaran nya net, Lo tenang aja" ucap joa berusaha menenangkan anneth agar tetap tenang.

*

Di sebuah gedung GA seorang profesor baru saja keluar sambil membawa sebuah beberapa tumbukan dokumen di lengan nya, ia terlihat begitu elegan hingga tidak sedikit membuat suster yang berlalu lalang membicarakan nya.

Dia adalah deven Cristian Vero, seorang professionalis yang memiliki jabatan tinggi yaitu ketua dokter spesialis jantung dan gelar tinggi yaitu seorang profesor. Dia rupanya baru saja usai menjalani mitting penting bersama Presdir GA dan beberapa staf tertinggi yang lain nya.

Hingga tiba - tiba seorang gadis berjas putih mengejutkan nya membuat diri terkesima.

"Hayo!" Ucap charisa tiba - tiba membuat deven terperangah kaget.

"Ucha, kirain siapa" ucap deven dengan gaya cool nya.

Sedangkan charisa hanya terkekeh saja melihat reaksi deven.

"Baru selesai mitting?" Ucapnya bertanya sambil berjalan menelusuri lorong bersama deven.

"Iya Cha"

Dengan rasa mengerti charisa pun mengangguk angguk menyauti jawaban deven barusan.

"Btw Cha, Lo liat anneth?"

"Ngga Dev,...emangnya hari ini Lo gak berangkat sama dia?"

"Ngga cha"

"Tumben, kenapa?" Tanya charisa bingung sendiri karna pada dasarnya deven dan anneth biasa nya selalu saja berdua jika berangkat bekerja.

"Gue tadi nganterin temen gue dulu"

Dengan cepat charisa pun mengangguk mengerti, namun entah mengapa ia merasa ada yang aneh kali ini terhadap deven dan anneth.

"Yaudah kantin yuk, laper gue" ucap deven melangkah pergi mendahului charisa dan meninggalkan nya.

"Eh Dev tunggu!"
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.

Tinggalkan jejak disetiap episodenya:)

Anneth Viola LewisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang