Musim semi yang panjang, dimana bunga yang sedang indah bermekaran, tiba tiba saja jatuh berguguran karna sebuah takdir.
*
Hari ini langit terlihat begitu gelap, rupanya sang rembulan tak melihatkan tubuhnya malam ini, bahkan bintang bintang gemerlap pun ikut tidak memperlihatkan dirinya. Malam ini hanya ada suhu dingin saja yang menyelimuti tubuh, kabut lembut yang semakin tebal, dan hembusan angin yang menambrak pepohonan.
Di sebuah halaman depan villa, terlihat sembilan manusia sedang berduduk santai disana, sambil membakar sebuah jagung dan stik daging sapi yang sengaja mereka beli di pasar tadi siang.
Mereka bersembilan terlihat begitu ceria malam ini, semua nya terlihat lebih baik. Namun dengan keadaan alam yang seperti ini seakan akan bumi memberitahu bahwa akan ada datangnya berita tidak baik.
Entah lah, tidak ada yang tau soal itu.
Friden dan joa, kedua pasangan sejoli itu terlihat sedang bercanda ria, memotret dirinya sendiri dengan fose ala ala selfie anak jaman sekarang. Tak sedikit joa tertawa disaat friden melakukan kesalahan yang menurut dirinya lucu, seakan akan mereka berdua tak butuh hal yang mewah untuk tertawa bahagia, cukup saling mengerti dan saling memberikan rasa nyaman itu terlihat lebih baik.
Ada banyak cara untuk menyatakan cinta, ada banyak fasilitas dan medianya. Namun tak banyak orang berani mengungkapkannya secara langsung. Masalahnya bagaimana cinta itu dijamin bisa tersampaikan kalau tidak diungkapkan?
William dan charisa, kedua manusia itu terlihat memisahkan diri dari ke tujuh sahabatnya, sepertinya mereka berdua sedang berbicara serius.
"Lo pasti bisa William!" Teriak Tiyo seakan akan ia tau apa yang akan William lakukan.
William yang mendengar hal tersebut pun hanya tersenyum saja, setelah itu ia pun kembali menatap ke arah charisa yang terlihat sedang duduk manis di samping nya.
"Ada apa cha?" Tanya William yang terlihat sedang menatap gadis yang telah mengajaknya untuk pergi berdua ke sisi taman lain.
Seketika charisa pun menatap William lekat, setelah itu ia pun memalingkan nya sambil menatap ke arah gunung Rinjani yang menjulang tinggi.
"Gue sayang sama dia melebihi hobi gue sendiri"
"Gue selalu ada buat Lo, untuk dengerin Lo"
"Iya gue tau kok"
"Ada masalah apa sih?" Tanya william yang terlihat mulai jengah dengan suasana hati gadis di hadapan nya ini.
"Gue suka banget sama dia, gua juga sayang banget sama dia"
Setelah mendengar tutur kata charisa, William rasa dirinya sudah cukup mengerti kemana arah gadis ini berbicara, dan siapa orang yang ia maksud, William rasa dirinya pun mengetahuinya.
"Salah gak sih kalau Lo coba bilang ke dia" ucap William sambil bersandar lalu menatap ke arah langit angkasa yang begitu gelap, Sama persis seperti perasaan nya.
"Kata Lo gue harus buang perasaan ini jauh jauh, karna mau bagaimana pun tidak bisa di pungkiri, bahkan gue sendiri pun tau kalau dia itu lebih mencintai orang lain"
"Ya walaupun gue nyuruh lo buang perasaan itu, gue yakin Lo gak akan buang itu perasaan" ucap William begitu halus namun cukup membuat charisa merasa sesak.
Dengan rasa yang campur aduk, charisa pun menoleh menatap ke arah William sambil menatap bola mata nya.
"Lo suka sama gue?"
Seketika William pun menoleh terkejut mendengar ucapan charisa, dia rasa selama ini dirinya selalu menjaga ketat perasaan nya agar siapapun tidak dapat mengetahuinya. Namun ada apa dengan gadis ini??
![](https://img.wattpad.com/cover/230248698-288-k787802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anneth Viola Lewis
Novela Juvenilnama dia adalah annethia viola Lewis, seorang dokter bedah umum dari universitas rumah sakit terkenal. seorang gadis yang memiliki sejuta keindahan ketika ia sedang tersenyum manis. kehidupan nya begitu sangat terukir indah, ia memiliki lingkungan y...