15. kuebiko (rasa putus asa terhadap apa yang sedang kita alami)

401 65 9
                                    

kuebiko rasa putus asa terhadap apa yang sedang kita alami, mencoba untuk memperbaiki dan berdamai dengan perasaan, namun lagi dan lagi selalu gagal karena hati selalu saja merasa bahwa dirinya tidak jauh lebih baik dari orang lain.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Seorang gadis berjas putih terlihat sedang berdiri di hadapan sebuah pintu ruangan, ia terlihat berjalan kesana kemari seperti seseorang yang sedang menunggu sesuatu.

"Pokoknya gue harus jelasin ke dia" ucap nya risau sambil menggigit ibu jari tangan sebelah kanan nya.

Dari sebuah ruangan terlihat seorang laki - laki baru saja keluar, bersiap siap untuk beranjak namun tiba - tiba langkahnya terhentikan.

"Itu kan anneth?" Ucap nya "ngapain dia disitu" ucapnya kebingungan.

Karena ia ingin beranjak pulang, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri anneth sebentar hanya untuk basa basi saja, karena kebetulan jalan yang akan di lalui oleh laki laki itu adalah sebuah lorong dimana anneth sedang berdiri saat ini.

"Anneth" panggil nya membuat anneth menoleh menatapnya.

"Tiyo" ucapnya sedikit canggung.

"Ngapain Lo disini?"

"Euu gu-gue nunggu deven" jawabnya sedikit ragu, karena yang ia tau saat ini, semua sahabatnya marah kepadanya akibat perlakuan nya kepada deven, dan di tambah kekacauan tadi siang ketika deven pingsan.

Tiyo pun terlihat menatap anneth lekat, dan mengalihkan nya menatap ke arah jam tangan nya.

"Meningan Lo pulang deh net, ini udah malem. Lo yakin deven masih ada di rumah sakit?" Ucap Tiyo sedikit memberi saran.

"Gapapa Yo gue disini aja nunggu deven, lagian gue baru ketemu deven kok beberapa menit yang lalu. Jadi gue yakin dia belum pulang"

Tiyo pun menatap anneth lekat, ia tak tau pasti apa yang akan anneth lakukan hingga harus menunggu deven sampai larut malam. Namun lagi dan lagi Tiyo mencoba menghiraukan nya, lagi pula ini adalah urusan anneth dan deven, bukan lah urusan nya.

"Ya udah kalau gitu gue pulang duluan yah, Lo jangan terlalu lama disini" ucap Tiyo bermaksud untuk berpamitan.

"Iya" jawab anneth sambil mengangguk.

Setelah mendapatkan jawaban, Tiyo pun akhirnya membalikan badannya untuk pergi menuju besmen palkiran, dan beranjak untuk pulang menuju rumahnya.

*

Seorang laki - laki kini terlihat berjalan guntai menelusuri ruangan rumah sakit, ucapan tadi dari gadis itu benar benar sangat mengganggu kinerja otaknya malam ini.

"Lo gak seharusnya membenci dia deven, Lo tau seberapa perihnya dia bertahan seperti ini?"

Seketika deven pun mengerutkan keningnya bingung,....

Bertahan, apa maksudnya?

"Seandainya saja Lo tau apa yang sebenarnya terjadi, pasti Lo akan menyesal karena sudah bersikap dingin dan berbicara kasar kepadanya"

"Apa yang sebenarnya Lo tau ti?" Tanya deven mulai penasaran.

"Terkadang mengalah itu terlihat lebih baik, meskipun kita tau itu akan menyakiti kita sendiri. Namun tanpa kita sadari hal tersebut malah akan membuat banyak orang membenci diri kita akibat hal yang menurut kita itu lebih baik"

Ucapan itu terus terngiang ngiang di kepalanya, ia benar benar tidak bisa menafsirkan apa yang di maksud Tiara sebenarnya.

LLagi dan lagi tiba - tiba saja dirinya bersikap seakan akan bodoh.

Anneth Viola LewisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang