20. wind (yang di anggap baik tidak selalu di pandang baik)

368 61 17
                                    

"Dokter Samuel!"

Seketika iapun menghentikan langkahnya, seorang laki - laki terlihat berjalan ke arahnya dengan santai sambil menggenggam handphone miliknya.

"Ada apa? Lo terlihat begitu manik" ucap nya menatap Samuel kebingungan.

"Tiara dok"

"Ada apa dengan Tiara?"

"Dia kritis, detak jantungnya hampir saja tidak berdetak"

Seketika Tiyo pun membulatkan bola matanya terkejut,....

"Antar gue keruangan nya"

Akhirnya Samuel dan Tiyo pun bergegas menuju ruangan bangsal, berlari terburu buru hingga ia melupakan sesuatu.

*

Di sebuah ruangan terlihat 7 manusia sedang berkumpul di dalam 1 ruangan yang sama.

Mereka semua adalah seorang dokter yang telah bekerja di rumah sakit nableman sejak lama.

Seorang pria terlihat sedang mempriksa seorang gadis yang sedang tertidur lelap di atas sebuah kasur rawat, ia terlihat begitu pucat dan juga lemah.

"Bagaimana dok?" Tanya seseorang yang sedari tadi cemas mengkhawatirkan nya.

Tiyo pun membuka stetoskop nya, dan menyimpan nya di dalam saku jas putih yang sedang ia pakai. Setelah itu ia pun menghembuskan nafasnya gusar.

"Dia sudah berada di tahap akhir" ucap nya menatap seluruh dokter yang hadir di dalam ruangan.

Sedangkan Samuel hanya bisa terdiam saja menatap ke arah Tiara yang sedang tertidur lelap, ia terkejut mendengarkan kabar buruk itu, namun sebagai dokter ia pun harus mengerti keadaan pasien saat ini.

Selang beberapa saat seorang laki - laki bermantel coklat masuk kedalam ruangan, di temani seorang gadis berjas putih yang berdiri mengikutinya dari belakang.

Pintu pun terbuka, seketika semua sudut pandang pun tertuju kepadanya.

"Anneth" ucap nashwa, gadis itu rupanya terfokus kepada wanita yang sedang berdiri tepat di belakang deven.

Anneth pun hanya bisa tersenyum saja kepada nashwa, karna pada dasarnya semua terlihat memperhatikan nya dengan tatapan aneh saat ini.

Sedangkan deven, pria itu kini berjalan mendekati seorang gadis yang sedang tertidur lelap di atas kasur. Menatapnya sekejap lalu memalingkan nya ke arah Samuel.

Samuel pun sedikit tertunduk, kini posisi nya pun sama - sama tak kuat menahan sesak di dadanya setelah mendengar berita tersebut.

Seketika deven pun tersenyum tipis, dan berjalan mendekatinya,...

"Lo sudah bekerja keras sam" ucapnya menepuk halus pundak Samuel beberapa kali.

Hal itu justru membuat Samuel semakin kesakitan, ini benar benar menyakitkan baginya. Ia tak tau apa yang terjadi kepada dirinya sendiri, tetapi mendengar bahwa gadis itu sedang di ujung kehidupan, rasanya sulit sekali menerimanya.

"Lo ngapain ada di sini?"

Tiba - tiba saja suara itu melengking di dalam ruangan, membuat seluruh manusia yang ada di dalam ruangan tersebut menatap ke arah nya.

Seorang gadis berambut pirang terlihat sedang menatap seorang gadis bernama anneth, rupanya sedari tadi gadis itu hanya diam saja.

"Cha" tegur nashwa.

Bukan nya tenang gadis itu rupanya semakin berapi api, semua ucapan tidak senononya terlontarkan begitu saja.

"orang munafik gak seharusnya berada di ruangan ini"

Anneth Viola LewisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang