"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-
Titik terhebat dalam mencintai adalah ketika kita rela membiarkan dirinya bahagia bersama pilihan nya.
"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-"-
VOC Deven Cristian vero
Aku menatap nya dari balik kaca, aku tak menyangka akan kembali merasakan hal ini untuk kesekian kalinya. Rasanya baru saja beberapa saat aku melihat senyuman nya, kini aku kembali melihatnya terbaring tak berdaya. Aku tak mau terus terjebak dalam kesedihan ini, aku harus fokus kepada operasinya nanti, mau bagaimana pun aku akan berusaha menyelamatkan hidupnya.
Memikirkan perihal operasi, seketika aku teringat kepada tiyo. Apa yang terjadi kepada nya saat ini setelah kejadian di UGD tadi? Apa kah dia baik baik saja? Aku harus memastikan nya, mau bagaimana pun dia akan menjadi rekan ku di ruang operasi nanti.
"Sus, kalau ada laporan terbaru kabarin saya yah" ucap ku kepada salah satu suster yang berjaga.
Akupun berjalan menelusuri lorong rumah sakit, menatap kesana kemari berharap seseorang yang aku cari ada disini, namun sudah hampir 1 gedung aku telusuri namun tak kunjung juga aku temui. Aku pun memutuskan kembali berjalan ke arah kantin, berharap aku bisa menemukan nya disana. Namun justru yang ku temui malah orang lain.
Joa, ya gadis itu terlihat tengah terduduk sendirian di kantin rumah sakit. Melihat nya seperti orang kebingungan akhirnya akupun memutuskan untuk menghampirinya saja.
"Hai Jo" ucap ku lalu duduk di sampingnya.
Diapun menoleh ke arah ku dan tersenyum tipis.
"Gimana anneth?" Ucapnya canggung sambil menggenggam sebotol air mineral di tangan nya.
"Belum ada kemajuan, tindakan operasi nya kayanya harus di percepat" ucapku lalu menghela nafas gusar.
Joa pun menoleh dan nepuk pundak ku pelan sambil tersenyum tipis.
"Sabar ya, Lo pasti bisa"
Akupun tersenyum tipis menanggapi joa, aku rasa yang merasakan kesedihan bukan hanya aku saja. Seluruh sahabat ku pun seperti nya merasakan hal yang sama.
"Lo liat tiyo?" Ucap joa menatap ke arah ku.
Akupun menggelengkan kepala tanpa menoleh ke arah nya, hal yang aku takutkan saat ini tiyo kembali kemasa buruknya. Aku sangat tau belum bahwa mentalnya tengah terganggu saat ini, tapi mau bagaimana pun aku sangat membutuhkan keterampilan nya dan pengetahuan nya di dalam ruang operasi anneth nanti.
Suasana tiba tiba saja terasa begitu canggung, aku maupun joa tidak satu pun ada yg mengeluarkan suara untuk berbicara. Aku dan joa sama sama termenung diam memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika tiyo tidak bisa kembali ke ruang operasi.
"Dev sebenernya -"
"Dokter deven!"
Akupun menoleh, seorang suster terlihat tengah berdiri tidak jauh di belakang ku, ia terlihat begitu cemas, dan berkeringat. Dia menatapku dengan penuh kekhawatiran, melihat hal itu akupun langsung bergegas pergi berlari menuju ruang UGD meninggalkan joa di ruang kantin sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anneth Viola Lewis
Teen Fictionnama dia adalah annethia viola Lewis, seorang dokter bedah umum dari universitas rumah sakit terkenal. seorang gadis yang memiliki sejuta keindahan ketika ia sedang tersenyum manis. kehidupan nya begitu sangat terukir indah, ia memiliki lingkungan y...