6

3.5K 225 1
                                        

"San, kamu ikut nanti malam? kak Seonghwa mau traktir kita katanya."

"Serius? apa untuk menyambut kedatanganku? hahaha."

"Bodoh!"


San meringis pelan saat Seonghwa tiba-tiba menyentil jidatnya, itu sedikit sakit, beruntung karena dia melakukannya tanpa tenaga yang banyak.


"Jadi kamu mau ikut apa tidak San?"

"Tentu aku ikut, siapa yang akan menolak ajakan dari pelatih cantik ini."


San kembali meringis saat Seonghwa mencubit lengannya dengan cukup kencang, itu benar-benar menyakitkan. Padahal San hanya bercanda saja.

Seonghwa memutar bola matanya malas, hanya San yang berani menggodanya disaat hampir semua orang diclub ini takut padanya. Tapi tak bisa ia pungkiri, jika ia merasa malu saat digoda oleh San.

San tersenyum manis pada Seonghwa, ia melihat kebelakang dan tak melihat Wooyoung disana, berarti Wooyoung sudah pulang bersama Yeonjun. Mungkin nanti ia akan membawakan Wooyoung sesuatu sebagai permintaan maafnya.


"San, ayo tanding bersamaku."

"Tentu kak."







-







Wooyoung berjalan lesu masuk kedalam rumahnya, ia benar-benar merasa kesal. Wooyoung mendudukan dirinya dimeja makan, menatap ibunya yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk makan malam nanti.


"Sudah pulang anak mama?"

"Umm.."

"Kenapa? mama lihat kamu diantar pulang oleh pacarmu, San kemana?"

"San sibuk, dia tak mau mengantarkan aku pulang!"


Nara mengerutkan dahinya, menghampiri Wooyoung dan duduk disebelahnya. Ia bingung mengapa Wooyoung terlihat kesal sekarang, Nara menatap anaknya.

Wooyoung mulai mengerucutkan bibirnya, ia memeluk mamanya dengan erat, Wooyoung ingin San memanjakannya, tapi San malah mengabaikannya.


"Anak mama kenapa?"

"San tak menyayangiku maa.. aku kesal!"

"Tak menyayangimu bagaimana? kamu bilang San sibuk tadi?"

"Umm, tapi dia mengabaikanku. Mama tau kan aku tak suka diabaikan."

"Sudah-sudah sayang."


Nara menghela nafasnya panjang, tak biasanya Wooyoung seperti ini. Bahkan saat dulu ia sibuk bekerja, Wooyoung masih biasa saja. Terlebih San yang hanya seorang siswa, dia tak mungkin sesibuk itu tapi bisa membuat Wooyoung menjadi seperti ini.

Nara mencoba menenangkan Wooyoung, ia membalas pelukan Wooyoung. Nara mengusap lembut punggungnya, ia merasa jika Wooyoung semakin manja setelah ada San disini.


"Apakah San akan baik-baik saja dengan Wooyoung yang seperti ini?"







-







San benar-benar sudah sangat berkeringat sekarang, bertanding bersama Seonghwa sungguh membuatnya kelelahan, ditambah Seonghwa yang sangat berambisi untuk menang darinya.

San sudah tak kuat, bahkan skornya selalu sama sedari tadi, mungkin ia akan menyerah saja sekarang. San sedikit melirik Seonghwa yang juga sudah kelelahan disana.


STEPBROTHER : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang