"Sayang."
Wooyoung mengalihkan pandangannya pada Yeonjun, ia sedikit mengerutkan dahinya. Semenjak San memanggilnya dengan sebutan sayang, ia jadi tak suka jika Yeonjun juga memanggil dengan panggilan itu.
"Umm?"
"Kamu bilang kamu mengantuk dan tak mau ikut bersamaku, tapi kenapa sekarang kamu datang dengan San?"
"Hanya ingin."
"Jadi maksudnya kamu tak ingin pergi bersamaku?"
"Ya, mungkin seperti itu."
"Aku kekasihmu, kamu lupa?"
"Aku tau, sudahlah mengapa kamu terus protes dengan hal-hal kecil?!"
Wooyoung mendengus kesal, ia menatap malas kearah Yeonjun, entah kenapa sedari kemarin Yeonjun terus mempermasalahkan hal kecil, itu membuatnya kesal.
Yeonjun menghela nafasnya panjang, ia tau jika Wooyoung memang selalu bersikap dingin padanya meskipun mereka sepasang kekasih. Tapi kenapa Wooyoung dapat bersikap manja pada San dan tidak padanya.
Yeonjun memegang tangan Wooyoung, mengusap punggung tangannya. Mungkin ia terlalu berpikir berlebihan pada Wooyoung sampai ia membuat Wooyoung kesal sekarang.
"Maafkan aku."
Wooyoung hanya mengangguk menjawab perkataan Yeonjun, pandangannya kembali menatap San yang masih setia mengobrol dengan Seonghwa disana. Bahkan sekarang Wooyoung merasa diabaikan oleh San.
Pesanan yang mereka pesan sudah ada dimeja sekarang. Mereka lebih banyak memesan daging dan bir, itu membuat Seonghwa menggelengkan kepalanya pelan.
Wooyoung yang memang baru makan sedikit dirumah, ia kembali lapar setelah melihat banyaknya daging dimeja, ia ingin langsung memakannya tapi tentu saja harus dimasak terlebih dahulu.
"Ini makan yang banyak sayang."
"Terimakasih."
"Wah kalian benar-benar membuatku iri."
"Dunia serasa milik berdua begitu."
"Kau benar haha, sial aku juga jadi iri."
Wooyoung mengabaikan ucapan mereka ia sibuk memakan daging yang sudah dimasak oleh Yeonjun, dagingnya benar-benar enak, Wooyoung menyukainya.
San tersenyum tipis melihat Wooyoung dengan lahap memakan dagingnya. Ia sedikit lega jika Wooyoung dan Yeonjun tak bertengkar. Tapi ia juga jadi merasa bersalah karena telah melakukan hal intim dengan Wooyoung.
"Ini San kamu juga makan."
"Bagaimana jika kakak suapi aku?"
Seonghwa memutar bola matanya malas, San benar-benar tak tau terimakasih. Bahkan dirinya sudah mau memasakkannya untuk San, tapi San malah meminta lebih.
"Baiklah aku bercan-"
Belum sempat San menyelesaikan kalimatnya, Seonghwa sudah terlebih dahulu memasukan daging ke dalam mulutnya. Tentu saja itu membuatnya sedikit terkejut.
Dan dibandingkan San, orang-orang yang berada dimeja itu lebih terkejut akan tindakan Seonghwa yang mau menyuapi San. Hanya San yang bisa mendapatkan perlakuan baik dari Seonghwa.
"Makanlah yang banyak."
"Tentu, aku bahkan akan menghabiskan uangmu itu kak."
"Cobalah kalau bisa, aku akan memukulmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER : Sanwoo/Woosan
FanfictionJung Wooyoung mengalami Brother Complex pada saudara tirinya, Choi San. Dimana Wooyoung mulai melakukan segala hal untuk bisa mendapatkan San agar tetap berada di sisinya. - San : top Wooyoung : bottom Homophobic do not interact this story. ⚠ There...