16

2.3K 147 1
                                        

"Aku benar-benar kekenyangan!"


Wooyoung menidurkan dirinya disofa, ia sudah pulang sekarang. Setelah makan bersama Mingi, San mengajaknya jalan-jalan dan tentu saja banyak makanan yang menggoda matanya, tapi ia tak bisa menghabiskannya.

Alhasil San lah yang menghabiskan makanan yang ia beli, Wooyoung sedikit tertawa pelan mengingat wajah San yang kesal karena dirinya tak bisa menghabiskan makanannya. San terlihat menggemaskan.


"Kenapa tertawa Woo?"

"Sanie menggemaskan saat sedang kesal tadi."


San hanya tersenyum tipis, ia mulai mendudukan dirinya dilantai dengan menghadap pada Wooyoung yang sedang berbaring itu. San terus menatap kearah bibir Wooyoung, dia sudah tak mengusap bibirnya lagi sekarang.

Wooyoung melihat San yang terus menatap kearah bibirnya sekarang. Itu kembali mengingatkan dirinya yang tiba-tiba dicium oleh Yeonjun, dan Wooyoung tentu merasa kesal kembali saat mengingatnya.


"Sanie.."

"Kenapa Woo?"

"Aku membencinya, bekas ciuman ini."

"Lalu kamu ingin aku bagaimana?"

"Kamu tak mau menghapusnya untukku?"


San tersenyum tipis, tentu saja ia ingin melakukannya, jika bisa juga ia ingin melakukan lebih dari sekedar ciuman. San mulai mengecup bibir Wooyoung.

Wooyoung mulai beranjak dari tidurnya, ia turun dan duduk dipangkuan San. Wooyoung mulai memeluk leher San, ia mengecup bibir San berkali-kali.

San memeluk pinggang Wooyoung, San sedikit mengecup bibirnya, ia mulai mencium bibir Wooyoung dan memberikan beberapa lumatan disana.

Wooyoung membalas lumatan dari San, ia sedikit membuka mulutnya agar San dapat memperdalam ciuman mereka. Wooyoung menekan tengkuknya, dan mulai memiringkan wajahnya.

San memasukkan lidahnya kedalam mulut Wooyoung, ia sedikit mengigit lidah Wooyoung dan melilitnya. San menghisap lidah Wooyoung, dengan tangan yang sudah masuk kedalam seragam Wooyoung sekarang.


"Mphhh mmmhh..."


San menjilat bibir atas dan juga bibir bawahnya Wooyoung, dengan sesekali ia menghisapnya juga. San mulai meraba pinggang Wooyoung, mengelusnya dengan sensual.

Elusan dari tangan San berhasil membuat Wooyoung jadi lebih bernafsu, ia juga sedikit menghisap bibir San. Dan Wooyoung dengan sengaja menggesekkan pantatnya pada penis San.

Wooyoung melepas ciumannya, ia menatap San dengan sedikit nafsunya itu. Wooyoung mulai menangkup wajah San, mengecup bibirnya berkali-kali. Ia kembali menggesekkan pantatnya pada penis San.


"Sanie..."

"Hm? kenapa Woo?"


San tersenyum tipis melihat rona merah di pipi Wooyoung, entah apa yang Wooyoung pikiran sekarang, tapi dia seperti sedang sengaja menggodanya. Ditambah Wooyoung sedari tadi terus menggesekkan pantatnya itu.

Wooyoung tak menjawabnya, ia terlalu malu sekarang, tak mungkin Wooyoung tiba-tiba mengatakan jika dirinya ingin melakukan hubungan badan dengan San. Wooyoung mulai menunduk.


"Ada apa Woo? kenapa menunduk?"


San mengangkat dagu Wooyoung, ia mengecup bibirnya. San mulai meremas pantat Wooyoung, ia juga terus mengecup bibir Wooyoung dan turun kebawah untuk menciumi lehernya.


STEPBROTHER : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang