25

1.6K 73 0
                                    

"Kenapa kamu bersama kak Seonghwa?"

Seonghwa menghela nafasnya pelan, ia melirik kearah Yeosang yang sama terkejutnya disana. Dari semua orang yang sedang berlalu-lalang disini mengapa harus Wooyoung yang tak sengaja menabrak San.

"Aku yang meminta San untuk menemaniku Woo."

"Memang kalian mau kemana? aku mau ikut."

Yeosang melihat kode mata dari Seonghwa agar mengajak Wooyoung pergi. Ia sedikit menggelengkan kepalanya pelan, padahal ia baru saja merasa senang karena ia bisa berduaan dengan Wooyoung tapi karena Wooyoung bertemu San, dia jadi ingin ikut bersamanya.

"Woo, kamu lupa aku yang mengajakmu keluar sekarang? kenapa kamu ingin ikut bersama kak Seonghwa?"

"Tapi aku ingin bersama Sanie."

"Wooyoung."

Wooyoung akhirnya menyerah, ia juga sudah berjanji akan pergi bersama dengan Yeosang, ia tak boleh egois karena ingin terus bersama San. Wooyoung sedikit merasa sedih, ia tak mengira jika San juga akan pergi keluar sekarang.

San menatap Wooyoung, ia melihat raut wajah sedih disana, itu membuatnya ingin mengajak Wooyoung sekarang, tapi tentu saja itu tak mungkin. Terlebih Seonghwa tak terlalu suka jika ada orang lain yang menggangu waktu berduanya.

"Ayo San. Kami duluan Woo, Sang."

"Iya kak."

Wooyoung menatap kepergian San dan Seonghwa, ia sedikit menghela nafasnya. Bahkan ia sudah tak ingin kemanapun lagi setelah melihat San dan Seonghwa berduaan, ia juga baru tau jika mereka sudah sedekat itu sekarang.

"Ayo Woo, aku akan membelikanmu eskrim yang baru."

"Umm."

Wooyoung menunggu Yeosang yang sedang membelikan eskrim baru untuknya, ia menunggu dikursi taman. Ia sedari tadi berkirim pesan dengan San, Wooyoung sedikit kesal karena beberapa kali San membalasnya sangat lama.

Wooyoung terlalu fokus dengan ponselnya, ia sampai tak menyadari jika Yeosang sudah duduk disampingnya sekarang. Dia menyodorkan eskrim padanya, dan langsung ia terima.

"Terimakasih."

Yeosang hanya mengangguk, ia sedikit mengerutkan dahinya karena sedari tadi Wooyoung terus saja memainkan ponselnya, bahkan Wooyoung sampai mengabaikannya, itu berhasil membuat Yeosang kesal.

"Wooyoung mengapa kamu terus memandangi ponselmu itu?"

"San tak membalas pesanku lagi."

Wooyoung mulai mengerucutkan bibirnya, padahal tadi San dengan cepat membalas pesannya, tapi sekarang tiba-tiba San tak lagi membalasnya. Itu membuat Wooyoung semakin sedih, ia takut jika San memiliki hubungan dengan Seonghwa.

Yeosang memutar bola matanya malas, ini sudah kesekian kalinya Wooyoung terus memikirkan San bahkan saat bersamanya sekalipun. Itu berhasil membuatnya marah dan juga kesal.

"Sudahlah, aku akan mengantarmu pulang."

"Kenapa? bukankah kita akan jalan-jalan?"

"Aku sudah tak ingin, bahkan saat bersamaku kamu terus-menerus memikirkan San."

Wooyoung terkejut mendapat tatapan dingin dari Yeosang. Ia langsung memasukkan ponselnya kedalam saku celana, ia tak berniat membuat Yeosang marah. Mungkin Wooyoung memang terlalu memikirkan San sekarang.

"Maafkan aku, ayo. Jangan marah."

Yeosang menghela nafasnya pelan, ia mlihat Wooyoung yang terus menatapnya dengan tatapan memelas, itu berhasil membuat amarahnya menghilang seketika. Yeosang sedikit mengusak rambut Wooyoung.

STEPBROTHER : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang