11

2.8K 181 3
                                        

"Kalau begitu kita pergi terlebih dahulu. San, kamu jaga Wooyoung."

"Aku mengerti ayah."

"Selamat bersenang-senang ayah, ma."

"Iya sayang, kamu ingat jangan menyusahkan San."

"Iya maa."

Wooyoung menatap kepergian kedua orangtuanya. Ia dan San kembali masuk kedalam rumah, ini cukup menguntungkan baginya bukan. Terlebih untuk 2 minggu kedepan hanya akan ada dirinya dan San saja sekarang.

San mendudukan dirinya disofa, ia mulai menyalakan televisi. Seharusnya ia masih tertidur sekarang, tapi semenjak ia mendapatkan keluarga baru, hidupnya jadi sedikit lebih teratur.

San terkejut saat Wooyoung tiba-tiba duduk dipangkuannya. San sedikit mengerutkan dahinya bingung, sepertinya Wooyoung jadi semakin berani sekarang. Itu membuatnya lebih menarik.

"Kenapa Woo?"

"Aku mau ciuman, boleh?"

"Tidak bisa."

"Kenapa?!"

"Kamu sudah memiliki kekasih."

"Aku bisa memutuskannya!"

Wooyoung mendengus kesal, San terkadang menolak permintaannya hanya karena mereka saudara atau karena ia yang sudah memiliki kekasih. Seharusnya memang Wooyoung memutuskan Yeonjun sedari kemarin.

"Benarkah? kalau begitu putuskan dia sekarang."

San menatap Wooyoung yang sedang membulatkan matanya sekarang, benar-benar menggemaskan. San sedikit mencubit pipi Wooyoung, ia tak yakin Yeonjun bisa menjadi kekasih yang baik untuk Wooyoung.

Mengingat semalam Yeonjun membiarkan Wooyoung untuk meminum bir, meskipun hanya bir tapi itu masih mengandung alkohol. Ia tak akan pernah membiarkan Wooyoung mengonsumsi alkohol.

Wooyoung turun dari pangkuan San, ia pergi berjalan ke kamarnya untuk mengambil ponsel miliknya. Jika hanya memutuskan Yeonjun itu sangat mudah baginya, terlebih Wooyoung memang tak pernah benar-benar mencintainya.

San mengerutkan dahinya melihat Wooyoung yang tiba-tiba pergi, San sedikit berpikir apakah Wooyoung marah karena dirinya meminta Wooyoung untuk memutuskan Yeonjun sekarang juga.

San kembali dibuat kebingungan saat Wooyoung kembali dan duduk dipangkuannya lagi. Ia melihat Wooyoung yang sedang mencoba menghubungi seseorang disana, ia mulai penasaran dengan itu.

"Halo sayang? jarang sekali kamu menghubungi-"

"Aku mau putus."

San membulatkan matanya, tentu saja ia terkejut saat mendengar Wooyoung yang memutuskan Yeonjun dihadapannya. Bahkan senyumannya tak bisa ia tahan sekarang, Wooyoung benar-benar sangat menarik.

"Apa?! tiba-tiba? apa maksudnya ini say-"

"Aku ingin kita putus! jangan mendekatiku lagi."

Wooyoung menutup sambungan teleponnya, ia mulai menatap San yang sedari tadi tersenyum. Itu membuatnya sedikit kebingungan, apa yang lucu sampai San terus-menerus tersenyum.

"Sial, Wooyoung benar-benar bisa menarik perhatianku."

San mengusap wajahnya, ia tak bisa berhenti tersenyum sekarang. Bagaimana bisa Wooyoung menuruti kemauannya dan langsung memutuskan Yeonjun saat ini juga. San mulai tertawa pelan.

Wooyoung semakin kebingungan dengan tingkah San, apa yang membuat San bertingkah seperti ini sekarang. Wooyoung mulai mengerucutkan bibirnya, ia pikir San menertawakannya.

STEPBROTHER : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang