Seonghwa dan Mingi juga ikut pulang, karena Seonghwa yang memang tak bisa terlalu lama diluar saat malam hari serta Mingi yang sudah kesal melihat Yeonjun ditempat itu.
"Jun, seharusnya kamu tak berkata seperti itu tadi."
"Aku tau, aku terlalu cemburu."
"Aku paham kamu pasti cemburu, aku juga tak menyangka jika Wooyoung bisa bersikap seperti tadi."
"Dibandingkan itu, kamu lihat tadi saat San dan Wooyoung diluar? Wooyoung mencium pipi San. Itu benar-benar aneh."
Yeonjun memang melihatnya, ia sedikit menghela nafasnya kasar. Jika Wooyoung terus seperti ini bisa-bisa dirinya akan terus merasa marah. Apa yang harus ia lakukan sekarang.
-
"Sanie..."
"Kenapa Woo?"
"Bisakah kamu tidur bersamaku sekarang?"
"Tentu."
Wooyoung tersenyum senang, ia sudah berada didalam kamarnya sekarang bersama San, tentu saja saat mereka pulang kedua orangtuanya sudah tertidur lelap mengingat sekarang sudah hampir tengah malam.
San sedikit merasa malas untuk mandi. Mungkin ia hanya akan mencuci muka dan sikat gigi saja, San melirik Wooyoung yang sedang melepas sweaternya disana. San mendekati Wooyoung.
"Tidak baik melepas pakaian didepan orang lain Woo."
"Umhh?"
Wooyoung sedikit tersentak saat San tiba-tiba memeluknya dari belakang, bahkan tangan San sudah mulai meraba tubuhnya sekarang. Itu membuat wajah Wooyoung sedikit memanas.
Tapi tak lama setelahnya Wooyoung sadar jika San memang menyukai tubuhnya. Mungkin ia akan menjadikan tubuhnya alat untuk bisa mendapatkan San. San tak mungkin menolaknya bukan.
"San.."
"Hm?"
"Apa kamu benar-benar menyukai tubuhku?"
"Ya, aku menyukainya."
San mengecup pundak Wooyoung, tubuh Wooyoung benar-benar terasa halus ditelapak tangannya. San mulai menjilat leher Wooyoung, ia mengigitnya sedikit dan menghisapnya cukup kuat.
"S-sanh..?"
Wooyoung melirik kearah San dimana San masih terus menghisap lehernya, Wooyoung khawatir San meninggalkan tanda disana, meskipun ia memang menginginkannya, tapi ia juga takut jika ada yang menyadarinya.
San melepas hisapannya, ia meninggalkan tanda keunguan disana. San kembali mengecup leher Wooyoung, sekarang pun ia merasakan penisnya yang sudah sedikit membesar didalam sana.
"Maafkan aku."
"Ti-tidak, aku menyukainya."
Wooyoung berbalik menatap San, Wooyoung mengerutkan dahinya melihat San yang seperti sedang merasa bersalah disana. Apakah karena dirinya yang sedikit memberontak tadi.
San tersenyum tipis, ia mengusak pelan rambut Wooyoung. Sebenarnya ia tak benar-benar meninggalkan tanda yang akan lama hilang dileher Wooyoung, itu akan memudar dalam sehari. San juga tak ingin orang lain melihatnya.
"Itu akan hilang dalam sehari, kamu bisa menutupinya dengan plester nanti."
Wooyoung menatap San yang sudah berjalan masuk ke kamar mandi, ia mulai memegang bagian leher yang tadi San hisap. Sebenarnya Wooyoung sedikit kecewa karena tanda yang dibuat San akan cepat memudar.

KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER : Sanwoo/Woosan
FanfictionJung Wooyoung mengalami Brother Complex pada saudara tirinya, Choi San. Dimana Wooyoung mulai melakukan segala hal untuk bisa mendapatkan San agar tetap berada di sisinya. - San : top Wooyoung : bottom Homophobic do not interact this story. ⚠ There...