2

4.6K 330 2
                                        

Malam sudah tiba, dimana mereka sekarang sedang makan malam bersama. Sudah lama Wooyoung tak merasakan suasana ramai saat makan malam. Ini menyenangkan.


"San, ayah belum menyiapkan kamar untukmu karena kamu tiba-tiba datang. Jadi kamu akan tidur dikamar Wooyoung terlebih dahulu untuk malam ini."

"Aku tak masalah dengan itu ayah, tapi Wooyoung?"


San tersenyum tipis menatap Wooyoung yang hanya mengedipkan matanya lucu, apakah dia tak mendengarkan pembicaraan mereka dan hanya fokus pada makanannya saja.

Wooyoung hanya mengangguk menjawab pertanyaan San, ia tak masalah dengan itu, lagi pula ada satu hal yang ingin ia pastikan dari San. Wooyoung sedikit tersenyum jahat.


"Kapan kalian akan bulan madu?"

"APA?!"


San mengerutkan dahinya bingung saat melihat kedua orangtuanya terkejut, bahkan Wooyoung pun terkejut sekarang, ada apa dengan mereka sebenarnya. Bukankah bulan madu hal yang wajar untuk pasangan baru.

San terkekeh gemas karena melihat mamanya sedang malu-malu kucing sekarang, berbeda dengan ayahnya dia bahkan terlihat seperti sedang merencanakan sesuatu. San hanya menggelengkan kepalanya pelan.


"Kenapa kamu malah membahas hal itu disini."

"Memangnya kenapa ayah? jangan bilang ayah malu."


Junhee melirik sinis kearah anaknya yang malah tertawa lepas disana, bagaimana ia tak malu bahkan hanya untuk berciuman dengan Nara saja ia harus meminta persetujuan dari Nara terlebih dahulu.


"Sudah-sudah habiskan makanannya."

"Aku sudah selesai ma, aku akan pergi ke kamar duluan."

"Iya sayang."


Wooyoung beranjak dari duduknya, ia bahkan belum mandi, badannya benar-benar terasa tak nyaman sekarang. Ia akan mandi dan berendam sebentar nanti.

San menatap kepergian Wooyoung, karena ini pertama kalinya San berada disini, ia merasa sangat asing dengan rumahnya. Tapi rumah ini cukup besar.


"Aku juga sudah selesai, aku akan menyusul Wooyoung."

"Jangan macam-macam pada Wooyoung, San."

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu pada ayah, jangan sampai nanti malam aku mendengar suara berisik."

"Hei bocah!!"


San tertawa kecil mendengar omelan dari ayahnya, ia memilih untuk beranjak pergi dari sana sekarang. Bisa-bisa dirinya terkena pukulan dikepala nanti, pukulan ayahnya benar-benar menyakitkan.

San naik keatas, disana hanya ada 4 kamar saja, ia mengira kamar Wooyoung di paling ujung sana. San membuka pintu kamarnya, dan benar saja ini adalah kamar Wooyoung, ia mendengar suara air mengalir.


"Jadi dia sedang mandi."


San mengedarkan pandangannya, melihat-lihat kamar Wooyoung. Wooyoung terlihat menggemaskan tapi kamarnya sungguh tak sesuai dengan sifat menggemaskannya itu.

San mulai mendudukan dirinya di tepi ranjang, ia membuka ponselnya yang bergetar sedari tadi. San melihat notifikasi pesan dari Mingi disana, San ingat jika Mingi juga bersekolah disekolahan yang sama dengan Wooyoung.

Setelah hampir 4 tahun lamanya ia tak bertemu dengan Mingi, San jadi penasaran bagaimana penampilan Mingi sekarang. Apakah dia semakin tinggi, dulu Mingi pindah kesini saat lulus smp.


STEPBROTHER : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang