Dela kembali digagahi oleh Kapten Vedi sesampainya di kamar. Setelah ditunggangi tadi sore di cockpit saat penerbangan ke Bali, kini gilirannya untuk menunggang.
Hubungan mereka terlarang, mengingat Kapten Vedi telah berkeluarga. Namun itu jelas tak menghentikannya untuk memadu cinta dengan wanita 34 tahun yang sampai kini masih single itu. Penisnya terlanjur ketagihan digoyang pramugari yang terbilang telah mature itu.
"Sumpah, kamu tadi bandel banget, Sayang .... Gak tau waktu dan tempat ...," kata Dela sambil menggerakkan pinggulnya maju mundur.
"Habisnya ... kamu seksi banget, sih. Aku jadi gak tahan,"
"Kayaknya emang kamu tuh bawaannya gak tahan terus, deh. ~Ah ...,"
" Soalnya emang kamu seksi banget, Sayang." Kapten Vedi meremas payudara empuk Dela. "Tuh, punya kamu aja udah becek banget ...." Suara khas yang seperti gemericik air terdengar ketika vagina Dela menjadi sangat basah.
Keduanya bercinta dengan panas; telanjang bulat, tak seperti tadi sore.
"Itu ... karena punya kamu enak banget, Sayang ... penuh banget rasanya ...." Dahinya mengernyit; bibirnya menganga; ia mendesah dengan suara yang menggemaskan seperti kucing yang sedang mengemis makanan.
Suara gemericik berganti menjadi suara tepokan antar kulit begitu Dela mengganti gerakannya menjadi memompa.
"~Argh! Sayang-"
"~Mmh ...? Enaaak???" Dela semakin mempercepat genjotannya. Gaya menunggangnya seperti spider woman ala JAV -duduk berjongkok mengangkang; tangan menopang di dada Kapten Vedi.
Kapten Vedi tak mampu lagi menahan ejakulasi, penisnya yang sudah berumur itu siap untuk meledak.
"AKH!!!"
Senggama terlarang itu pun diakhiri dengan ejakulasi sang Kapten di dalam vagina si pramugari.
***
Aku berjalan di belakangnya, kulihat bokong kencang Tata yang menonjol dan terlihat seksi dalam balutan celana jeans hitam. Kupikir mungkin ia ingin bicara soal ikut ke LA, seperti yang dikatakan Kapten Vedi di makan malam tadi.
Ia tak bicara, hanya terus berjalan dan tidak menoleh padaku. Hingga tak tau jika aku telah tiba di kamarku. Tata berhenti dan menoleh begitu mendengar aku membuka pintu kamar.
Sambil tersenyum aku berkata, "Gw udah sampe ...."
Tata menghampiriku dan mengintip kamarku dari luar. "Oh ..., asik juga ya kamar pilot," katanya.
"Enggak, ah. Sama aja, kali,"
"Enggaklah. Di sini ada sofanya," ujar Tata begitu melihat sofa yang berada di sudut kamar, lalu nyelonong masuk. Ia langsung menjatuhkan diri duduk di sofa itu.
Aku lalu masuk kamar dan menutup pintu. Seruangan berduaan dengan Tata .... Aneh rasanya, aku mulai dapat merasakan degup jantungku.
"Putra,"
"Hm?" Aku kemudian duduk di kasur.
"Terus gimana? Boleh ikut, gak?" tanya Tata pelan. "Boleh, ya? Pleaasee .... Pingin banget ngerasain flight ke luar negeri ...." Ia memohon padaku.
"Duh ... gimana, ya ...?" Sebenarnya aku hanya menggodanya. Tentu aku ingin dia ikut terbang ke LA.
Tata lalu merengek manja. "Aaahhh ... Putra, maaaah ... jahaaat ...,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Situasi Birahi
Short Story(21+) Sebuah kumpulan cerita dewasa dengan ragam variasi. Novelet ini dibuat untuk coba mengisi kekosongan genre "Dewasa" yang lebih serius, dan memenuhi kerinduan akan cerita dewasa yang kreatif dan imajinatif. Kuhusus Dewasa (21+). Nb: Mungkin mas...