#"Pertandingan selanjutnya, Marcus Centurion, akan berhadapan dengan Takayuki Ryouga!"#
Marcus memasang kuda-kuda pertahanan khas kesatria Romawi. Ryouga menyerang dengan bertubi-tubi, ia melancarkan beberapa pukulan uppercut yang masih bisa ditahan oleh Marcus. Pertarungan semi-final ini berlangsung seru.
Ryouga memancarkan sinar biru seperti bola api yang keluar dari telapak tangannya, ini adalah khas para pendekar Asia yang tidak hanya lincah, namun juga pandai dengan ilmu sihir. Pertandingan berlangsung sengit selama beberapa saat, sebelum akhirnya Marcus melakukan serangan balas yang secepat kilat setelah menghindari bola api Ryouga. Ryouga terpelanting keluar arena dan membuat Marcus memenangkan partai semifinal itu, membuatnya menjadi kesatria Roma pertama dalam kurun waktu 60 tahun terakhir yang berhasil menembus partai puncak.
Pada babak 16 besar sebelumnya, aku mengalahkan kesatria Inggris yang bertarung dengan penuh martabat dan kehormatan. Aku berhasil mengalahkannya melalui pertarungan yang alot. Sementara di babak 8 besar, aku menghadapi Ninja Jepang yang penuh dengan tipu muslihat. Aku berhasil mengalahkannya dengan melakukan serangkaian serangan tipuan yang membuatnya bingung dan salah menghindar.
Aku berhasil masuk ke babak semifinal, dan jika aku menang, maka akan dipastikan bahwa juara turnamen GFF kali ini adalah bangsa Romawi. Hanya saja masalahnya adalah aku akan menghadapi Mai, gadis cantik nan seksi yang bersenjatakan dua buah kipas lipat. Diluar dugaan, perempuan bertubuh sintal itu berhasil menembus partai semifinal.
Beruntung pada beberapa pertandingan yang lain aku sempat mengamatinya. Ia memiliki sihir yang membuat tubuhnya sampai berapi-api ketika melancarkan serangan cepat dengan siku dan kakinya. Dua bola yang menggantung hingga lantai dari sabuknya juga ternyata bisa menghasilkan ledakan dahsyat. Perempuan Jepang itu juga memiliki gaya pertarungan yang mengandalkan pertahanan, sama sepertiku.
Marcus menghampiriku. "Hati-hati, kawan. Jangan sampai kau dipermalukan oleh wanita setengah telanjang itu," katanya menyindirku.
Mai berjalan melewatiku untuk menuju sudutnya. Aku sempat mencium aroma tubuhnya yang menghinggapi hidungku melalui semilir angin. Untuk sesaat, aku teringat bagaimana Romina kugagahi berkali-kali di atas ranjang. Rasa itu ... Rasa seorang bangsawan, juga terdapat dalam diri Mai.
"Jika kau ingin menang, kau harus menghilangkan ego pejantanmu," kata seorang wanita berpakaian hitam yang tiba-tiba ada disebelahku. Ia ternyata Ninja yang kukalahkan sebelumnya.
"Kau- seorang wanita?"
"Apa penting? Kau tetap mengalahkanku, kan?"
Wajahnya ternyata cukup cantik. Meskipun tidak semenarik Mai yang berwajah menantang, ninja wanita berambut pendek ini cukup lucu.
"Yang dilindunginya adalah kelemahannya, jika kau tau maksudku," katanya sambil menoleh padaku.
Aku berfikir sejenak, kemudian teringat bahwa memang ada yang aneh dari kuda-kuda Mai. Ia memasang kuda-kuda menyamping dengan tubuhnya yang agak membungkuk, seolah-olah ingin menyembunyikan payudaranya. Untuk apa menyembunyikan payudara indah yang senantiasa ia pamerkan dengan pakaiannya yang terbuka?
"Ya, aku mengerti maksudmu. Kenapa aku harus percaya padamu?"
"Hal yang paling tidak kuinginkan adalah melihatnya menjadi juara wanita pertama, seharusnya diriku."
"Tapi-,"
"Tapi sayang, aku meremehkanmu. Jarang aku melihat pria Roma yang cerdas dan tangkas sepertimu."
Wow! Aku tak mengira ia sepercaya diri ini, padahal ia baru saja kalah dariku kemarin. Aku tak bisa percaya begitu saja padanya, lagipula- payudara? Kelemahan macam apa itu? Bukankah itu kelemahan semua wanita?

KAMU SEDANG MEMBACA
Situasi Birahi
Short Story(21+) Sebuah kumpulan cerita dewasa dengan ragam variasi. Novelet ini dibuat untuk coba mengisi kekosongan genre "Dewasa" yang lebih serius, dan memenuhi kerinduan akan cerita dewasa yang kreatif dan imajinatif. Kuhusus Dewasa (21+). Nb: Mungkin mas...