★Ch20

1.1K 102 1
                                    

Tidak perlu menunggu waktu lama, keesokan harinya mereka langsung mengadakan rapat bersama Raja Chedrik dan empat pilar Kerajaan, yaitu Duke Rodriguez sebagai pilar ekonomi Kerajaan, Gran Duke Martin Darzega Avery sebagai pusat militer dan benteng kerajaan. Marquess Amsel Lawrence sebagai penasihat dan juga abdi kerajaan bisa dibilang keluarga Marquess juga otak kerajaan karna pemikirannya yang kelewat luas dan jenius. Lalu Viscount Davis Oxley sebagai penghasil informan kerajaan, dia juga yang akan mengintai serta menyusun strategi jika ada penyerangan, tentu saja dengan bekerja sama dengan Marquess Lawrence sehingga penataan lebih sempurna lagi.

Sungguh mengerikan para pilar Kerajaan ini. Itulah sebabnya Kerajaan Vanesia adalah kerajaan yang paling disegani oleh Kerajaan-kerajaan lainnya.

"Kalian pasti sudah mengetahui jika ada sekelompok pemberontak yang sekarang menetap di Desa Kyra, mereka sedang menggalang kekuatan untuk menggulingkan pemerintahan saat ini." Raja Chedrik membuka percakapan

"Benar Yang Mulia, saya juga sudah mendapat laporan dari para pengintai." Viscount Davis membenarkan ucapan Raja Chedrik

"Sepertinya pemberontak kali ini lebih ganas dari para pemberontak yang sudah kita bereskan sebelumnya." itu adalah suara dari Gran Duke Martin sekaligus orang yang masih cukup muda dikalangan pilar Kerajaan, mungkin usianya kisaran 20-25 an.

"Benar, pemberontak kali ini bisa dipastikan akan lebih merepotkan dari para pendahulunya, mereka sangat pintar membangun kelompok dan kekuatan mereka." Putra Mahkota juga memberikan suaranya

"Lalu Yang Mulia, apakah kita akan mengadakan rapat mediasi sekarang?" Marquess Lawrence berbicara seraya melirik Achlys ragu, oh sebenarnya bukan hanya dia saja melainkan para pilar Kerajaan yang lain juga sama dengannya tapi mereka memilih bungkam

"Benar, dan untuk nona Achlys, Putra Mahkota sendiri yang membawanya dengan persetujuan Duke Rodriguez, sepertinya mereka punya tujuan sendiri." Raja Chedrik melirik ketiga orang itu.

"Saya hanya merasa kita semua akan membutuhkan beberapa pengetahuan dari nona Achlys nanti." Putra Mahkota tersenyum bisnis

Sementara Achlys bahkan secara terang-terangan memutar bola matanya malas mendengar jawaban Putra Mahkota.

Mengangkat alis menantang Gran Duke Martin berkata dengan nada remeh,"memangnya apa yang bisa dilakukan oleh nona manja ini?"

"Tentu saja sesuatu yang tidak bisa anda bayangkan sebelumnya Gran-Du-Ke." Achlys tersenyum miring dan membuka suaranya untuk pertama kali setelah sedari tadi diam, bahkan Duke Rodriguez juga masih duduk anteng disamping Achlys, menatap semua orang disana malas seraya menopang dagu

"Baiklah, jadi apa yang bisa kau jelaskan disituasi ini nona?" Raja Chedrik kembali berucap

"Sederhana saja Yang Mulia, para pemberontak itu akan kita sebut sebagai Komunis dimana mereka menggalang kekuatan untuk menggulingkan atau melemahkan kekuatan pemerintah. Mereka ingin membuat negara dengan peraturan mereka sendiri, mereka bahkan tidak akan segan melakukan kekerasan demi mencapai tujuannya. Jika kelompok itu tidak segera diatasi, mereka pasti bisa menggulingkan kekuasaan anda." balas Achlys blak-blakan, dia bahkan tidak repot-repot untuk memperhalus bahasanya itu.

"..."

Hening, semua orang tampak berfikir setelah mendengar perkataan Achlys

"Lalu apa yang sebaiknya kuta lakukan?" tanya Viscount Davis

"Untuk mempermudah lebih baik kalian atasi dulu pemimpinnya, seorang bawahan tidak akan bisa menyerang atau melawan ketika tidak ada jendral atau pemimpin yang mengaturnya." Achlys berkata santai seraya menggerakkan jari-jari tanggannya menggerakkan beberapa benda yang ada disekitarnya menggunakan sihirnya

"Itu memang benar, tapi apa yang akan kita lakukan untuk memusnahkan sang pemimpin?" tanya Raja Chedrik

"He anda tanyakan saja strateginya kepada 'empat pilar kerajaan' untuk apa mereka berada disini jika masalah sepele seperti ini anda malah menanyakan pendapat saya." Achlys tersenyum miring. Heh ayolah, dia tidak akan bermurah hati sehingga memberikan strategi yang tentunya bukanlah ranah urusannya, datang kesini saja dia karna terpaksa

"Apakah kau memang senang sekali mempermainkan orang?" akhirnya Duke Rodriguez membuka suaranya dengan nada malas, itu karna dia sudah tau betul kesenangan Achlys dan sudah biasa dipermainkan olehnya

"Anda pasti akan mengerti saat sudah mencobanya." seringai Achlys, "akh sudahlah, kenapa pula aku malah terjebak ditempat seperti ini, aku akan menunggu diluar." lanjut Achlys menatap Duke lalu pergi melenggang begitu saja, dia bahkan tidak memperdulikan para pembesar kerajaan yang ada disana. Sungguh nekat dan kelewat berani

"Hah, maafkan ketidak sopanan Achlys Yang Mulia. Saya sudah menyerah dengan sikap sembrononya itu." ok sepertinya Duke Rodriguez mulai kehabisan stok kewarasan nya karena Achlys.

"Ah baiklah, sebaiknya kita segera menyusun strategi secepatnya." kata Raja Chedrik

Pun semua orang langsung mulai menyusun strategi dengan diselingi beberapa perdebatan kecil jika berbeda pendapat.

TBC

Hai guys, gimana? Apa hari kalian baik hari ini? Semoga semuanya selalu baik-baik aja ok. Jangan lupa tetap semangat dan berusaha mencapai apa yang kalian mau.

Oky jangan lupa buat Vote and komen ok! Buat yang mau cakap-cakap secara pribadi maupun terbuka sama aku silahkan. Kalian juga bisa Follow akun aku biar kalian selalu tau kalau ada Update atau cerita terbaru dari aku. Karna jujur aja guys, tangan aku gatel pengen ngetikin cerita baru mulu, apalagi aku tuh suka tiba-tiba dapet ilham tentang hal-hal yang bisa buat bikin cerita atau alur baru hehehe~

Aku bakal up lagi kalau kalian ramein kolom komentar!

See you next part guys!

The Decider {Second Life}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang