"Saya tidak menyangka putri Duke Rodriguez yang terhormat mau mendatangi pesta kecil-kecilan ini." salah seorang madam yang mengenakan gaun glamour berwarna hijau tua menyambut Achlys dengan kipas yang dia buka untuk menutupi bagian mulutnya.
Achlys tersenyum samar menatap wanita yang berada tidak jauh dari jangkauan-nya karena mereka duduk dengan meja bundar besar ditengah-tengahnya. Ada lima madam dan lima nona muda yang mengikuti acara ini. Pertama madam Vlorence selaku kepala acra disini, dia adalah pusat dari pergaulan kelas atas. Yang kedua ada madam
"Suatu kehormatan bagi saya, telah diundang dalam perjamuan dikediaman guru saya madam Vlorence." Achlys juga melakukan hal yang sama yaitu meletakkan kipasnya yang berwarna senada dengan gaunnya dan ukiran bunga-bunga kecil yang dijahit dengan benang emas.
Madam Vlorence juga tampak senang dengan sanjungan yang Achlys berikan.
"Ah mari saya perkenalkan anda dengan tamu-tamu saya nona. Ini adalah madam Hestria, beliau adalah pengurus rumah tangga Viscount Hestria." dia menunjuk pada seorang madam bergaun hijau tua yang menyambutnya tadi.
"...lalu ini adalah madam Teressa, madam Sellina, madam Barcevic, dan terakhir adalah ibu saya sendiri yaitu madam Vlorence." Bianca menjelaskan dengan detail dan menunjuk setiap madam yang dia perkenalkan, mulai dari madam Teressa yang mengenakan gaun biru tua bergradasi putih dibagian lengannya, madam Sellina yang mengenakan gaun berwarna hitam dengan bagian tepinya yang dilapisi kain emas, dan madam Barcevic yang mengenakan gaun putih gading.
"Lalu nona bergaun ungu disana adalah nona muda dari kediaman Gran Duke Martin, dia adalah Farekha Hillion Avery dia adik dari Gran Duke Martin. Nona bergaun merah muda disana dari kediaman Marquess Lawrence Jovica Miselia Lawrence. Nona bergaun kuning keemasan disana adalah nona muda dari kediaman Viscount Darrayla, Letizia Cennara Darayla."
Sepertinya mereka memang merencanakan sesuatu yang besar untuk Achlys, dua dari pilar kerajaan bahkan turut hadir disini, belum lagi lima madam besar yang mempunyai pengaruh kuat di dunia sosial juga turut didalam-nya. Tapi Achlys hanya bisa memasang senyum sok ramahnya dan memberi salam sebagai penghormatan
"Senang bisa bertemu dengan anda sekalian madam and milady."
"Lihatlah sikapnya itu, dia bersikap seolah dia adalah nona muda yang sangat sopan dan rendah hati." suara cibiran itu berasal dari Apollyon yang tiba-tiba muncul dikepala Achlys setelah dia memberi salam. Achlys hanya diam dan tetap berada pada ekspresi awalnya seolah tidak terpengaruh cibiran Apollyon.
***
"Apakah kalian semua sudah mendengar berita yang diangkat disurat kabar bahwa terjadi pembantaian misterius didesa Cyra yang terletak didaerah terpencil?" Jovica Lawrence memulai pembicaraan
"Ah itu benar, kabarnya sudah beredar cepat di surat kabar. Entah itu masyarakat biasa maupun bangsawan sudah tau akan hal itu." Letizia Darayla menyahuti
"Menurut pendapat kalian, apa yang sebenarnya terjadi disana?" Bianca Vlorence turut bergabung dalam percakapan itu.
"Menurut saya, hal itu bisa jadi dilakukan oleh sekelompok pemberontak yang berencana mengacaukan tatanan pemerintahan secara perlahan-lahan." Jovica kembali membuka suaranya
"Itu benar, bukankah sebelumnya daerah-daerah kecil juga mengalami konflik dan bahkan ada juga yang ingin melakukan pemberontakan?" Farekha atau adik dari Gran Duke Martin turut menyumbangkan pendapatnya. Tidak seperti kakaknya yang suram dan dingin, aura dari Farekha justru sangat menenangkan dan lebih bersahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Decider {Second Life}
FantasyAchlys Quena Ponoi. Seorang gadis berusia 20 tahun yang harus terjebak pada tubuh gadis yang mempunyai nama yang sama dengan nya dengan umur dan kehidupan yang jauh berbeda darinya. Bagaimana cara Achlys menghadapi kenyataan yang menimpanya. Mampuka...