★Ch7

1.9K 131 4
                                    

Malam sudah larut tapi Achlys masih terjaga dikamarnya, duduk dimeja belajar nya sambil membaca sebuah berkas, sesekali tangan nya tampak mencorat coret sebuah kertas yang tergeletak dimeja.

"Astaga nona! Mengapa ananda belum istirahat juga?!" pekik seseorang membuyarkan Achlys dari keseriusan nya.

"Mengapa kau disini?" bukan nya menjawab, Achlys justru melemparkan pertanyaan kepada pelayan pribadinya Hera yang tampak heboh

"Maaf nona, tadi saya melihat lampu kamar anda masih menyala. Jadi saya datang kesini kalau-kalau nona membutuhkan sesuatu. Saya juga sudah mengetuk pintu beberapa kali namun anda tidak menjawab, jadi saya menerobos masuk kekamar anda yang tidak terkunci." jelas Hera panjang lebar dengan menunduk menyadari kelancangan nya.

"Aku akan menyelesaikan ini terlebih dahulu." balas Achlys yang tidak memperhatikan penjelasan Hera dan menunjuk berkasnya

"Nona, itu bisa diselesaikan esok hari, sebaiknya nona segera istirahat sekarang. Hari sudah semakun larut." kata Hera membujuk nona nya itu.

"Yah kau benar, pergilah terlebih dahulu. Aku akan segera tidur setelah ini." balas Achlys

"Baik nona, saya harap anda menepati perkataan anda barusan." jawab Hera menunduk dan segera pergi dari kamar Achlys.

Selrpas Hera pergi dari kamar nya, Achlys menutup berkas yang ada ditangan nya dan membereskan beberapa buku dan juga jertas yang berserakan dimeja. Setelahnya fia langsung beranjak ketempat peraduan nya dan bersiap tidur.

Bagaimanapun tubuhnya memang perlu istirahat setelah semua aktivitas yang dia lakukan sedari pagi.

--

Tidak butuh waktu lama untuk Achlys terlelap dalam tidurnya. Kondisi tubuh yang lelah memudahkan nya untuk segera terlelap.

****

Disisi lain ada seorang gadis yang tampak gelisah dalam tidurnya. Keningnya berkerut dengan keringat dingin disekitar wajahnya.

"Tidak! Tidak!"

"Jangan, kumohon, jangan!"

"Akh! Hah hah hah."

Gadis itu terbangun dengan nafas tidak beraturan setelah menggumamkan beberapa kalimat dalam tidurnya.

"Apa? Apa ini?! Apa yang terjadi?!" pekiknya pada dirinya sendiri seolah sedang terkejut dan tidak mempercayai apa yang terjadi

Matanya memindai keseluruh tubuhnya denfan pandangan tak percaya. Surai merah terang nya yang keriting tampak terjatuh kesisi tubuhnya kala kepala itu menunduk.

"I-ini i-ni benar-benar terjadi. A-apakah i-ini nyata?" gumamnya lirih kepada diri sendiri seolah sedang memastikan sesuatu hal dan meminta kebenaran.

"Aku kembali."

Manik mata yang coklat seperti madu itu masih memandang tubuhnya dengan tatapan lega tapi juga bersalah entah apa yang terjadi dan siapa 'sosok nya'

***

Pagi telah kembali. Sinar hangatnya yang masuk melalui jendela yang terbuka tampak mengganggu seolah gadis yang masih tertidur. Terlihat dari kelopak matanya yang bergetar dan terbuka sedikit secara perlahan. Tangan kanan nya terangkat menutipi cahaya yang menyilaukan matanya.

Mengerjapkan matanya pelan lalu terlihatlah sepasang mata berwarna merah pekat, saking pekatnya itu sampai menyerupai warna hitam.

"Nona sudah bangun. Apakah anda akan membersihkan wajah terlebih dahulu atau langsung bergegas untuk mandi?" tanya Hera dengan senyum ramahnya.

Yah gadis yang baru saja bangun itu adalah Achlys. Sementara Hera yang berdiri menunggu dengan beberapa pelayan yang ada dibelakang nya.

"Aku akan mandi." balas Achlys singkat setelah kesadaran nya kembali penuh.

"Baik nona, air hangat sudah disiapkan. Apakah anda memerlukan bantuan kami?" tanya Hera masih dengan senyum ramahnya yang lembut

"Tidak, aku akan mandi sendiri. Kau siapkan saja pakaian dan keperluan lain nya." balas Achlys acuh dan melenggang pergi menuju kamar mandi yang sudah tersedia dikamarnya tanpa menunggu tanggapan pelayan pribadinya itu.

Menanggalkan saru persatu kain yang melekat ditubuhnya Achlys lalu melangkahkan kakinya kedalam bak pemandian yang sudah berisi air hangat dan juga wewangian nya.

"Hah, berendam dipagi hari memang yang terbaik." gumamnya seraya merilekskan otot tubuhnya yang terasa kaku.

---

"Nona, pakaian apa yang akan anda kenakan hari ini?" tanya Hera setelah melihat nona nya yang sudah keluar dari kamar mandi menggunakan jubah mandinya.

Achlys melirik kearah gantungan pakaian yang sudah dipilah oleh Hera untuk mengetahui baju apa yang akan dipakainya hari ini.

Bermacam baju, rok, gaun, dan bahkan setelan celana santai ada disana.

Achlys memindai semua pakaian itu. Lalu tatapan nya tertuju pada rok hitam sepaha dengan beberapa hiasan dibagian pinggangnya, dipadukan dengan atasan kemeja berwarna putih dengan hiasan bunga bunga mawar dibagian depan nya.

"Aku akan memakai ini." putus Achlys setelah mengambil baju yang diliriknya tadi.

"Apakah nona ingin mengukat rambut anda atau sebaiknya diurai saja?" tanya oelayan yang membantunya menata rambut.

"Ikat tinggi daja menjadi satu dan biarkan beberapa terurai disisi wajah." balas Achlys menaggapi.

"Nona, sepatu mana yang akan anda kenakan?" tanya pelayan lainya yang bertugas menyiapkan sepatu.

"Ambilkan aku sepatu boots berwarna hitam." jawab Achlys yang melirik dari arah cermin

"Baik nona."

"Sudah selesai nona, sebaiknya sekarang anda menuju ruang makan. Tuan Duke pasti sudah menunggu anda." kata Hera yang sudah selesai memoles sedikut wajahnya, karna Achlys akan kembali kepasar komando nanti.

"Mmm, baiklah." jawab Achlys singkat.

TBC

The Decider {Second Life}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang