★Ch25

900 74 1
                                    

Achlys POV**

"Jadi....siapa namamu?" pertanyaan itu ku lontarkan pada pria banci dihadapanku yang sekarang tengah duduk disofa ruang kerjanya sebagai komando pasar.

"Kenny itu nama saya. Atau kebih tepatnya Kenneth Farkenly." jawabnya

Pftt. Suara tawa tertahan itu berasal dari Aidan yang juga duduk disofa yang sama dengan ku. "Hei bung, kau memiliki nama yang bagus dan jantan, tapi apa tadi?...Kenny? Pftt." raut wajah Aidan kentara sangat geli, sementara sipria banci itu hanya bisa melayangkan tatapan geram kepada Aidan

Dengan decakan malas aku menyumpal mulut Aidan menggunakan apel yang memang ada diatas meja. Sontak Aidan menatap ku melotot tidak terima tapi aku mengacuhkannya

"Ok jadi kau menjalin kasih dengan sesama jenis?" aku bertanya dengan mata berbinar tertarik. Didunia ku dulu memang ada pasangan kelainan seperti ini tapi tentu saja aku belum pernah melihatnya secara langsung bagaimana kisah romansa mereka.

"Mm, ya nona." cicit Kenny dengan muka memerah malu sepenuhnya

Omo! Sepertinya dia uke nya! Menarik

"Oho dan apakah kau bisa membawa kekasihmu untuk menemuiku lain kali?" tanyaku kepada nya.

"....tapi....untuk apa nona?" dia bertanya ragu setelah jeda yang cukup lama

Aku menyunggingkan senyum miringku kepadanya,"tentu saja kebaikanku ini tidak gratis Kenny, harus ada timbal balik dari apa yang kulakukan untukmu hari ini bukan?" ah mataku pasti telah dipenuhi oleh binar-binar licik

Sementara Aidan juga tampak tertarik dengan keputusanku itu. Raut wajahnya tidak jauh beda dengan ku. Dan Kenny? Raut wajah banci itu menjadi sedikit suram setelah mendengar perkataanku. Tapi sepertinya dia juga tau kalau apa yang kulakuakan untuk menyelamatkannya tadi tidaklah gratis.

Sontak aku tertawa puas dalam hati. Selamat datang bidak baru ku!

Achlys POV end**

***

"Tuan, bukankah pemilihan hewan sihir akan dilakukan tidak lama lagi?" tanya Dante kepada Duke Adler yang masih duduk manis dikursi kerjanya berkutat dengan banyaknya dokumen yang memusingkan

Duke tampak mengerutkan kening sejenak,"benarkah? Kukira itu masih lama." Duke menimang nimang dengan tangan yang bertumpu pada dagunya

"Acara itu akan diadakan kurang lebih satu bulan lagi Duke, dan tentunya akan digelar seperti tahun-tahun sebelumnya untuk kumpulan para bangsawan nanti." jawab Dante menjelaskan

"Ck merepotkan, tapi kalau begitu aku juga harus melatih kedua anakku terlebih dahulu untuk berjaga-jaga apabila ada sesuatu yang tidak diharapkan bukan?" Duke berkata seperti itu karena pemilihan hewan sihir sebagai partner akan dilakukan dihutan dengan dimensi yang berbeda. Dimana dimensi itu merupakan alam dan habitat para hewan, monster, dan juga segala jenis sihir yang ada.

"Anda hanya perlu sedikit melatih tuan dan nona muda, tuan. Sebab mereka sangat cepat untuk mempelajari suatu hal. Jadi anda tidak perlu merasa khawatir." Dante hanya tersenyum karna dia sangat tau kalau tuannya itu sangat mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya

"Yah aku hanya perlu meningkatkan ketangkasan mereka saja." balas Duke pada akhirnya.

***

"Kalian harus mempersiapkan diri kalian untuk acara perburuan hewan sihir nanti." suara Duke memecah keheningan yang melanda

"Apakah acara itu akan segera dilaksanakan?" tanya Aidan kemudian

"Tinggal sebualan lagi untuk acaranya." balas Duke

"Apakah acara itu akan menarik?" tanya Achlys dengan senyum miring penuh rencana

"Jangan membuat ulah Achlys. Disana bukanlah tempat dimana kau bisa membuat kekacauan!" peringat Duke tajam, sepertinya dia sudah sangat hapal dengan tabiat Achlys sibiang onar itu

"Disana juga merupakan saeang monster Achlys, jangan macam-macam." peringat Aidan juga.

"Monster?" Achlys bertanya namun dengan mata yang semakin berbinar senang penuh ketertarikan.

Sementara Duke dan Aidan hanya mendesah frustasi, larangan adalah perintah untuk Achlys. Akh seharusnya mereka tidak mengungkit soal monster kepada pembuat masalah itu! Seketika mereka menyesali telah memberi peringatan kepada Achlys menggunakan nama monster

***

"Jadi dia kekasihmu Kenny?" ditengah-tengah suasana ramai di club malam, suara Achlys bergema. Bertanya kepada Kenny yang sekarang tengah duduk berhadapan dengannya dengan seorang pria gagah disampingnya

"Benar nona. Perkenalkan dia Xion, kekasih saya." jawab Kenny memperkenalkan seorang pria gagah dengan surai dan mata hitam. Sementara Kenny sendiri memiliki surai coklat tua dengan mata berwarna abu-abu yang tampak cantik.

"Tidak usah berbasa-basi, apa yang diinginkan oleh bangsawan terhormat seperti anda hingga mau menemui saya dan juga kekasih saya yang hina ini?!" woah dia cukup sarkas rupanya

"Xion, nona ini telah menyelamatkanku. Sopanlah sedikit." peringat Kenny

"Oh kau membelanya?! Apakah kau mulai tergoda dengan wanita sepertinya?!" wajahnya langsung memerah terbakar api cemburu

"Aku menemui kalian bukan untuk melihat drama romansa kalian! Kau pasti tau apa yang sudah aku lakukan untuk kekasihmu mu itu. Aku meminta imbalan untuk pertolonganku tadi." Achlys sangat malas membuang waktunya sekarang. Walaupun kisah cinta mereka sedikit menarik minatnya, tapi dia benar-benar tidak mempunyai waktu sekarang. Ini sudah larut malam, bisa gawat kalau ada orang yang menyadari kepergiannya. Dia kesini saja sudah mengenakan pakaian penyamaran yang ribet dengan menutup setengah wajahnya menggunakan topeng hitam.

"Apa yang kau inginkan?" baguslah sepertinya Xion peka dengan keadaan

Achlys kemudian mengambil gelas dimeja bundar dihadapan mereka, segelas wine yang merah menyala dia putar-putar ditangannya sebelum kemudian menyesapnya sedikit
"Aku membutuhkan jasa kalian berdua. Tenang saja, kalian akan mendapat bayaran untuk itu." seringai Achlys melebar

TBC

Jangan lupa vote nya guys, itung-itung buat aku semangat biar rajin buat up hehe~

Ok see you next part readers kuhhh😘

The Decider {Second Life}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang