★Ch28

802 86 3
                                    

Mereka kini telah sampai di hutan Artezon. Sepanjang perjalanan yang tersisa, Aidan tampak lebih pendiam bahkan terkesan sedikit menghindar dari nya, entah karena alasan apa. Toh dia juga tidak peduli.

Dari pada hal itu, dia lebih tertarik pada pemandangan hutan Artezon didepan matanya. Hutan dengan pohon-pohon berbentuk unik dan berwarna-warni. Hewan-hewan kecil disini bahkan sudah sangat unik dan indah. Seperti burung kecil denhan ekor yang sangat panjang mempunyai buli yang berwarna ungu dan perak, kupu-kupu yang ukurannya sangat besar, pun bunga-bunga disuni juga tinggi dan besar menyerupai pohon seperti untuk menyeimbangkan antara ukuran kupu-kupu dan bahan nektarnya.

"Menakjubkan." hanya kata itu yang terlintas dipijiran Achlys saat ini. Ini baru hutan luarnya saja. Sementara hutan tempat perburuan ada dibagian kedalamannya. Semakin kedalam lapisan hutan, maka semakin menarik dan kuat pula hewan sihir yang didapat.

"Tuan dan nona muda, mari saya antar ketempat tujuan." seorang pihak yang bertugas untuk memandu para pemburu hewan sihir itu mendatangi Achlys dan Aidan. Pun tanoa berbasa+basi lebih lanjut mereka patuh menuruti ajakan pemandu itu.

Sampailah mereka ditempat yang sudah tamai oleh para bangsawan, sebenarnya disini juga ada masyarakat biasa yang ikut serta. Karena acara ini dibuka untuk umum dan tidak dikhususkan untuk bangsawan saja. Lagi pula mereka akan mendapatkan hewan sihir bila hewan itu merasa cocok. Lebih tepatnya hewan itulah yang memilih tuannya, bukan manusia yang memilih.

"Perhatian semuanya, perburuan hewan sihir akan segera kami buka. Tidak ada persyaratan khusus disini. Tapi usahakan jangan menbuat keributan dengan memancing kemarahan hewan sihir karena hal itu sangat berbahaya dan kami tidak bisa menjamin keselamatan. Dan kalian tentu sudah mengetahui kalau hutan ini tidak hanya dihuni ileh hewan sihir saja tetali juga para monster ada didalamnya. Jadi berhati-hatilah! Kami dari pihak menara sihir akan mengwasi kalian apabila ada serangan dari monster dan kami langsung bisa mengatasinya. Oleh karena itu, setidaknya kalian mempinyai bekal pertahanan diri untuk melindungi diri kalian sendiri sementara waktu." pihak menara sihir memberikan pidato untuk pembukaan, acara perburuan ini memang diawasi langsung oleh pihak menara sihir. Para petinggi Kerajaan juga turut serta mengawasi jalannya perburuan, itu karena orang penting seperti Putra Mahkota dan 3 pangeran lainnya juga turut serta(pangeran anak selir o

"Kalian akan kami beri alat sebagai signal tanda bahaya agar kami tau kalau ada masalah yang tidak bisa kalian atasi disana!" dia kemudian merapalkan mantra dengan lirih,mengayunkan tongkatnya yang menghasilkan cahaya berwarna biru pada ujung tongkatnya, kemudian muncullah gelembung-gelembung kecil seperti busa pada sabun lalu mereka terbang learah masing-masing peserta, ketika pecah maka gelembung itu menjadi gelang tali berwarna hitam dengan sebuah bandul berlian ditengahnya berwarna biru muda. "Baiklah jika sudah siap, silahkan kalian memulai perburuan ini. Kalian bisa berjalan berkelompok untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan!"

"Kemenangan untuk Vanesia!" para peserta serentak mengucapkan semboyan mereka dan mulai memacu kuda mereka menuju kedalaman hutan, sebelum itu, ada beberapa portal teleportasi didalam, yang jika mereka gunakan akan membawa mereka ketempat yang berbeda.

***

Sejauh ini, Achlys belum menemukan hambatan pada perjalanan-nya. Tentu saja dia masih bersama Aidan yang sejak tadi masih terus diam dan membungkam mulutnya. Achlys juga tidak tertarik untuk menanyakan alasan keterdiaman-nya.

"Hei mengapa kalian hanya diam saja sedari tadi?!" pertanyaan dengan nada jengkel itu berasal dari Putra Mahkota, Fevziye yang tiba-tiba juga turut mengokeri mereka berdua.

Aidan dan Achlys hanya melirik singkat pada Fevziye kemudian mengalihkan pandangan mereka lagi kedepan, mengacuhkan sepenuhnya bahwa orang disamping mereka yang mengajak berbicara adalah seorang Putra Mahkota.

Fevziye mendelik melihat keacuhan dua orang itu. "Kalian benar-benar saudara yang serasi!"

Achlys dan Aidan tetap diam, dan setelahnya Fevziye juga turut diam. Bukan karena kesal atau tidak peduli, melainkan insting bahaya mereka menangkap sesutu yang tengah menuju kearah mereka. "Aidan, merunduk!" seruan Achlys langsung dituruti Aidan dengan sigap yang langsung merundukkan dirinya diatas kudanya. Bola api besar melintasi Aidan dengan cepat kemudian membakar pohon dibelkang-nya.
Mereka bertiga semakin waspada, tak lama, seekor harimau dengan tubuh yang jauh lebih besar dari harimau biasa muncul kehadapan mereka, dia mengeram rendah dan kemudian mengalihkan tatapan tajamnya pada sang Putra Mahkota.

"Dia ingin bertarung denganmu." Achlys berkata santai. Harimau itu termasuk hewan sihir, dan hewan sihir akan mendekati seseorang dan mengajaknya bertarung. Tidak sembarang orang akan mereka ajak bertarung, sebab para hewan sihir mempunyai keangkuhan yang tinggi dimana mereka tidak akan mau menunduk pada orang yang lebih lemah dari mereka. Tapi ada juga beberapa kasus tentang hewan sihir yang mau melakukan kontrak langsung dengan orang yang menurutnya menarik tanpa melakukan pertarungan, tapi tentu saja hal itu langka.

"Baiklah, ayo bertarung!" Fevziye melompat dari atas kudanya dan mulai ancang-ancang untuk bertarung. Achlys tidak tertarik untuk melihat lebih lanjut pertarungan Fevziye, membuang waktu.

"Aku akan kembali berjalan." Achlys berkata kepada Aidan, dia pikir Aidan akan menonton pertandingan Fevziye, tapi dia malah kembali mengikutinya.

***

Mereka berjalan semakin dalam ke hutan. Aidan bahkan sudah mendapatkan seekor burung elang berwarna hitam. Tentu saja bukan elang biasa, ukuran badannya bisa mengecil dan membesar semaunya, manik matanya berwarna abu-abu dia juga bisa mengeluarkan semburan api dari mulutnya.

"Mau sedalam apa kau menjelajahi hutan ini?" Aidan mulai resah karena Achlys terus melangkahkan kakinya menuju kedalaman hutan yang semakin dalam.

Dengan acuh Achlys menjawab,"Sampai aku menemukan hal yang menarik dimataku."

Dan benar saja, baru saja Achlys berkata seperti itu, matanya sudah menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya. Dia sangat indah, elegan, tapi juga gagah disaat yang bersamaan.

TBC

Hoohh kira-kira apa yang dimaksud Achlys?

Mulai dari Ch ini adalah bab menuju detik-detik konfik melanda, kesenangan untuk Achlys sepertinya akan menghilang. Sudah cukup main-main nya, sekarang sudah waktu nya menuju ke arah konflik yang pelik😈

Kalau kailan perhatiin dari Ch awal, kalian pasti bisa nebak-nebak kira kira konflik seperti apa yang akan menyerang Achlys

Ok see you next part readers😘

The Decider {Second Life}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang