★Ch22

1K 85 2
                                    

Malam yang sunyi adalah waktu yang sangat menyenangkan bagi orang-orang tertentu melakukan aktivitas nya. Malam ini Achlys sudah bersiap dengan setelan hitamnya tak lupa pula jubah hitam yang membalut tubuhbya dan menyamarkan wajahnya. Dia tampak mengendap untuk menyelinap keluar dari penjagaan mansion Duke yang ketat.

Setelah keluar dari kediaman, Achlys berjalan masuk kearah hutan yang ada dibelakang kediaman Duke. Hutan yang sama dengan yang pernah dikunjungi olehnya waktu itu.

Berjalan memasuki hutan dalam diam dan langkah yang santai. Pandangan Achlys tetap lurus kedepan, tidak ada sedikitpun rasa takut yang tampak padanya.

"Malam ini aku harus memastikan semuanya." gumaman itu berasal dari mulut Achlys yang kini menundukkan sedikit kepala nya.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya dia sampai pada gubuk tua yang waktu itu dia lihat. Gubuk itu juga satu-satunya bangunan yang ada ditengah-tengah hutan ini. Berjalan memasuki gubuk itu perlahan, Achlys kemudian mendorong pintu tua itu dengan sedikit berhati-hati.

Kriett

Suara khas pintu tua yang terbuka.

Achlys mengedarkan pandangannya. Ruangan didalamnya tidak luas namun juga tidak sempit. Gubuk ini hanya mempunyai satu ruangan didalamnya.

Disekitar dinding ada lukisan-lukisan tua yang aneh terpasang disana. Ada satu dipan berukuran sedang yang ada disudut kiri ruangan. Meja yang terdapat beberapa guci dan juga buku-buku yang tampak usang dan tua.

"Sebenarnya tempat apa ini?" Achlys hanya bisa bertanya pada dirinya sendiri. Tempat ini memang terlihat tua dan sudah lama terbengkalai, tapi tempat ini memiliki aura tertentu yang seolah memanggilnya untuk kesini.

Achlys berjalan mengitari ruangan, melihat satu persatu lukisan yang dipajang di dinding. Kemudian matanya tertarik pada lukisan dimana ada seseorang yang sedang berdiri dengan aura gelap disekelilingnya, tubuhnya dililit oleh dua ular raksaksa berwarna hitam disisi kanan dan kiri tubuhnya. Wajah dari orang itu tidak jelas dan juga tidak tau apakah dia lelaki ataupun perempuan. Tapi yang jelas dia mempunyai mata merah, itu merah sama sepertinya miliknya.

Beralih lagi kelukisan yang lain, kali ini Achlys tampak lebih terpaku pada lukisan itu.

"Dia? Apakah mungkin?.....apa....bagaimana bisa brengsek?!"

Lalu pandangan Achlys teralihkan lagi pada tumpukan buku-buku tebal yang ada dimeja sudut kanan. Ada sebuah buku yang dibiarkan terbuka diatasnya. Mendekat kearah buku itu, kemudian Achlys melihat apa yang tertulis disana.

Sontak kedua tangan Achlys mengepal dengan mata yang bertambah tajam,"Berengsek, HaHaHa kau mau bermain-main denganku rupanya! Sialan!"

Aura yang dikeluarkan Achlys langsung berubah menjadi gelap setelah melihat lukisan dan tulisan itu. Matanya merahnya menjadi lebih pekat dari biasanya. Suara gigi yang bergelutuk menandakan bahawa amarahnya benar-benar tidak terkontrol saat ini

***

Pagi sudah tiba, sementara itu dikediaman Duke Rodriguez tampak ribut mencari seseorang. Pelayan pribadi acyyaitu Hera sudah jatuh bersimpuh dihadapan tuan nya.

"Hiks maafkan saya Duke, saya telah lalai menjaga nona hiks." dan tertebak sudah apa yang menjadi alasan keributan ini. Itu karena Achlys yang tidak ditemukan dikamar maupun tempat manapun dikediaman.

Pagi ini Hera yang berniat membangunkan Achlys malah terkejut kala tidak mendapati nona mudanya dikamar, segala tempat sudah dia cari tapi tetap tidak menemukan keberadaan nona mudanya.

"Bagaimana kalian semua bisa lalai menjaganya?! KEMANA SAJA KAU SEMALAM PENGAWAL?! BAGAIMANA KALIAN BISA MEMBIARKAN PUTRIKU MENGHILANG HAH?!" kesabaran Duke sudah hilang, dia menaruk kerah salah seorang pengawal yang juga turut bersimpuh bersama Hera

"Ayah, tenanglah, sekarang kita harus mencari Achlys secepatnya!" sura kalut dari Aidan yang mencoba meredakan amarah ayahnya. Dan itu berhasil, terbukti dari Duke yang langsung melepaskan pengawal tadi dan mulai mengendalikan dirinya

"Kau benar, segera kerahkan pasukan untuk mencari Achlys, sisir semua daerah sampai daerah terpencil sekalipun! Kita harus segera menemukannya!" tegasnya

"Baik ayah, saya akan menyiapkan pasukan!" namun belum sempat Aidan beranjak pergi dari sana, atemsi semua orang langsung tertuju pada sosok yang mereka cari berjalan dengan langkah lemah dari gerbang kediaman dan masuk.

"ACHLYS!" panggil serentak Duke dan Aidan kala melihat Achlys yang akhirnya kembali. Mereka langsung berlari kearah Achlys secepatnya

"Dari mana saja kau?! Apakah kau baik-baik saja?!" Duke langsung bertanya dengan panik, Aidan juga tamoak meneliti tubuh Achlys yang tampak kacau. Baju yang kusut dengan baguan bawahnya yang tersobek, rambut acak-acakan, tangan yang dipenuhi luka dan darah yang masih belum sepenuhnya mengering dan mata yang merah mengobarkan amarah.

"Kau kenapa Achlys?! Mengapa kau diam saja?!" Aidan juga tak kalah paniknya ketika melihat penampilan Achlys yang jauh dari kata baik-baik saja. Kedua tangannya meremas bahu Achlys sedikit keras guna menyadarkannya

Perlahan-lahan Achlys mengangkat pandangannya kearah Duke dan Aidan dihadapannya yang tampak sekali bagaimana raut khawatir mereka sementara para pengawal dan pelayan yang ada dibelakang mereka juga tampak menampilkan wajah serupa.

"Dia mempermainkan ku lagi...aku...aku pasti akan menghabisinya!" suara bernada lirih namun masih bisa didengar oleh Duke dan Aidan yang berada didekat Achlys. Keduanya tampak tersentak kala melihat betapa pekatnya mata Achlys dengan aura yang sangat menyesakkan keluar dari tubuhnya. Kedua tangannya kembali mengepal dengan erat hingga melukai tangannya sendiri

"Achlys apa yang terjadi? Kendalikan dirimu Achlys!" Duke berkata dengan kalut. Entah apa yang terjadi dengan putrinya itu

"Ayah sebaiknya kita bawa Achlys kedalam." Aidan memberi kode kepada Duke dan langsung dimengerti olehnya

"Maafkan aku." setelah berkata seperti itu, Duke langsung memukul tengkuk Achlys dan membuatnya pingsan lalu membawanya masuk kekediaman.

TBC

Hallo guys, aku balik lagi nih

Aku udah mulai kehabisa ide Huaaa😭

Semoga aku bisa terus lanjutin cerita ini sampai selesai ok

Jangan lupa vote and komen ya!

See you guys!😘

The Decider {Second Life}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang