Happy Reading...
"Tapi ayah mengapa rasanya ada yang aneh?" Aidan tiba-tiba menghentikan langkahnya saat akan berjalan memasuki istana.
Dia tampak mengerutkan kening seperti berpikir keras. Laku setelah itu pandangannya jatuh kepada sosok Duke dan Achlys. Seperti mendapatkan ilhamnya, Aidan kemudian berkata dengan girang dan nada sedikit keras.
"Benar! Wajah kalian mirip!" tunjuk Aidan jepada Duke dan Achlys seolah tengah menemukan harta karun.
Achlys dan Duke kemudian saling berpandangan dengan ekspresi berbeda. Duke yang tampak menatap Achlys dengan tatapan horor dan Achlys yang menatap Duke untuk menastikan.
'.....bagimana aku bisa lupa?! Wajahku! Itu terlihat seperti diriku menggunakan gaun dan hiasan rambut! Akh, Raja sialan itu pasti akan mengejek ku habis-habis habisan!'
Berbeda dari pikiran Duke yang horor, Achlys justru sedang menghayal senang ketika membayangkan wajah dan perawakannya.
'Oh! Seandainya aku lelaki, aku pasti akan mempunyai tubuh gagah dan kekar seperti pak tua itu! Betapa menyenangkan!' mata Achlys bahkan berbinar-binar membayangkan nya.
Sementara kedua penjaga pintu masuk istana tampak memandang mereka bertiga heran. Aidan yang heboh seperti mendapat harta karun, Duke yang menyelidiki penampilan Achlys dengan tatapan horor, dan Achlys yang memandang Duke baebinar-binar.
'Apakah keluarga Duke Rodriguez memang seperti ini?' pikir kedua penjaga skeptis
"Maaf tuan Duke, apakah anda sekalian akan segera masuk?" tegur halus salah satu penjaga pintu.
Ketiga orang itu kemudian tersentak dan menyadari dimana tempat mereka saat ini. Bahkan para bangsawan yang sedari tadi berbisik tampak memandang mereka bertiga heran.
"Khm umumkan kedatangan kami!" kata Duke kembali datar.
"Keluarga Duke Rodriguez memasuki aula istana!" teriak penjaga lantang setelah mendapat persetujuan Duke.
Pintu kemudian terbuka, dan tampaklah aula istana yang megah dan penuh kerlap-kerlip, sudah ada banyak sekali orang yang berkumpul lebih dulu disana.
Ketiganya langsung melangkahkan kaki secara serentak. Kedua lelaki yang berjan dengan wibawa dan ketegasannya, sedangkan Achlys berjalan dengan anggun dan tenang dengan aura kemalasan nya.
Sontak pandangan semua orang beralih menatap keluarga kecil itu. Terutama Achlys yang seperti tuan putri yang diapit oleh dua pangeran. Bagaimana tidak?! Umur duke yang sudah hampir kepala empat bahkan masih terlihat seperti remaja lajang.
Mereka lantas mencari tempat duduk dengan Duke yang memisahkan diri dengan relasi-nya.
"Apakah kau tidak ingin berkumpul dengan nona-nona yang lain?" tanya Aidan memecah keheningan diantara keduanya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Decider {Second Life}
FantastikAchlys Quena Ponoi. Seorang gadis berusia 20 tahun yang harus terjebak pada tubuh gadis yang mempunyai nama yang sama dengan nya dengan umur dan kehidupan yang jauh berbeda darinya. Bagaimana cara Achlys menghadapi kenyataan yang menimpanya. Mampuka...