★Ch30

793 70 0
                                    

"Firgus Aquamerium!!!" rapalan mantra itu mengalihkan pandangan keputusasaan Aidan dan juga Fevziye yang sudah berpasrah pada hidup mereka. Disana Achlys duduk dengan anggun diatas punggung Nox yang masih terbang diudara. Muncul pentagram sihir dengan air bah dingin muncul membasahi seluruh tubuh iblis itu. Achlys juga memadamkan longgarkan api yang ada disekitar griffin dan harimau.

"ACHLYS!!!" Aidan berseru lega sekaligus panik kala melihat Achlys, dia lega karena Achlys baik-baik saja tali juga khawatir karena Achlys melawan iblis itu sendirian. Dia mencoba keluar dari kubah pelundung tapi tidak bisa, itu karena kubah yang melingkupi mereka bukan lagi kubah milik hewan sihir tetapi kubah milik Achlys sendiri yang entah kenapa sangat kuat.

Achlys tidak mengalihkan pandangannya pada iblis yang kini meraung marah kearahnya. "Manusia...kau...membuatku...marah!"

Iblis itu langsung melancarkan semburan apinya kearah Achlys yang langsung dihindari dengan gesitnya oleh Nox. Achlys lalu merapalkan mantranya kembali

"Gelu magicae!!!" sihir es beku membuat tubuh dari iblis itu menjadi membeku secara perlahan dari kaki hingga kebagian pinggang-nya. Tapi dia dengan gesit bisa mematahkan sihir Achlys dan menghancurkan es yang membelenggu tubuhnya. Belum merasa puas, Achlys kembali merapalakan mantranya.

"Hasta Ferrea!!!" digenggamannya muncul tombak besi yang tajam dengan dilingkupi es diujung tombaknya. Achlys lalu melemparkan tombak itu yang mengenai bagian dada iblis itu. Iblis itu meraung dan semakin marah kala Achlys berhasil melukai tubuhnya.

"Berani sekali kau...manusia...rasakan kutukan dariku... Imperi---" belum sempat iblis itu selesai merapalkan mantra kutukannya, tiba-tiba Achlys melancarkan serangan berupa bola besar berwarna ungu tua yang langsung mengahempaskan tubuh iblis itu jauh kebelakang.

"Berani sekali iblis rendahan sepertimu ingin mengutuk junjunganku Behemoth!!!" suara serak dengan nada penuh amarah dan intimidasi itu keluar dari mulut Achlys atau lebih tepatnya, Apollyon lah yang sedang mengendalikan tubuhnya, sama seperti saat dia menyerang monster gurita diperjalanan. Aura Apollyon langsung menguar membuat suasana disana menjadi penuh kegelapan dan kesesakan. Mata Achlys sudah berubah menjadi ungu dengan merah darah dibagian tengahnya. Ditangannya sudah muncul pedang yang sama dengan yang dia gunakan saat membunuh monster gurita. Itu adalah pedang magis atau lebih trpatnya pedang milik Achlys yang sudah terselimuti aura milik Achlys dan juga kekuatan dari Apollyon. Jadi bisa dibayangkan bukan, semengerikan apa saat senjata itu diaktifkan, sedangkan saat tidak diaktifkan saja pedang itu mampu membunuh minster dengan mudahnya dalam sekali ayun.

Sementara Aidan dan juga Fevziye semakin kalut dodalam kubah pelindung milik Achlys, mereka sangat khawatir dan panik apalagi saat melihat Achlys yang tampak berbeda diluar sana. Yah mereka tidak bisa mendengar atau merasakan apa yang terjadi diluar kubah pelindung itu.

"Apa yang terjadi diluar?!" Fevziye berkata dengan nada panik. Dia merasakan firasat yabg buruk

"Sialan kenapa kubah ini sangat kuat?! Aku tidak bisa menghancurkan nya!" segala cara sudah Aidan lakukan untuk menghancurkan kubah itu dan menyusul Achlys tapi tidak bisa. Aidan kemudian mengutuk dirinya sendiri berkali-kali sebab dia tidak bisa melindungi Achlys dan justru dialah yang ada dilindungan Achlys saat ini.

The Decider {Second Life}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang