Finding - Chapter twenty

2.8K 261 90
                                    

Sudah lebih dari dua hari ini lisa tidak berselera terhadap apapun setelah kepulangannya dari kediaman orang tuanya. Bahkan, pekerjaannya di kantor juga menjadi tertumpuk-tumpuk.

Untung saja jungkook tidak mempermasalahkan hal itu, justru jungkook menghawatirkan kondisi lisa yang tiba-tiba sakit. Sebetulnya lisa juga masih kurang enak badan akan tetapi lisa memaksa kan masuk.

Bahkan sangking lamanya terdiam, lisa sampai tak sadar jika nancy sudah ada di depan meja kerjanya. Sedari tadi, memanggil lisa namun tak ada jawaban. Akhirnya, nancy memilih mencolek pundak lisa.

"Lisa"

Lisa terperanjat langsung "eoh, n-nancy ? Kenapa ?"

"Kau yang kenapa ? Melamun saja.. ada apa hm ?"

"Tidak, aku tak apa"

"Serius ?" Tanya lagi nancy memastikan, yang langsung di angguki oleh lisa

"Ada apa nancy"

"Oh, ini loh.. anak-anak lainnya mau membuat kejutan untuk sajangnim. Tetapi mereka tak tau ingin yang seperti apa, maksutnya apa yang di sukai sajangnim. Makanya mereka bertanya dulu kepadaku untuk di sampaikan langsung padamu"

"K-kejutan ? Kejutan apa ?"

Mengangkat sebelah alisnya, nancy bingung sendiri di sini "loh, kekasihmu ulang tahun hari ini kau tak tau ?"

Mendadak lisa melebarkan kedua bola matanya. Astaga, lisa mendadak semakin bersalah saat ini. Tadi malam lisa memilih tidur karna dirinya benar-benar merasa pusing dan tubuhnya merasakan sakit.

Justru, semalaman jungkook berjaga untuknya. Jungkook mengurusnya padahal jungkook sendiri cukup lelah dengan pekerjaan kantor. Lisa mendadak menutup wajahnya sendiri dengan tangannya.

"Lisa, kau kenapa ?"

Tersenyum kikuk lisa menjawab "tidak, t-tidak apa-apa.."

"Apa.. kau lupa dengan ulang tahun sajangnim ?"

"Duh, iya nancy.. bagaimana ya ? Aku merasa tidak enak sekarang. Fikiranku benar-benar kacau saat ini. Sudah dua hari ini juga tubuh ku kurang sehat"

"Ya ampun lisa, kau sakit ? Kenapa tidak bilang ? Ayo kita ke klinik.. pantas kau tidak ikut dengan sajangnim mengunjungi rekan bisnisnya"

"Tidak nancy tak usah, tidak terlalu parah seperti semalam kok"

"Lalu, apa yang kau rasakan sekarang ?"

"Hanya pusing biasa saja.. tidak terlalu sakit. Masih bisa di atasi"

"Yasudah, kalau begitu urusan kejutan sajangnim aku yang urus ya ? Apa bagaimana ? Kau mau memberikan ide ?"

"Kau saja nancy, aku tinggal ikut saja.. terserah yang lainnya juga mau bagaimana"

"Oke lisa, oh ya ! Kau sudah beli sesuatu untuk sajangnim ?"

Lisa terkejut lagi sekarang, mendadak ia menepuk dahinya sendiri "astaga.. aku lupa lagi nancy"

"Huhh.. yasudah sebentar lagi istirahat, mau ku temani membelikan kado untuk kekasihmu itu ?"

Tersenyum mengangguk, lisa membalas "iya, terimakasih nancy.."

"Sure, sekalian nanti kekasihku mau datang hihi.."

"Ya ampun, dasar kalian pasangan bucin"

Nancy terkekeh "oh tapi tunggu dulu.. sajangnim selesai jam berapa ? Kita harus cepat-cepat"

"Dia bilang tadi antara jam tiga dan empat sore, tergantung macet atau tidak"

"Oke baiklah ! Aku selesaikan beberapa pekerjaan ku dulu" ucap nancy yang langsung di angguki lisa. Hhh, lisa benar-benar semakin merasa bersalah saat ini

Finding | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang