Lisa memandang ke samping, menikmati setiap pemandangan jalanan di sore hari dari dalam mobil. Gadis itu termenung beberapa persoalan setelah dirinya dan jungkook baru saja mengunjungi kediaman ahn seokjin, ayah angkat jungkook.
Ia memberikan ruang untuk jungkook dan seokjin, membahas persoalan tentang seokjin dan jong dae. Pada saat itu lisa hanya bermain bersama blekki, kendati dirinya penasaran apa yang jungkook bicaran dengan ayahnya itu.
Jika membahas persoalan ayah, se jujurnya lisa merasa sedih sudah bertengkar hebat dengan ayahnya sendiri. Yang lebih menyakitkan adalah, saat ia di usir dan di anggap bukan menjadi anak jong dae lagi. Hancur, mungkin itu yang bisa lisa deskripsikan tentang perasaannya saat ini.
Namun, ia tetap memasang senyum di hadapan jungkook. Berusaha menutupi kesedihannya, karna ia berfikir ya wajar saja ayah mana yang tidak terkejut mengetahui bahwa anaknya hamil di luar nikah ? Akan tetapi mau bagaimana lagi, lisa juga bingung di sini. Yang jelas, lisa akan tetap mempertahankan buah hatinya.
Lamunannya seketika buyar, karna sentuhan lembut di kepalanya. Ya siapa lagi kalau bukan tangan jungkook yang mengusapnya.
"Memikirkan apa, sayang..?"
"Ah, emm a-aku hanya memikirkan pekerjaan saja jung"
"Pekerjaan ? Maksutnya bagaimana ?"
"Y-ya.. aku masih ingin bekerja di tempat mu. Boleh tidak jung ?"
"Bukannya kau sudah membuat surat pengunduran diri ?"
"Tapi kan keputusannya ada di dirimu bukannya, bagaimana ?"
Jungkook mengangguk "tentu sayang, apapun untukmu. Tapi memang tidak apa-apa jika kau masih bekerja dengan ku ? Kau akan mengikuti ku kemana saja"
Dalam hati lisa, justru memang niatnya seperti itu. Ingin terus memantau jungkook. Ya, sebelum kandungannya membesar. Lagi pula, selama kandungannya belum besar lisa juga bingung jika hanya berdiam diri di rumah. Lisa bukan tipe kaum rebahan.
"Tak apa jung, lagi pula aku bosan jika hanya di rumah saja. Tak melakukan kegiatan apapun"
"Baik lah sayang, lagi pula aku senang kalau kau terus di sisiku"
"Terimakasih sayang" balas lisa, ia mengecup telapak tangan jungkook yang lebar itu
"Sama-sama, lalu.. kapan kau mau masuk lagi ke kantor ? Aku membebaskan mu. Mau mengambil hari libur kapan pun juga terserah dirimu, sayang"
"Ah kau ini.. tetap harus profesional jung. Walaupun aku kekasihmu"
"Kata siapa kau kekasihku ?"
"K-kata aku, kenapa memang ? Memang kau bukan kekasihku ?!" Tanya lisa, mulai tersulut emosi dia
Jungkook terkekeh "kau ini, calon istriku"
Semburat merah muncul di pipi lisa, ia sampai menggigit pundak jungkook padahal jungkook lagi menyetir. "Aaaaa" di tambahi dengan mencubit pelan ketiak jungkook
"Aduh ! Aw aw.. sakit sayang"
"Ya makanya jangan begitu !"
"Hehe, kenapa ? Kau malu ?" Tanya jungkook, lisa mengangguk lucu
"Kenapa malu ? Biasanya kau malu-maluin"
"AWWW—iya iya ampun, galak sekali ibu hamil ini" pekik jungkook, pasalnya lisa menjewer telinga jungkook.
"Aku ini sajangnim mu loh sayang, masa bos sendiri di jewer. Ada ya yang begitu ?"
"Yakalau di luar kantor kau ke kasihku ! Bukan atasanku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding | ✔️
RomanceDi zaman modern seperti sekarang ini bukankah sangat mudah untuk mencari pasangan ? Kendati perempuan yang bernama lalisa kim ini belum pernah menjalin suatu hubungan serius. Entah terkena kutukan atau apa dia juga tak mengerti yang jelas hubunganny...