Langit yang cerah, kini berubah menjadi gelap. Tergantikan oleh awan hitam yang mengelilingi sebagian bumi. Seorang wanita cantik yang sedang terluka, merebahkan tubuhnya di tempat tidur. memeluk guling lalu menikmati setiap perasaan yang menyerangnya malam itu.
Ia mengingat jungkook dengan sedih, ia merindukan jungkook. Amat sangat merindukan pria tampannya itu. Sakit, serta sesak menggerogoti separuh jiwanya. Kejam sekali fikirnya jika sudah mengenal cinta, harus menerima konsekuensi. juga harus siap patah hati. Patah hati karna berbagai macam alasan.
Lisa juga tak tau prihal orang-orang kantor bagaimana, pasalnya lisa menitipkan surat pengunduran dirinya lewat salah satu karyawan yang tidak terlalu dekat dengan lisa. Mungkin jika nancy tau, nancy akan memaki-maki dirinya karna lisa hilang tanpa sebab. Ah, apa mungkin nancy sudah menyumpah serapahi nya ? Lisa pun tak tau.
Menatap langit-langit kamar, ia memejamkan matanya perlahan. Lisa mengingat untuk yang terakhir kali nya jungkook mengecupnya, menggiringnya ke atas ranjang hingga mencari suatu kehangatan bersama yang di landaskan cinta pada hari setelah jungkook mendapatkan kado sepasang sepatu dari lisa. Dan lisa bilang, ia ingin memberikan double kado untuk jungkook yaitu dirinya sendiri.
Lisa melirik sepasang sepatu couple miliknya dan jungkook di atas meja yang memang sengaja ia taruh di sana, terbayang jelas wajah ceria jungkook saat lisa memberikannya sepatu itu. Bahkan, lisa masih mengingat betul tentang ucapan jungkook pada waktu itu.
Jungkook berkata 'sepertinya, ini sepatu favorite ku saat ini sayang. Aku akan setiap hari memakainya bekerja. Kau juga ya ? Tidak usah pakai high heels lagi. Tumit mu selalu terluka' sedetail itu jungkook memperhatikan lisa.
Pundak lisa bergetar hebat "jungkook.. hiks.. sayang.."
Sungguh, semakin di ingat rasanya membuat kepala lisa ingin pecah. Ia tak tau apakah keputusannya kali ini sudah tepat atau belum. Sementara, ia terus memikirkan kondisi jungkook di sana. Apakah jungkook baik-baik saja ? Apa kah jungkook akan menangis seharian atau bagaimana ? Sungguh, rasanya lisa ingin pergi dari rasa belenggu ini.
Lisa merasa, Sudah mencapai tahap lelah. dimana bingung hari ini ia mau menangisi apa lagi selain menangisi kepingan memori indahnya bersama jungkook. Sudah sampai tahap dimana ia terbangun di pagi hari lalu menghela nafas dengan pemikiran 'berapa hari lagi ? waktu yang harus dia lewati dengan menahan sakit hati sendiri'
Lelah fisik, lelah mental lisa dapatkan saat ini. Pada akhirnya lisa menyadari untuk saat ini tidak ada rumah untuk berpulang yang sebaik jungkook, tak ada tempat terindah untuk merebahkan pundak nya ketika lelah. Jungkook lah yang selalu ada untuknya.
Lisa selalu bilang dalam hati nya 'tak apa, pasti bisa. Lisa pasti bisa melupakan jungkook' padahal kenyataannya tidak segampang itu. Malam nya selalu berantakan, paginya ia paksakan tersenyum. Fikirannya penuh, mental nya terjatuh.
Oh tuhan, jika seperti ini bagaimana bisa lisa untuk melangkah kedepannya ? Saat ini saja lisa sudah di hantui ke rinduan yang mendalam untuk jungkook. Rindu akan belaiannya, rindu akan kalimat puitisnya yang terkadang tak masuk akal. Rindu akan tingkah konyol nya atau rindu akan sifat mesumnya. Semuanya, lisa merindukannya.
Mengambil ponselnya, ia memencet power pada bagian kanan yang langsung menampilkan gambar dirinya bersama jungkook. Ya, isak tangis itu langsung kembali lagi membanjiri pipi lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding | ✔️
RomanceDi zaman modern seperti sekarang ini bukankah sangat mudah untuk mencari pasangan ? Kendati perempuan yang bernama lalisa kim ini belum pernah menjalin suatu hubungan serius. Entah terkena kutukan atau apa dia juga tak mengerti yang jelas hubunganny...