*:..。o○Chapter 46○o。..:*

11 3 4
                                    

"Ar dan anak tiri kau akan mati!" Rocky menekan sebuah button merah di genggaman.

Bang!

Button itu terpelanting jauh. Malang sekali Rocky berjaya menekan button tersebut sebelum sempat Blue menembak.

"APA MAKSUD KAU!" Teriak Blue berang.

Urat-urat hijau tersembul di kulit putihnya yang sudah berubah merah. Nila merintih sakit apabila Blue menendangnya kuat sehingga kepala wanita tersebut mencium lantai yang kotor.

"APA MAKSUD KAU!!?" Ulang Blue sambil mencengkam rahang Rocky.

Aren yang melihat perubahan Blue sedikit terkedu. Takut pun ada. Sampai lupa niat awal nak merungkai tali yang mengikat tangannya menggunakan pisau rambo yang sempat diberikan Blue tadi.

Rocky masih tertawa sambil menangis. Walaupun cengkaman Blue memeritkan tetapi dia seronok melihat riak takut gadis itu.

Blue menayang riak takut? Huh, kejadian yang sangat langka. Nila mengambil kesempatan untuk melarikan diri.

Menyedari hal itu, Blue tentu saja tidak akan melepaskannya dengan mudah. Dia menembak peluru terakhir tepat di perut Nila sebelum membaling pistol itu tanpa memandang mangsa.

"ARGH!" Nila menangis kesakitan.

Blue tertawa kecil. Dia mengeluarkan pisau lipat yang terselit di belakang cucuk sanggul yang tertanam di kepalanya.

Bersama kekehan kecil, Blue menggerakkan mata pisau di kulit bahagian wajah dan leher Rocky.

"Tell me baby, what's the meaning of your words" kekehan Blue dan Rocky bersatu.

Aren yang berjaya melepaskan diri terpaku dari jauh. Dia memandang kondisi sadis Nila dan sifat gila Blue yang mulai muncul.

"Ini ke Snowden yang adik maksudkan?" Gumam Aren.

Melihat Rocky yang masih ketawa membuat kesabaran Blue menghilang. Dia menghajar habis-habisan lelaki itu tanpa memperdulikan kaki yang sakit.

"I'm not gonna let you die easier" bisik Blue sebelum melepaskan tawa.

"Ela" panggil Aren ketika Blue berjalan mendekati Nila.

Sungguh Aren langsung tidak mengenali gadis yang bergelar isterinya itu.

Blue yang dia tahu tidak pernah membunuh. Tapi setelah melihat kondisi tubuh si gadis yang penuh cecair merah sedikit sebanyak menggoyahkan kepercayaan Aren.

Dia yakin apa yang dilihat sekarang bukan lagi Airella Alayna yang sama. Ini bukan isteri dia!

"Can you tell me Miss Tisnila, apa maksud Rocky, hm?" Nila menggigil ketakutan.

"R–Rocky... Rocky pasang bom dekat rumah Aren!" Beritahu Nila.

Bersama kejutan tersebut, skrin komputer yang terdapat dalam bangunan menyala.

"Surprise! Do you like it Agent Blue?" Suara Miss Foxy bergema.

Blue berlari laju ke arah skrin komputer begitu juga Aren.

"Why did you do this? WHY!?" Blue melempar keyboard yang masih baru ke salah satu skrin.

"Because... I'm a kind person. Aku cuma tolong apa yang patut. Ejen Ar memang dah nak mati so apa salahnya aku tolong percepatkan tarikh kematian dia?" Jawab Miss Foxy.

Blue terpinga-pinga. Apa lagi yang dia terlepas pandang?

Miss Foxy tertawa lucu melihat reaksi Blue.

"Oh? Kau tak tahu Blue? Nampaknya suami kesayangan kau tak cerita apa-apa tentang mereka"

"Diam Yolanda!" Tengking Aren.

Moongirl:Healer Full With Secrets [Rewrite]Where stories live. Discover now