✨ Shortlist WattysID 2023 ✨
----
Welcome to Mematch.
Wanna experience a date without official bond? Just rent!
----
The story may contain harsh words and R19+
----
Start : 22.02.23
End : 15.07.23
Kerutan muncul di dahi Aska saat pesan Garvin masuk ke dalam ponselnya. Pasalnya, manusia yang mengirim pesan padanya itu sedang duduk di berhadapan dengannya.
"Apaan, Nyet?" tanya Aska.
"Siapa tau lo udah desperate nyari pacar. Lo bisa nyewa tu," jawab Garvin dengan nada dibuat serius.
Aska penasaran apa yang dimaksud rekan kerjanya itu. Dia akhirnya membuka isi pesan Garvin dan seketika mengumpat. "Gendeng! Sekarang apa aja diduitin! Segala pacar, lah, disewa-sewain."
Garvin terkekeh pelan, lalu melanjutkan pekerjaanya sambil mengamini ucapan Aska dalam hati. Ada-ada aja cara orang nyari duit sekarang.
Pesan yang ia kirim kepada Aska adalah hasil tangkapan layar dari iklan yang muncul saat dia membuka sosial medianya beberapa saat lalu. Iklan tersebut berisi tentang aplikasi yang menyediakan jasa sewa pacar.
Aplikasi bernama Mematch itu menyediakan agent yang bisa disewa oleh user untuk berkencan. Yang membuat aplikasi mengundang rasa penasaran user adalah sistem blind date yang diterapkan Mematch. Jadi, para user tidak tahu bagaimana rupa pacar yang akan berkencan dengan mereka nantinya.
Pada saat mendaftar, user harus mengisi beberapa data diri, termasuk kapan akan menyewa, untuk berapa hari, serta kriteria pacar yang diinginkan. Kemudian, Mematch akan memberikan beberapa pilihan agent yang sesuai dengan kriteria pilihan user. Setelah memilih dan membayar, user akan di-chat oleh agent terpilih dan mereka bisa mulai menentukan tempat bertemu dan agenda kencan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fokus Garvin teralihkan oleh suara notifikasi pesan masuk di ponselnya. Dia melirik ke arah benda kotak di samping layar komputernya itu dan senyumnya spontan terurai setelah melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Namun, senyum Garvin semakin lama semakin pudar, tergantikan oleh sorot matanya yang menggelap sarat emosi.
Garvin melempar ponselnya ke atas meja sedikit kasar. Hal itu membuat Aska yang duduk di seberang mejanya terlonjak kaget. Diamatinya wajah Garvin yang tiba-tiba memerah.
"Vin, lo kenapa?" tanya Aska bingung. Yang ditanya hanya mengusap gusar mukanya tanpa menjawab pertanyaan Aska.
Aska dibuat kaget untuk kedua kalinya saat Garvin tiba-tiba berdiri, lalu kembali meraih ponsel serta kunci mobilnya. "Heh, Vin! Lo mau ke mana?! Gue belum selesai ini!"
"Besok aja. Gue nggak mood kerja," jawab Garvin sambil beranjak dari tempatnya. Dia menyempatkan diri untuk mengambil jas dari gantungan jas yang berdiri tak jauh dari kursi kerjanya.
"Kenapa, sih?" tanya Aska lagi. Dia sudah berdiri dan mengikuti Garvin yang melangkah menuju pintu ruangannya.
"Nggak apa-apa. Nggak mood aja."
"Suddenly? Berantem sama Keshia?"
Garvin berhenti saat nama Keshia disebut. Dia menoleh pada Aska. "Jangan sebut nama dia di depan gue."