22 | Pacarnya Kak Garvin?

3.9K 432 17
                                    

Bunyi alarm dari ponsel mengusik tidur Jenna yang sedang pulas-pulasnya. Dia membuka mata perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Dia lupa mematikan lampu ternyata.

Sambil mengumpulkan nyawa, Jenna pelan-pelan bangkit dari posisi tidurannya dan seketika mendelik kaget saat melihat Garvin yang tertidur di sofa di kamarnya itu. Hobi banget tidur di sofa tu orang.

Jenna turun dari kasur dan langsung menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu sebelum menunaikan ibadah Subuh-nya. Begitu selesai beribadah, ia menghampiri Garvin yang masih tertidur pulas untuk membangunkan pria itu. Dia harus ibadah dan pindah ke kamar kalau mau tidur lanjut lagi.

Butuh waktu cukup lama untuk membangunkan Garvin, tapi akhirnya dia bangun juga. Lelaki itu masuk ke dalam kamar mandi, sementara Jenna naik ke atas kasur lagi, duduk bersandar pada kepala kasur sambil bermain game di ponselnya.

Alih-alih menjalankan ibadah di kamarnya sendiri, Garvin malah beribadah di kamar Jenna. Hal itu jelas membuat Jenna bengong. Ni orang masih tidur kayaknya.

"Lo kenapa tidur di sofa?" tanya Jenna begitu Garvin merebahkan diri di sampingnya setelah menyelesaikan ibadahnya. Gadis itu sudah tidak bermain game lagi.

"Ketiduran pas Netflix-an di hp."

Dahi Jenna berkerut. "Kok, nggak nonton di TV?"

"Takut lo keganggu."

"Kan, bisa nonton di kamar lo sendiri."

"Males balik ke kamar. Sepi."

Jenna terkekeh pelan. "Biasanya juga sendirian di apart."

"Makanya, mumpung lagi sama lo, gue nggak mau di kamar sendirian."

"Ya, ngapaian booking dua kamar kalau gitu? Buang-buang duit."

"Oke, besok lagi, gue booking satu kamar aja buat kita berdua."

/PLAK!/

"Nggak gitu konsepnya, ya," seru Jenna setelah memukul dada Garvin. Sementara sang pria hanya terkekeh geli, lalu merapatkan diri dan melingkarkan tangannya ke pinggang Jenna. "Ngapain malah ngedusel? Garvin!"

"Sstt, gue mau tidur lagi. Gue baru bisa tidur jam tiga tadi."

"Kenapa?" Tangan Jenna secara natural mengelus pelan surai Garvin.

"Nggak bisa tidur."

"Ya, iya, nggak bisa tidurnya karena apa?"

Karena gue sekamar sama lo, lah. Pake tanya, gerutu Garvin dalam hati. Dia memang sukanya cari penyakit sendiri. "Nanti jadi mau ke Borobudur?" Garvin mengalihkan pembicaraan.

"Jadi."

"Yaudah, bangunin gue jam tujuh, ya. Setelah gue mandi, kita sarapan terus langsung berangkat," jelas Garvin dengan suara yang teredam sebab ia semakin menenggelamkan wajahnya ke pinggang Jenna.

"Lo nggak jadi ke Paradise? Gue nggak apa-apa, kok, ke Borobudur sendiri."

"Gue yang apa-apa."

"Bilang aja kalau lo nggak mau gue tinggal."

Garvin tertawa lagi. "Sstt, udah diem, nggak usah banyak protes. Gue mau tidur, biar nggak ngantuk di jalan. Perjalanan panjang."

"Tapi—mmph."

"Dibilangin nggak usah protes," potong Garvin yang baru saja menutup mulut Jenna dengan bantal.

"Dibilangin nggak usah protes," potong Garvin yang baru saja menutup mulut Jenna dengan bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pay Your Love ✓ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang