24 | Meeting

3.6K 438 83
                                    

Seluruh staf Spectrum yang memiliki tanggung jawab langsung atas urusan pameran, saat ini sedang berkumpul di ruang rapat untuk membahas pembatalan sepihak yang dilakukan artis bernama Aluna, serta mencari solusinya.

Adelia, sebagai kepala bagian legal, bersama dengan timnya tengah mengurus kompensasi yang harus dibayarkan oleh Aluna. Sementara tim Garvin mencari alternatif artis lain yang cocok dan bisa dijadikan sebagai bintang tamu acara penutupan acara tersebut.

"Kemarin, waktu saya scrolling-an Instagram, muncul unggahan dari Radeva Lingga, aktor yang lagi terkenal karena ikut main film Korea baru-baru ini. Dia unggah foto sama keluarganya. Saya cari tahu lebih banyak, ternyata image dia dan keluarganya lagi bagus-bagusnya. Kayaknya dia sekeluarga cocok buat dijadiin bintang tamu acara kita." Jordi, anak buah Garvin, memaparkan hasil pencarian bintang tamu alternatif untuk menggantikan Aluna.

"Terus kamu udah action apa?" tanya Aska yang merupakan pimpro pameran tersebut.

"Saya sudah coba hubungi dia lewat DM, lalu dia bilang buat bicara sama agensinya aja. Saya sudah telepon ke agensinya, sih. Mereka bilang mereka siap diajak meeting. Saya sudah laporkan hal ini ke Pak Garvin kemarin."

Garvin mengangguk membenarkan. "Iya, betul. Saya sudah minta Jordi buat atur jadwal ketemu secepatnya. Kalau bisa dalam minggu ini. Mereka belum ngabarin, Jor?"

Jordi menggeleng. "Belum, Pak. Hari ini mau saya follow up lagi rencananya."

"Oke, sembari nunggu jawaban dari agensinya Radeva Lingga, yang lain cari alternatif artis juga. Just in case, Radeva nggak bisa kita gaet." Seluruh peserta rapat mengangguk paham atas titah Aska. "Jen, budget aman?"

Jenna tampak tersentak kaget saat ditanya oleh Aska. Dia sepertinya tengah melamun sepanjang rapat. "Kenapa?"

"Budget aman?" ulang Aska.

"Sebenernya aman kalau Aluna udah bayar kompensasi ke kita. Soalnya, uang buat bayar DP dia juga cukup besar kemarin. Tapi, masih bisa kita talangin pake uang yang lain, sih, kalau memang kita butuh buat bayar artis penggantinya. Nanti setelah dana kompensasi Aluna cair, bisa langsung diganti. Bisa diatur. Belum ada indikasi defisit sampe sekarang."

"Sip. Kalau gitu—"

"Pak, maaf," sela Jordi. "Barusan banget saya dapat email dari Nisvara Production, agensinya Radeva Lingga. Mereka minta meeting-nya besok karena beberapa hari ke depan sebagian besar dari mereka mau ke luar kota. Owner-nya sendiri yang mau datang katanya kalau besok kita mau diajak meeting."

"Wah, oke banget!" seru Aska bersemangat. "Jawab aja kita terima undangan meeting-nya. Tanyain, kita yang ke sana apa mau ketemu di mana. Telpon aja, deh, Jor, biar cepet."

Jordi mengangguk patuh dan menjalankan perintah Aska. Jordi mengaktifkan mode loudspeaker supaya peserta rapat dapat mendengar percakapannya dengan pihak agensi Radeva. Aska turut bergabung dalam pembicaraan tersebut, sementara lainnya menyimak.

Percakapan antara Jordi, Aska, dan pihak manajemen Nisvara menghasilkan kesepakatan bahwa mereka akan meeting esok hari di kantor Spectrum.

"Karena mereka bawa owner-nya Nisvara, kita perlu ajak Pak Cokro juga, nggak, sih?" tanya Garvin.

"Oh, iya, bener juga," sahut Aska. "Gue telpon Fanny, deh."

Aska menelepon Fanny dan menceritakan apa yang dihasilkan dari rapat darurat hari ini. Dia juga menanyakan apakah besok Pak Cokro bisa ikut rapat dengan pihak Nisvara.

"So far, jadwal Pak Cokro buat besok masih biweekly doang, sih, Ka. Nanti gue tanyain beliau bisa hadir rapat sama Nisvara atau nggak. Harusnya bisa, sih." Begitu jawaban Fanny, yang menjadi tanda berakhirnya rapat mereka saat itu.

Pay Your Love ✓ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang