Sebelas

40 9 2
                                    

Zaufa adalah gadis yang paling beruntung di dunia ini,karena telah di cintai oleh Fian.
Fian itu adalah tokoh di dunia dongeng yang selalu Zaufa kagumi.
Tutur yang lembut dan manis, seberuntung itu Zaufa memiliki Fian.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Pagi ini, pagi yang begitu cerah secerah senyum Zaufa pagi ini. Coba tebak?sekarang adalah tanggal 29 Mei tepat di tanggal ini Zaufa berulang tahun.

"Selamat pagi,Tuan Putri," Sapa Fian. Yang baru saja sampai di Depan gerbang rumah Zaufa.

Senyum Zaufa mengembang, terlihat wajahnya penuh gembira.

"Karena hari ini adalah hari ulang tahunnya Tuan Putrinya Fian,Fian punya hadiah besar dan istimewa Untuk Tuan Putri," Ucap Fain.

"Hadiah? Mana Zaufa mau liat dong," Ucap Zaufa begitu antusias.

"Ett, Hadiahnya gak di sini,tapi ada di sekolah." Fian memasang kan helem pada Zaufa yang kini sudah berada di dekat motornya.

"Tuan Putri dengerin Fian Ya, siang nanti tepatnya jam 1 siang, saat jam keluar main, Zaufa tunggu Fian di tengah-tengah lapangan Basket ya," Ucap Fian.

Zaufa sedikit bingung,kenapa harus di lapangan basket? Jam segitu tentunya matahari sedang trik-triknya.

"Kenapa harus di lapangan? Kan panas."  Zaufa menatap Fian lekat.

"Ikuti Aja ya Tuan putri," Balas Fian meyakinkan.

Zaufa pun mengangguk pasrah,tanpa mengeluarkan pertanyaan kembali.

Setelah obrolan itu, Fian dan Zaufa. Keduanya kini berangkat menuju ke sekolah. Di perjalanan fian hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Hal itu tentu saja membuat Zaufa heran,karena tak biasanya Fian diam seperti ini. Zaufa berpikir mungkin,Fian tengah mempertahankan kejutan yang istimewa untuk nya,Fian diam mungkin karena Fian takut keceplosan,bisa-bisa kejutan yang Ia akan berikan pada Zaufa gagal.

SMA CAKRA ANGKARA. Sebuah sekolah besar dengan banyak siswa di dalamnya.

Saat Zaufa terlihat berdiri di depan pintu kelas yang bertuliskan 11 IPS 7. Orang-orang di dalam kelas itu dengan serempak bersembunyi,ada yang di balik pintu, ada juga yang di bawah meja.

"Kelas keliatan sepi, kok tumben jam segini belum ada yang dateng?" Tanya Zaufa pada Fian yang berada di sampingnya.

"Hm entah," Jawab Fian acuh.

Tangan kanan Zaufa perlahan membuka kelas itu dengan pelan.

"Selamat ulang tahun Zaufa!" Teriak Teman-teman kelasnya. Sian tak saja hal itu membuat Zaufa kaget begitu pula dengan Fian.

"Tiup lilinnya, Ayo Zaufa tiup dulu dong lilinya," Ucap Zava, di tangan Zava terdapat sebuah kue berbentuk lingkaran kue itu terlihat elegan dengan hisannya.

"Ya, ayo tiup," Timpal Fifi.

Terlihat sekali dari wajah Zaufa terpancar sebuah kebahagiaan yang begitu besar.

Zaufa meniup lilin yang berada di kue itu. Kemudian Zaufa perlahan menatap satu persatu teman kelasnya lalu ia berucap

"Terimakasih banyak guys, Zaufa seneng abanget," Ucap Zaufa kegirangan.

"Sama-sama!" Ucap semuanya kompak.

Mereka semua pun satu-persatu memberi ucapan selamat dan juga kado pada Zaufa. Sedang kan Fian?sedari tadi laki-laki itu, terlihat terus mempertahankan Zaufa.

ZAUFIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang