21 Murid baru

38 4 1
                                    

Pagi ini di dalam kelas yang terdengar sedikit sunyi itu, tepatnya kelas 11 IPS 9. Seorang guru tengah berdiri di depan kelas, dan tepat di samping kiri dekat dengan pintu masuk, berdiri seorang Cowok berbadan tegap, dengan wajah tirus, mata agak sipit, hidung mancung dan bulu mata yang lentik.

"Anak-anak, kalian kedatangan teman baru, Nak, silahkan perkenalkan nama kamu," Ucap Bu endah, seorang guru matematika.

"Gue Elfaro Samudera, kalian bisa panggil gue Faro," Ucap Faro dengan sura serak dan terdengar sedikit dingin juga dengan tatapannya yang datar sambil menatap lurus ke depan.

Para siswi di kelas itu, berbisik-bisik, mereka memuji ketampanan cowok bernama Faro itu. Baru pertama kali masuk di kelas, Faro sudah punya banyak penggemar.

Di sisi lain, tepatnya di lorong menuju kelas, dua orang tangah bertengkar meributkan suatu hal.

Kedua orang dengan jenis kelamin yang berbeda, berdebat sepanjang lorong, dengan langkah keduanya yang tergesa-gesa.

"Gue duluan minggir!" Ucapan dingin itu keluar dari mulut Fian, ya kedua orang itu adalah Zaufa dan Fian.

"Apaan sih Lo! Gue yang duluan," Ucap Zaufa tak mau kalah.

Hingga Samapai di depan pintu kelas, keduanya masih berdebat.

"Gue masuk duluan!" Ucap Zaufa

"Gue duluan," Balas Fian dengan nada begitu dingin.

Bu Endah yang terkejut karena kehadiran keduanya, menatap kesal ke arah dua orang itu.

"Fian, Zaufa! Kalian apa-apaan hah! Kalian sekarang masuk dan duduk di bangku kalian!" Ucap Bu Endah dengan nada galak.

Bu Endah tidak berani menghukum Zaufa karena Kalian tau sendiri keluarga Zaufa sangat berpengaruh
Di SMA Cakra Angkara. Bu Endah juga tidak mungkin hanya menghukum Fian saja, tentu yang lainya akan curiga, dan akan berpikiran bahwa dia pilih kasih.

Saat kedua netra kedua orang yang tangah saling berdebat dan saling menatap tajam tadi mengarah ke arah dalam kelas, Keduanya terkejut lantaran kehadiran Faro di sana.

Namun keduanya tidak bertanya, mereka memutuskan untuk kembali ke meja mereka, ya meja mereka. Mereka berdua masih satu meja.

"Faro silahkan duduk di, di bangku yang kosong di belakang bangku kedua orang yang telat tadi," Ucap Bu Endah. Mendengar itu, Faro pun bergegas ke bangku yang di maksud, yaitu di belakang bangku Zaufa dan Fian.

"Kenapa Lo pindah gak bilang ke gue?" Tanya Fian saat Faro akan duduk di bangkunya.

"Anggap aja kejutan," Jawab Faro.

Faro kini sudah duduk di bangku nya, Fian pun sudah kembali menatap ke arah depan.

"Shut, Fa," Panggil, Faro. Mendengar itu Zaufa pun menoleh ke belakang.

"Apa?" Tanya Zaufa

"Sore nanti, Gue jemput Lo di rumah, Gue mau ajak Lo jalan-janaln," Ucap Faro, mendengar itu, Zaufa yang ingin menjawab namun terhenti karena Faro kembali bersuara.

"- Gue gak Nerima penolakan!" Ucap Faro dengan cepat.

Mendengar itu, Zaufa  memutar bola matanya malas, sambil bersedekap dada.

ZAUFIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang