Duapuluh dua

42 4 0
                                    

Dia itu aneh, memang aneh. Dasar cowok aneh!

••••••••

"Lo mau ngedate kan? Ya udah, Lo sama Gue," Ucap Fian

"Hah?" Beo Zaufa.

Fian tidak membalas lagi, dia Fokus menyetir dan menjalankan mobilnya menuju suatu tempat.

Sementara itu, di sebuah taman Fifi dan Zava tengah berjalan-jalan santai sambil menikmati keindahan taman itu.

"Zav, Gue ke toilet dulu ya, Lo tunggu di sini, jangan tinggalin gue," Ucap Fifi.

"Ya, udah sana buruan," Jawab Zava. Fifi pun dengan segera pergi ke toilet umum yang berada di taman itu, yang keberadaannya tak jauh dari temap keduanya berdiri.

Sembari menunggu, Fifi Zava mengambil sebanyak mungkin gambar, dengan kamera yang Ia bawa.

Saat tengah ingin, mengambil gambar dari buangan mawar yang cantik di sebrang sana. Tiba-tiba seseorang muncul dan tak sengaja ikut tertangkap kemera.

Zava melihat gambar tadi, dengan intens.

"Apaan nih!" Kaget Zava.

"Eh! Berani nya Lo fotoin gue!" Orang yang tak sengaja tertangkap kamera itu. Mendekat ke arah Zava.
Dan berhenti tepat di depan gadis itu.

"Lo!" Kaget keduanya.

"Oh, ternyata Lo suka sama Gue, sampai-sampai Lo ikutin Gue dan Fotoin Gue diem diem," Ucap Lio dengan pedenya.

Ya orang itu adalah Lio, kakak Zaufa.

Mendengar pernyataan Lio tadi, membuat Zava melotot tajam.

"Heh! Marasa ganteng Lo! Gak usah kepedean deh, siapa juga yang suka sama Lo. Dan soal Foto, Gue tadi itu mau Foto bunga-bunga indah itu, eh Lo muncul tiba-tiba. Tercemari tau nggak foto Gue sama muka jelek Lo!" Ucap Zava dengan nada ngegas nya.

"Enak aja, Lo ngatain muka paripurna, kayak opa Korea Gue ini jelak, Lu ya bener-bener. Sini kamara Lo Gue mau hapus Foto Gue." Lio mengambil kamera itu dari tangan Zava.

"Balik in kamera Gue!" Zava berusaha merebut kembali kamera itu dari tangan Lio.

"Bentar! Gue mau hapus foto Gue," Ucap Lio, dia berusaha mencari Foto nya tadi di kamera itu.

"Foto itu udah Gue hapus, balikin gak!" Zava berusaha meraih Kamera itu lagi, namun tak sengaja kakinya tersandung dan terjatuh.

Zava terjatuh tepat di pelukan Lio. Untung saja Lio bisa menjaga keseimbangan nya hingga dia tidak ikut terjatuh.

Netra keduanya kini bertemu, keduanya saling menatap tanpa berkedip. Denyut jantung keduanya seperti sedang berlomba, jantung keduanya berdenyut begitu cepat.

"Cantik juga ni cewek," Batin Lio, dia terus menatap mata indah gadis itu.

"Ganteng," Batin Zava, sambil netra matanya terus menatap netra hitam legam cowok itu.

Keduanya tersadar, ketika Fifi datang, suara terikan Fifi membuat lamunan keduanya buyar.

"OMG! KALIAN ROMANTIS BANGET, KALIAN JADIAN YA!?" Teriak Fifi denga  sura cempergnya. Dan tentu saja, orang-orang di sekitar sana menatap ke arah mereka. Kini mereka menjadi pusat perhatian.

Keduanya yang sudah tersadar pun dengan segera menjauhkan diri mereka.

"Siapa juga yang jadian!" Ucap Zafa dan Lio kompak. Zafa yang sudah tak nyaman dengan keadaan sekarang, segera menarik Fifi untuk pergi dari sana. Begitu juga Lio, dia bergegas pergi. Tentunya ke arah yang berbeda dengan kedua Gadis tadi.

ZAUFIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang