Duapuluh delapan

51 4 0
                                    

Selain malam, kamu juga selayaknya matahari, semakin kamu dekat bukan keindahan lagi yang kudapat melainkan rasa sakit.
_Zaufa_
...........

Waktu pulang sekolah pun tiba, waktu yang di tunggu seluruh murid di seluruh dunia. Waktu pulang bagi seorang pelajari adalah kebersamaan waktu istirahat dari lelahnya seharian dihadapi dengan materi dan buku-buku tebal.

Namun untuk anak-anak yang mempunyai keluarga yang tidak harmonis, waktu pulang bukanlah waktu yang membahagiakan bagi mereka. Hingga banyak dari mereka memilih untuk tidak pulang ke rumah, ada yang menyibukkan diri dengan ekstrakurikuler dan kebanyakan juga yang menyibukkan diri dengan dunia luar seperti balapan dan hal-hal lain yang mampu membuat mereka tenang.

Setiap orang mempunyai cerita yang berbeda, setiap orang terlahir dengan luka yang berbeda. Namun ada yang mampu menyikapi kerasnya hidup dengan kedewasaan, namun ada juga yang tidak peduli akibat terlalu lelah dengan semuanya.

"Pulang or markas?" Tanya Faro pada Fian

"Markas," Jawab Fian dengan  singkat.

Mereka pun berjalan menuju ke arah parkiran, namun tak sengaja, mata Fian melihat Zaufa di sekat sebuah pohon mangga besar tengah mengobrol bersama seorang cowok.

Revalion Markaangkasa, cowok yang tengah mengobrol dengan Zaufa. Revalion merupakan seorang kapten Voli yang terkenal dengan ketampanan dan kehebatannya. Perawakan yang atletis, tubuh tunggi pipi tirus dan sorot matanya, mampu membuat orang lain merasakan kedamian.

Revalion dikenal dengan julukan King Voli, Ia di hadapan orang terdekatnya dikenal dengan sikap hangatnya, namun diluar itu, Revalion merupakan seseorang yang selalu menanamkan prinsip 'Perempuan bukan mainan, menyakitinya sama dengan menyakiti ibu kandung lo'.

"Nama gue Revalion, kenal gue?" Tanya Revalion sambil menatap Zaufa intens.

Mendengar pertanyaan itu, Zaufa tidak merasa ada yang aneh dengan pertanyaan itu, Ia menjawab

"Revalion, siapa sih yang gak kenal King Voli SMA Cakra Angkara," Jawab Zaufa tanpa ragu.

"Bukan, Bukan sebagian Revalion," Tutur revalion.

Mendengar itu, Zaufa menjadi bingung.

Melihat raut bingung gadis itu, Revalion mengeluarkan selembar kertas, namun itu bukan kertas biasa melainkan kertas Foto.

📷 dalam kertas Foto itu terlihat gambar seorang anak laki-laki dan anak perempuan yang tengah tersenyum menghadap ke arah kamera.

Melihat foto itu, tubuh Zaufa menjadi kaku, Zaufa manatap Cowok di depannya itu, dengan mata berkaca-kaca.

"Embul!" Zaufa memeluk erat tubuh cowok di depannya, sambil sedikit terisak.

"Embul jahat ninggalin Zaufa!" Ucap Zaufa dengan  lirih sambil sesekali memukul dada bidang cowok itu.

Di sisi lain, Fian yang melihat itu, mengepalkan kedua tangannya kuat, rahangnya kini terlihat mengeras, Faro yang melihat bahwa sahabatnya tengah menahan amarah buka  menenangkan, Ia malah tersenyum kecil.

Yang lupa Embul siapa, bisa cek part 5 ygy...

"Kenapa lo baru ngasih tau gue kalo Lo adalah Embul! Gue udah lama nunggu Lo balik tau gak!" Ucap Zaufa dengan nada kesalnya.

ZAUFIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang