Mencintai yang paling sakit, adalah mencintai orang yang berpura-pura mencintai kita.
Sakit yang paling dalam adalah di kecewakan oleh harapan dan orang yang kita amat percaya.
•••••••••••••••"PERHATIAN UNTUK KALIAN SEMUA, HARI INI DITEMPAT INI DAN DETIK INI.GUE INGIN KASIH TAU KE KALIAN SEMUA, BAHWA GADIS DI DEPAN KALIAN INI, ADALAH GADIS YANG SANGAT-SANGAT GUE BENCI!" Sambil menunjuk ke arah Zaufa.
Deg...
Bagai di terpa ribuan peluru, tubuh Zaufa terdiam kaku.
"Fi-fian?" Zaufa menatap Fian tak percaya.
"Gadis ini! GADIS BODOH INI! GADIS YANG GUE PANGGIL TUAN PUTRI. DIA GADIS GAK BERGUNA! GUE BENCI DIA!GARA GARA KAKAKNYA GUE KEHILANGAN KAKAK GUE! DIA ADALAH SEORANG ADIK DARI SEORANG PEMBUNUH!!" Fian meluapkan segala emosi nya.
Zaufa? Ya Zaufa adalah Gadis itu, Gadis yang Fian benci, Fian mendekati Zaufa hanya karena ingin membalaskan dendam.
Mendengar pernyataan yang di lontarkan Fian, para siswa-siswi di sana lantas berbisik-bisik.
Fian mendekat ke arah Zaufa, dia menatap Zaufa dengan tatapan penuh kebencian, Zaufa baru kali ini melihat tatapan itu dari Fian.
Fian mencengkram rahang Zaufa kuat.
PLAK!
"Selamat ulang tahun, Tuan Putri nya Fian. Bagaimana hadiahnya Hm?menis bukan?" Zaufa yeng mendapat tamparan itu lantas terisak, dadanya terasa begitu sesak sekarang.
Kedua sahabat Zaufa yang melihat itu, ingin segera membantu Zaufa membawanya pergi dari sana, tapi keduanya di tahan oleh teman-teman Fian.
Fian mendorong Zaufa keras, sehingga Zaufa terjatuh. Tak hanya itu, Fian meminta Juna untuk memberikan nya beberapa telur busuk, telur itu kemudian Fian lemparkan pada Zaufa secara terus menerus. Orang-orang di sana hanya bisa terdiam, tidak ada yang berani membantu Zaufa, para guru? Tetu Fian sudah membuat sebuah rekayasa, para guru tak ada satupun yang berada di sekolah. Karena sejak 1 jam lalu, semua guru pergi meninggalkan sekolah. Sedangkan Lio? Hari ini, Lio izin tidak masuk sekolah, lantaran ada pekerjaan dari orang tuanya yang tidak bisa Ia tolak. Pekerjaan yang berlangsung setengah hari itu, juga dibilang sangat penting.
"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun Tuan putri Selamat ulang tahun." Sambil terus melempari Zaufa dengan telur busuk itu, Fian bernyanyi dengan suara halus namun terkesan menekan.
Fian berlutut di dekat Zaufa yang menunduk dengan tangisnya. Fian mengangkat dagu Zaufa dengan kasar, agar gadis itu melihat nya.
"Tuan putri suka sama kadonya hm? Fian yakin, tuan putri akan selalu mengingat kado dari Fian ini." Fian menatap mata sebab gadis itu dengan senyum menyeringai.
"Ja-jahat!" Ucap Zaufa dengan terbata.
PLAK!
"Jahat? Lebih jahat gue tau kakak lo yang udah buat kakak gue menderita dan gara gara kakak lo gue harus kehilangan kakak gue!!" Bentak Fian dengan suara yang begitu tinggi
"Tapi, Zaufa ga-gak tau apa-apa so-soal itu!" Ucap Zaufa dengan nada sedikit berteriak.
"Berani lo terik di depan gue!" Fian mencengkram kuat rahang Zaufa.
Fian kemudian bangkit, begitu pula Zaufa. Kini posisi kedua berdiri tegap sambil saling berhadapan.
"Jadi selama ini? Fian cuman jadiin Zaufa alat balas dendam? Hhhh gitu?" Tangis di iringi sura tawa yang terdengar begitu pilu. Zaufa menatap dalam mata Fian.
"Ya, Lo adalah alat balas dendam gue, dan satu lagi soal cinta? Gue gak pernah cinta sama lo, semua hanya sandiwara," Ucap Fian. Fian berbalik membelakangi Zaufa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAUFIAN (END)
Teen Fiction"Jangan tanyakan seberapa dalam aku mencintaimu Tuan Putri, bahkan Andala saja masih belum cukup untuk mengibaratkannya"_ Fian Zaufa Karaulia Akbar seorang gadis cantik pemilik mata coklat, rambut panjang yang selalu di gerai, wajah imut nan cantik...