Yang terjadi Semalam (18+)

2.4K 138 10
                                    

*diharapkan membaca chapter ini dengan kebijakan masing-masing*

Cahaya terik matahari siang yang menembus jendela bertirai tipis itu menyinari kedua sosok yang berbading di atas ranjang yang hanya di tutupi oleh sehelai selimut tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cahaya terik matahari siang yang menembus jendela bertirai tipis itu menyinari kedua sosok yang berbading di atas ranjang yang hanya di tutupi oleh sehelai selimut tipis. Keduanya mendesah ringan lalu mencoba menghindari sinar tersebut sambil mendekatkan diri pada satu sama lain sambil mencari kehangatan tubuh yang berada di sebelahnya.

Nunew merasakan pelukan dari lengan kuat yang melingkar di pinggangnya, sentuhan kulit berbulu tipis itu sedikit menggelitiknya, tetapi perasaan itu tidak dia gubris sama sekali karena dekapan lengan itu membawanya lebih dalam  kedalam pelukan hangat dada bidang yang ada didepannya.

Pelukan hangat….

Perlahan otak Nunew yang terpengaruh oleh kabut tidur kembali berfikir. Sudah bertahun-tahun Nunew tidak tidur didalam pelukan siapapun, dan Nunew benar-benar yakin jika saat ini dia sedang tertidur di kamar resort sewaannya karena ajakan David yang memboyong dia dan kedua orangtuanya dalam liburan tiba-tiba.

Nunew mencoba berfikir tajam tentang apa yang sudah terjadi semalam, tetapi otaknya berkerja lebih lambat kali ini, dan memori tentang apa yang sudah terjadi semalam berdatangan kedalam ingatannya dengan sangat lambat.

Nunew memaksakan mata beratnya untuk terbuka dan, nafasnya tertahan seiring dengan detakan jantungnya yang semakin menderu,

“No….” gumamnya, berfikir tentang hal terburuk yang sudah terjadi.

Dan benar saja, ketika Nunew mendorong tubuhnya menjauh dari dekapan pria yang sudah memeluknya, nunew tidak merasakan sehelai pakaian pun yang menempel di badannya kecuali selimut tipis yang mereka berdua kenakan untuk menangkal dinginnya hembusan angin pendingin ruangan.

Nunew memegangi kepala pusingnya yang serasa seperti sudah di hempaskan berkali-kali di atas permukaan yang keras.

Perlahan, memori tentang apa yang sudah dia lakukan semalam kembali, Nunew menutupi mulutnya yang hampir mengeluarkan teriakan histeris, matanya menatap sosok yang terbaring disampingnya dengan rasa penuh tidak percaya dan juga takut.

Takut akan apa yang pria ini lakukan terhadapnya jika dia sudah bangun nanti.

Nunew menggerakkan badannya perlahan untuk menjauhi sosok yang terlihat masih tertidur di sampingnya, ingin segera keluar dari ruangan itu dan tidak berada di sana saat sosok itu terbangun nantinya.

Tapi sialnya, sosok itu seakan merasakan badan hangat yang sedari tadi dipeluknya sudah tidak ada lagi didelam dekapannya. Pria itu menggerakkan lengannya untuk mencari Nunew sambil menampilkan ekspresi kesal yang terlihat jelas dari kerutan alisnya.

Ketika dia tidak menemukan siapapun, pria itu membuka matanya perlahan, dan sesaat kemudian kedua matanya menemukan mata Nunew yang dipenuhi dengan ketakutan dan rasa malu.

Aku Yang Kedua -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang