Peringatan Untuk David

1.5K 115 4
                                    

“NU!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“NU!”

“Nunew!”

Sosok manis itu sama sekali tidak menggubris panggilan Zee dan kedua orangtuanya, berlari kecil meninggalkan ruangan tempat mereka berkumpul.

“Foei, ikuti dia dari jauh. Pastikan tidak terjadi apa-apa padanya.” Perintah Zee pada asistennya.

Foei mengangguk lalu ikut berlari kecil, menyusul sosok Nunew yang sudah mulai menjauh.

Zee memandangi kedua orangtua Nunew, nyonya Chawarin yang melihat hal itu hanya tersenyum kecut menanggapinya.

“Nunew… sangat anti dengan pembicaraan tentang pernikahan..”

“Kenapa seperti itu?”

“saya juga tidak mengerti, sejak dia membatalkan pernikahannya dengan Pike 3 tahun lalu secara tiba-tiba…. Ah pike itu mantan tunangan Nunew…”

Oohh… Zee tau betul siapa Pike

Yang Zee heran, orangtua Nunew tidak tau alasannya membatalkan pernikahan dengan Pike? Nunew benar-benar tidak menceritakan pada siapapun tentang kejadia 3 tahun lalu?

Ahh… rasa bersalah Zee pada Nunew kembali membesar setelah mendengarnya.

“Pike…. Sinnaphot? Kalian benar-benar tidak tau? ” tanya zee sekali lagi, hanya untuk memastikan

“apa pak Zee mengetahui sesuatu yang tidak kami ketahui?” tanya tuan Chawarin. Mata pria itu memandangi Zee dengan tajam

Apa pria ini benar-benar mengetahui sesuatu tentang anak mereka yang bahkan mereka sendiri tidak tau?

Zee menghela nafas

“bukan tempat saya untuk menceritakan kejadian itu, hanya Nunew yang berhak menceritakannya pada kalian.”

“Apa dia akan menceritakannya?” tanya nyonya Chawarin dengan khawatir

“anak itu tidak pernah terbuka pada kami sejak dia beranjak dewasa. Terutama masalah seperti ini….”

Zee terdiam sejenak, sebelum mengangguk seakan memantapkan sesuatu didalam dirinya.

“Saya akam menemui Nunew untuk membicarakan masalah ini. Dan tuan Chawarin…”

Tuan Chawarin melihat kearah Zee dengan wajah datar, masih belum benar-benar meredamkan emosinya pada pria yang sudah meniduri anaknya itu.

“saya pikir kalian berdua perlu berbicara dengan Nunew, sebagai keluarga.”

Pria itu kemudian berlalu sambil mengetik pesan pada asistennya, menanyakan keberadaan Nunew saat ini.

*

*

Nunew tidak terkejut sama sekali ketika lamunannya dibuyarkan oleh seseorang yang berdiri dengan tenang di sampinya, entah kenapa.

Aku Yang Kedua -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang